Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SUATU hari satu keluarga kristiani pindah ke satu permukiman di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kepala keluarga memohon ketua RT memberi izin bila suatu ketika rumahnya mendapat giliran menjadi tempat kebaktian. Hampir semua penduduk di RT tersebut muslim. Ketua RT enteng mengizinkannya. Warga tak protes. Pak RT malah sering meminjam kursi-kursi kebaktian untuk kegiatan RT seperti rapat warga. Begitu cerita ibu saya yang tinggal di sana kepada saya.
Pengurus Masjid Darussalam, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pekan lalu malah mengizinkan halaman masjid dijadikan tempat kebaktian tutup peti satu warga kristiani yang wafat. 'Toleransi Super Tinggi', tulis Jefferson Goeltom. Goeltom mengunggah foto dan komentarnya di media sosial dan segera saja viral. Media arus utama ramai-ramai memberitakannya.
Goeltom betul ketika menggambarkan peristiwa di halaman Masjid Darussalam sebagai toleransi supertinggi. Kejadian di Tanjung Priok kiranya bisa pula dibayangkan sebagai toleransi supertinggi. Di tengah intoleransi belakangan yang juga supertinggi, cocok belaka bila kedua peristiwa tersebut diberi cap toleransi supertinggi.
Intoleransi supertinggi terjadi di Riau, Minggu (25/8). Aparat membubarkan kebaktian di rumah pendeta. Alasannya, rumah tinggal pendeta bukan rumah ibadah. Padahal, mereka terpaksa beribadah berpindah-pindah karena gereja mereka disegel aparat dengan alasan pembangunannya menyalahi aturan.
Peristiwa superintoleransi seperti itu terlalu sering terjadi di negara yang Berketuhanan Maha Esa ini. Setara Institute mencatat dalam 10 tahun terakhir terjadi 119 kasus gangguan beribadah kepada umat kristiani.
Keberadaan gereja ditolak antara lain karena jemaatnya sedikit. Kebanyakan jemaat bukan warga sekitar, melainkan dari kawasan lain. Mereka yang tak paham mungkin berpikiran untuk apa membangun gereja. Beribadah di gereja lain saja.
Kristen ialah agama dengan sekte terbanyak. Jumlahnya mencapai 2.500 lebih. Setiap sekte punya gereja sendiri-sendiri. Jemaat mesti beribadah di gereja sekte mereka, tidak boleh di gereja sekte lain. Wajar belaka bila banyak gereja memiliki nama berbeda-beda sesuai sektenya dengan jemaat yang kadang cuma segelintir dan datang dari tempat jauh.
Ceritanya berbeda dengan Islam. Muslim boleh beribadah di masjid mana pun. Orang Muhammadiyah boleh salat di masjid NU. Orang NU tidak dilarang salat di Masjid Muhammadiyah.
Salat di rumah atau di lapangan tak mengapa. Salat di gereja tak apa-apa. Muslim di Washington biasa salat Idul Fitri di satu gereja di ibu kota Amerika itu. Budayawan Ahmad Tohari yang terkenal dengan novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk pernah salat di gereja di Cilacap, Jawa Tengah, dan fotonya viral di media sosial. Saya pun pernah salat Subuh di satu gereja di Surabaya, Jawa Timur. "Di mana kau salat di situ kau membangun masjid."
Pengajian lazim diselenggarakan di rumah-rumah, tak harus di masjid. Apa bedanya pengajian dan kebaktian yang dibikin di rumah-rumah? Bukankah isinya sama-sama doa? Pula, bukankah pengajian dan kebaktian sama-sama ibadah? Lalu, mengapa yang satu dibiarkan dan yang lain diperkarakan?
Melihat contoh di permukiman di Tanjung Priok, di Masjid Darussalam, di gereja di Cilacap dan Surabaya, kiranya bisa kita simpulkan bahwa sesungguhnya masyarakat kita punya rasa toleransi beragama supertinggi. Jangan-jangan yang menggerakkan masyarakat atau aparat melakoni intoleransi supertinggi justru aturan, fatwa, atau kelompok-kelompok tertentu yang intoleran?
SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.
ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.
HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.
PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.
PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.
Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.
SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.
PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.
LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved