Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Warga Pekalongan Temukan Tumpukan Amplop Berisi Uang Rp213 Juta Diduga untuk Serangan Fajar

Akhmad Safuan
27/11/2024 13:09
Warga Pekalongan Temukan Tumpukan Amplop Berisi Uang Rp213 Juta Diduga untuk Serangan Fajar
Warga menyerahkan barang bukti ribuan amplop berisi yang tunai hingga total mencapai Rp213.200.000 ke Bawaslu Kabupaten Pekalongan.(MI/Akhmad Safuan)


PEMILU Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, diwarnai dugaan politik uang (money politic). Warga menangkap seorang pria yang diduga akan melakukan serangan fajar dengan membagikan uang dalam 2.132 amplop dengan total uang tunai di dalamnya Rp213.200.000.

Menyusul temuan itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pekalongan mengelar rapat untuk mengkaji temuan dugaan politik uang yang diserahkan warga, setelah melakukan menangkap seseorang yang diduga akan melakukan serangan fajar di Pilkada Pekalongan.

Ribuan amplop berisi uang tunai ratusan juta rupiah disimpan dalam kotak kardus berwarna coklat, menjadi barang bukti temuan dugaan politik uang karena ada stiker salah satu pasangan calon (Paslon) di Pilkada Pekalongan pada setiap amplop. "Kita masih lakukan kajian terhadap temuan itu," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Pekalongan Muhamad Tohir.

Laporan dugaan terjadi politik uang itu, lanjut Muhammad Tohir, diterima dari warga setelah menangkap tangan seseorang yang membawa tumpukan amplop sebanyak 2.132 amplop berisi uang tunai hingga mencapai jumlah Rp213.200.000 berikut formulir data pemilih di Desa Salakbrojo berisi nama-nama, NIK pemilih dan kode kategorinya.

Bawaslu Pekalongan, menurut Muhammad Tohir, mempunyai waktu dua hari untuk melakukan kajian setelah menerima laporan dan barang bukti."Kami akan mendalami, termasuk pengkajian syarat formal dan materil, jika belum lengkap maka meminta pelapor untuk menambahnya," imbuhnya.

Sementara itu kuasa hukum warga Sunardi mengungkapkan kasus penangkapan upaya serangan fajar dengan membagi-bagikan amplop di Pilkada Pekalongan itu berawal dari kecurigaan warga Kedungwuni , Kabupaten Pekalongan terhadap gerak-gerik seseorang yang memasuki gudang di belakang sebuah sekolahan.

Kecurigaan warga itu semakin kuat, lanjut Sunardi, setelah melihat lelaki yang belum dapat diketahui namanya tersebut mengambil sebuah kotak kardus dari dalam gudang, kemudian ditangkap dan digeledah. Ternyata di dalam kardus warna coklat itu ditemukan ribuan amplop yang diikat dalam 22 bundel.

Setelah dibuka ternyata dalam amplop dengan stiker salah  satu Paslon di Pilkada Kabupaten Pekalongan tersebut berisi yang tunai. "Setelah kita hitung ada yang tunai ratusan juta rupiah, tepatnya Rp213.200.000, kemudian atas temuan itu diserahkan ke Bawaslu untuk dilakukan pengusutan," tambahnya. (N-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya