Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Sayembara

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
04/10/2019 05:10
Sayembara
Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group(MI)

RENCANA pemindahan ibu kota negara sudah digulirkan. Berbagai diskusi terus dilakukan. Banyaknya pandangan yang muncul dari berbagai diskusi tentu merupakan sesuatu yang positif. Semua orang memang harus terlibat untuk urun rembuk karena ibu kota negara yang baru nanti merupakan ibu kota negara milik kita semua.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang PS Brodjonegoro menyebutkan, ibu kota negara yang baru harus mencerminkan identitas Indonesia. Bahkan, wawasannya harus menjangkau masa yang panjang sampai 100 tahun yang akan datang. Kita tidak boleh gagal dalam membangunnya karena ibu kota negara nanti harus menjadi kebanggaan generasi yang akan datang.

Sebuah terobosan dilakukan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. Dalam diskusi nasional tentang ibu kota negara di Balikpapan, 1 Oktober lalu, Menteri PU-Pera meluncurkan sayembara gagasan mendesain ibu kota negara yang akan dibangun di Kalimantan Timur. Disediakan hadiah sampai Rp5 miliar untuk mengundang para arsitek dan perencanaan kota terbaik guna menuangkan gagasan besarnya tentang ibu kota negara.

Dengan sayembara itu, semua warga bangsa diajak terlibat langsung memikirkan desain ibu kota negara yang baru nanti. Rakyat tidak hanya dijadikan penonton dan menerima saja ibu kota negara yang baru, tetapi juga bisa mengeluarkan ide-ide cemerlang.

Harapannya ibu kota negara yang baru nanti mencerminkan filosofi bangsa ini, yaitu Pancasila. Salah satu ide yang kemudian muncul adalah perlu adanya lima jalan protokol yang menuju ke pusat ibu kota.

Selama ini, kita belum pernah membangun sebuah kota yang benar-benar baru. Ibu kota negara nanti harus menjadi contoh bagaimana sebaiknya sebuah kota itu dibangun dengan memperhatikan keamanan dan kenyamanan warganya. Kepala Bappenas bahkan menyebutkan, ibu kota negara yang baru nanti harus menjadi kota yang liveable, tidak kalah seperti Wina, Melbourne, Sydney, Osaka, ataupun Tokyo.

Ibu kota negara yang baru nanti memang dibayangkan bukan hanya bersih dan indah, melainkan juga bisa membuat orang bebas berjalan kaki maupun berolahraga. Fasilitas kotanya lengkap termasuk angkutan umumnya yang bisa menjangkau seluruh tempat. Menteri PU-Pera mengistilahkan ibu kota negara yang baru nanti sebagai kota modern, cerdas, dan metropolis.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan, orang yang berkunjung ke ibu kota negara nanti akan mempunyai banyak pilihan moda transportasi. Dari Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan, orang bisa menggunakan jalur darat melalui tol, jalur kereta yang akan dibangun khusus, atau angkutan laut dengan menikmati Teluk Balikpapan yang airnya tenang dan pemandangannya hijau di sepanjang 70 kilometer menjorok ke dalam.

Tentu persoalan yang dihadapi dalam persiapan pemindahan ibu kota bukan sekadar masalah infrastruktur. Mantan Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan mengingatkan, faktor sosial dan juga politik yang harus diperhatikan. Termasuk masyarakat Kalimantan Timur yang harus lebih banyak didengar karena merekalah yang kelak merasakan dampak langsung.

Terutama persiapan terhadap masyarakat di Kaltim perlu dilakukan sejak sekarang. Mereka harus menjadi bagian utama bagi kemajuan Kaltim yang dalam waktu pendek menerima aliran modal sangat besar. Perhitungan Bappenas, jumlah lapangan pekerjaan yang akan diciptakan bisa lebih dari 10%. Pertumbuhan ekonomi wilayah Kaltim diperkirakan bisa mencapai 7%.

Pemerintah daerah di Kaltim harus mengingatkan warganya, terutama generasi muda, untuk bersiap diri. Bisnis bisa berkembang pesat di Kaltim dan juga Kalimantan karena kalau sukses menjadi salah satu kota layak huni terbaik di dunia, akan banyak pendatang dan turis yang akan datang ke ibu kota negara yang baru nanti.

Kepala Bappenas sangat berharap, pemindahan ibu kota bisa memeratakan pembangunan. Setelah 74 tahun kemajuan pembangunan nasional lebih 80% hanya dinikmati mereka yang tinggal di Jawa dan Sumatra, saatnya Kalimantan dan Sulawesi juga merasakan derap pembangunan ini.

Dibutuhkan gagasan besar untuk membangun ibu kota negara yang baru. Oleh karena itu, adu gagasan harus dilakukan agar dihasilkan konsep pembangunan kota terbaik. Segala hal yang akan menjadi kendala harus diangkat sekarang agar bisa dipikirkan jalan keluarnya.

Memang, tidak mudah merealisasikan pembangunan ibu kota negara yang baru. Namun, dibutuhkan pikiran-pikiran menantang yang mendorong kita semakin maju, bukan sebaliknya pemikiran-pemikiran negatif yang hanya membuat kita menjadi berkecil hati.

Kita percaya bangsa Indonesia adalah bangsa yang penuh optimisme. Sejauh ini sudah banyak pihak yang ingin ikut serta dalam sayembara untuk ikut mendesain ibu kota negara yang baru nanti. Ada 13 juri yang menilai karya-karya terbaik putra-putra Indonesia itu, dan bahkan tidak tertutup kemungkinan mengundang konsultan terbaik dunia agar ikut memperkaya konsep pembangunan ibu kota negara yang akan menjadi ikon baru Indonesia.



Berita Lainnya
  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.

  • Dunia kian Lara

    24/6/2025 05:00

    PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.

  • Presiden bukan Jabatan Ilmiah

    22/6/2025 05:00

    PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.

  • Bersaing Minus Daya Saing

    21/6/2025 05:00

    Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.

  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

Opini
Kolom Pakar
BenihBaik