Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Lupakan Dulu Prabowo

Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group
23/10/2019 05:10
Lupakan Dulu Prabowo
Usman Kansong Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

KITA semestinya memandang pengangkatan Prabowo Subianto sebagai menteri oleh Presiden Jokowi cukup dalam dua perspektif.

Pertama, itu hak prerogatif presiden. Mengangkat menteri bahkan hak prerogatif eksklusif seorang presiden. Tidak boleh ada orang lain mendikte apalagi memaksa presiden memilih seseorang menjadi menteri. Presiden merdeka mengangkat para pembantunya.

Kedua, pengangkatan Prabowo yang merupakan rival bebuyutan Jokowi dalam dua pilpres itu merupakan dinamika politik yang mesti dimaklumi demi kepentingan lebih besar. Kepentingan lebih besar itu ialah teredamnya polarisasi, tercapainya persatuan Indonesia. Kita tidak boleh meremehkan jumlah pemilih Prabowo yang mencapai 60 juta orang lebih.

Sekali lagi, cukuplah kita melihat pengangkatan Prabowo sebagai menteri oleh Presiden Jokowi dari dua perspektif itu. Sampai di sini saja. Jangan ditambah-tambah lagi. Selebihnya lupakan dulu Prabowo.

Lebih baik kita arahkan perhatian ke orang-orang muda yang menjadi menteri atau pembantu presiden. Lebih bagus kita torehkan harapan kepada mereka.

Ada Nadiem Makarim, Erick Thohir, Wishnutama, Fajroel Rahman, Bahlil Lahadalia, dan entah siapa lagi. Kira arahkan pandangan dan torehkan harapan kepada mereka.

Mereka orang-orang fresh, segar, karena sebelumnya tidak dibebani kepentingan politik. Mereka bisa langsung tancap gas berlari kencang dan lincah. Malu bila lari mereka kalah kencang dan lincah dengan senior mereka Basuki Hadimuljono. Basuki sebagai menteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat berlari sangat kencang membangun infrastruktur.

Kita berharap dalam perjalanan menjadi pembantu presiden, mereka tetap tak punya beban politik. Tanpa digelayuti kepentingan politik, mereka akan berkeringat bekerja keras membantu Presiden memajukan bangsa. Malu bila mereka kelak bekerja tak sekeras Sri Mulyani atau Budi Karya Sumadi.

Orang-orang muda di kabinet atau tim komunikasi presiden itu merupakan pengusaha, kalangan profesional, atau aktivis. Mereka sudah membuktikan bahwa mereka bekerja keras di bidang masing-masing.

Bukankah Presiden mengangkat mereka sebagai pembantunya karena selama ini mereka sudah berkeringat membuktikan kinerja masing-masing?

Bukankah Presiden mengangkat mereka sebagai menteri atau tim komunikasi karena menginginkan mereka membuktikan bahwa mereka juga bisa bekerja membuat terobosan, mendobrak rutinitas birokrasi di pemerintahan?

Bila di kabinet sebelumnya warna baru ada pada menteri-menteri perempuan, warna baru di kabinet sekarang ini ada pada orang-orang muda. Itu artinya Presiden mengandalkan orang-orang muda ini. Kita kawal anak-anak muda itu.

Tiga atau empat tahun lagi baru kita kembalikan pandangan ke Prabowo. Banyak yang memprediksi atau berharap Prabowo bakal maju lagi di Pilpres 2024. Istilahnya, Prabowo mundur selangkah menjadi menteri untuk kelak maju berlangkah-langkah menjadi capres lagi.

Bila itu kelak terjadi, kita mesti perhatikan Prabowo, dengan siapa dia berpasangan, apakah dengan Puan Maharani seperti yang dibayangkan belakangan ini?

Kita harus lihat sungguh-sungguh, selain parpol, kelompok mana saja pendukungnya, apakah serupa kelompok yang mendukungnya di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 yang doyan mengamalkan politik identitas.

Lalu, kita siapkan betul-betul rivalnya. Bukankah demokrasi mensyaratkan lebih dari satu pilihan?



Berita Lainnya
  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.

  • Bersaing Minus Daya Saing

    21/6/2025 05:00

    Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.

  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.