Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
SEBULAN sudah pemerintahan baru terbentuk. Kita tentu tidak meminta ada hasil yang langsung bisa dirasakan. Membangun itu memerlukan waktu. Kita berharap konsolidasi bisa cepat dilakukan agar kemudian pemerintahan ini bisa segera bekerja.
Kita sengaja gunakan kata konsolidasi karena pemerintahan ini harus berwawasan ke depan. Bukan melihat ke belakang, apalagi hanya mencari-cari kesalahan pemerintahan yang lama. Ibarat klub sepak bola, pelatihnya tetap sama, yang berbeda hanya formasi pemain yang diturunkan.
Kalau kita ibaratkan Liverpool, Presiden Joko Widodo adalah Juergen Klopp. Saat menghadapi Crystal Palace di Liga Premier, Klopp menurunkan Georginio Wijnaldum-Fabinho-Jordan Henderson bermain sebagai gelandang. Ketika menghadapi Napoli di Liga Champions, pelatih Liverpool itu menurunkan formasi James Milner-Fabinho-Henderson.
Meski formasi pemain yang diturunkan berbeda, tujuan yang ingin dicapai Klopp dan Liverpool tidak berubah yakni meraih kemenangan. Milner, misalnya, tidak perlu menilai permainan Wijnaldum yang digantikannya. Yang harus ia fokuskan, bagaimana memberikan kontribusi terbaik agar Liverpool bisa menang.
Begitu pulalah seharusnya pemerintahan sekarang ini. Dengan segala kekurangan dan kelebihan pemerintahan yang lalu, mereka sudah mencoba memberikan yang terbaik kepada pemerintahan dan negara ini. Buktinya, Jokowi bisa terpilih kembali sebagai presiden, salah satunya pasti karena rakyat merasa puas dengan apa yang sudah diraih lima tahun yang kemarin.
Seperti halnya para pendukung Liverpool, rakyat sekarang mengharapkan kabinet yang baru ini bisa bekerja optimal untuk memenuhi harapan seluruh anggota masyarakat. Kabinet ini bekerja sebaik mungkin agar pembangunan negara ini bisa berlanjut dan rakyat bisa lebih sejahtera.
Sayang kalau cara pandang kabinet sekarang ini tidak seperti itu. Mereka melihat kabinet yang lalu sebagai saingan. Akibatnya, mereka hanya mencari-cari kekurangan kabinet lama dan lupa bahwa tantangan yang dihadapi ke depan justru lebih berat.
Tidak salah apabila ada yang mengatakan bangsa ini terjebak dalam pola pikir apa yang dalam bahasa latin disebut dengan bellum omnium contra omnes. Kita seperti berperang dengan semua. Kita seperti tidak tahu lagi mana lawan sebenarnya yang harus dihadapi.
Padahal kita ini tidak sedang bersaing dengan bangsa sendiri. Pesaing kita itu negara-negara lain seperti Vietnam, Malaysia, Singapura, atau Thailand. Kita berlomba dengan negara-negara di sekitar untuk siapa yang paling lebih dulu bisa menyejahterakan kehidupan warganya.
Semua negara di kawasan mencoba untuk bisa lebih unggul. Mereka mencoba memperbaiki iklim usaha di negara masing-masing untuk menarik investasi sebab hanya dengan masuknya investasi akan terbuka lapangan kerja, dan dengan itulah kesejahteraan rakyat bisa ditingkatkan.
Vietnam sekarang merupakan negara yang paling agresif menarik investasi. Dengan sistem sosialis yang dijalankan, mereka terus mempercantik diri. Kemudahan berusaha benar-benar diberikan. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi negara yang baru pada 1975 selesai perang itu melesat pesat.
Kita akan semakin ketinggalan kalau cara pandang masih inward looking seperti sekarang. Kita ini seperti katak dalam tempurung. Yang dilihat hanya orang-orang yang ada di sekitar kita dan mereka dianggap sebagai pesaing, bukan dijadikan partner untuk bersama-sama memajukan negeri.
Presiden sebagai pemimpin tertinggi harus mengingatkan para menterinya untuk tidak terus menebarkan aura negatif, tetapi harus berwawasan ke depan. Bukankah Presiden sudah mencanangkan, target besar yang ingin kita capai ialah mencapai produk domestik bruto US$7 triliun pada 2045.
Kita membutuhkan kemauan dan upaya yang kuat untuk mencapai cita-cita besar itu. Energi yang ada harus dipakai untuk membangun bangsa, bukan malah cakar-cakaran dan sekadar mencari kesalahan. Kita justru harus menyatukan kekuatan yang dimiliki tiap-tiap orang agar menjadi satu energi yang bisa membawa bangsa ini lebih maju.
Jangan lupa, perjalanan ke depan itu penuh dengan rintangan. Tahun depan kondisi ekonomi global tidak semakin mudah. Bahkan, sudah ada yang mengingatkan, pertumbuhan ekonomi kita tahun depan bisa di bawah 5%. Karena itu, janganlah membuang waktu dengan hanya melihat spion yang kecil, tetapi lihatlah kaca depan yang jauh lebih lebar.
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.
ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.
PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam
SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.
NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.
APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.
MENGAPA pameran bursa kerja atau job fair di negeri ini selalu diserbu ribuan, bahkan belasan ribu, orang? Tidak membutuhkan kecerdasan unggul untuk menjawab pertanyaan itu.
"LIBUR telah tiba. Hore!" Pasti akan seperti itu reaksi orang, terutama anak sekolah, ketika mendengar kata libur. Yang muncul ialah rasa lega, sukacita, dan gembira.
SAYA lega membaca berita bahwa pemerintah tidak pernah dan tidak akan mempermasalahkan penyampaian opini publik dalam bentuk apa pun, termasuk kritik terhadap kebijakan.
HARAP-HARAP cemas masih dirasakan masyarakat saat melihat kondisi birokrasi pemerintahan di Indonesia, baik di pusat ataupun di daerah.
ADA benarnya pernyataan Sukarno, “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Namun, perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri.”
KOPERASI itu gerakan. Ibarat klub sepak bola, gerakan koperasi itu mirip klub Barcelona. Klub dari Catalan, Spanyol, itu dari rakyat dan milik rakyat.
APAKAH gerakan reformasi yang sudah berusia 27 tahun bisa disebut berhasil atau malah gagal? Jawabannya tergantung dari sudut pandang yang mana dan dalam hal ihwal apa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved