Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PEMERINTAH menyatakan siap untuk melakukan perang dagang dengan Uni Eropa. Perlakuan tidak adil yang diterapkan negara-negara Uni Eropa terhadap produk kelapa sawit asal Indonesia memang harus dihadapi dengan sikap yang tegas.
Bukan hanya kita yang menyuarakan sikap keras terhadap Uni Eropa. Malaysia sebagai produsen utama minyak kelapa sawit juga menyampaikan keberatan yang sama dan akan membalas langkah tidak adil yang dilakukan negara-negara Uni Eropa.
Memang aneh jika Uni Eropa menyatakan produk kelapa sawit memiliki risiko yang tinggi terhadap lingkungan. Sebaliknya, minyak kedelai disebut sebagai produk yang risikonya rendah terhadap keberlanjutan lingkungan.
Dilihat dari produktivitas per hektare, kedelai jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan kelapa sawit. Untuk menghasilkan volume yang sama, dibutuhkan luasan lahan perkebunan kedelai yang minimal empat kali lipat lebih besar daripada perkebunan kelapa sawit.
Uni Eropa tidak berani bersuara keras terhadap produk kedelai karena produsen utamanya ialah Amerika Serikat. Sistem monokultur yang sering dipersoalkan kepada negara-negara berkembang sudah lebih dulu dilakukan negara-negara maju.
Di sinilah ketidakadilan itu harus diperjuangkan. Negara-negara maju jangan dibiarkan mendominasi kebenaran. Mereka menerapkan standar ganda dalam menilai pemanfaatan lahan untuk perkebunan.
Tidak bisa pula kesalahan pada masa lalu terus dijadikan alat untuk menghukum. Indonesia sejak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah mengikuti apa yang diingini negara-negara Uni Eropa. Kita melakukan moratorium untuk penggunaan lahan-lahan gambut.
Kalau kesalahan masa lalu dijadikan pegangan, negara-negara Eropa dan Amerika seharusnya bertanggung jawab terhadap kerusakan hutan. Mereka membabat habis hutan mereka untuk menjadikan kawasan pertanian dan juga kawasan industri.
Museum perjalanan bangsa Selandia Baru di Wellington bisa kita pakai sebagai ukuran bagaimana dahsyatnya perusakan lingkungan yang dilakukan orang-orang Eropa. Hutan-hutan di Selandia Baru berubah menjadi padang-padang rumput hanya demi orang Eropa bisa bertahan hidup.
Belajar dari pengalaman Tiongkok melawan AS, sikap tegas membuat negara maju tidak bisa lagi sewenang-wenang. Pembalasan yang dilakukan Tiongkok membuat pemerintah Washington berpikir dua kali dan akhirnya mengajak untuk berunding.
Masa depan ekonomi dunia ada di kawasan Asia Pasifik. Eropa boleh dikatakan sudah menjadi masa lalu. Dalam beberapa dekade mendatang, perekonomian mereka akan ditinggal negara-negara Asia.
Kalau kita membalas tindakan sepihak negara Uni Eropa, yang akan merugi ialah mereka sendiri. Ketika Wakil Presiden Jusuf Kalla memerintahkan untuk mengevaluasi pembelian pesawat Airbus guna membalas tindakan tidak adil Uni Eropa, mereka sudah kelimpungan.
Tentu dalam jangka pendek akan ada pengaruh akibat perang dagang yang kita lancarkan. Di sinilah kita perlu bergandengan tangan. Salah satu yang harus kita cepat lakukan ialah pembangunan kilang minyak untuk mengolah minyak kelapa sawit.
Kelebihan produksi minyak kelapa sawit jangan dibiarkan terbuang mubazir. Kita harus menyelamatkan sekitar 16 juta tenaga kerja yang hidupnya tergantung dari komoditas ini. Negara Uni Eropa seperti Italia sudah membuktikan bahwa minyak kelapa sawit bisa menjadi sumber energi terbarukan di masa mendatang.
Tentu yang tidak kalah pentingnya, kita harus memperbaiki terus tata kelola perkebunan kelapa sawit. Tidak boleh lagi terjadi perambahan hutan untuk membuka perkebunan kelapa sawit. Semua harus sesuai dengan kaidah pengelolaan yang benar agar kita menjadi bangsa yang naik kelas.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.
PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.
LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.
ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.
PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam
SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.
NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.
APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.
MENGAPA pameran bursa kerja atau job fair di negeri ini selalu diserbu ribuan, bahkan belasan ribu, orang? Tidak membutuhkan kecerdasan unggul untuk menjawab pertanyaan itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved