Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMILU Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, diwarnai dugaan politik uang (money politic). Warga menangkap seorang pria yang diduga akan melakukan serangan fajar dengan membagikan uang dalam 2.132 amplop dengan total uang tunai di dalamnya Rp213.200.000.
Menyusul temuan itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pekalongan mengelar rapat untuk mengkaji temuan dugaan politik uang yang diserahkan warga, setelah melakukan menangkap seseorang yang diduga akan melakukan serangan fajar di Pilkada Pekalongan.
Ribuan amplop berisi uang tunai ratusan juta rupiah disimpan dalam kotak kardus berwarna coklat, menjadi barang bukti temuan dugaan politik uang karena ada stiker salah satu pasangan calon (Paslon) di Pilkada Pekalongan pada setiap amplop. "Kita masih lakukan kajian terhadap temuan itu," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Pekalongan Muhamad Tohir.
Laporan dugaan terjadi politik uang itu, lanjut Muhammad Tohir, diterima dari warga setelah menangkap tangan seseorang yang membawa tumpukan amplop sebanyak 2.132 amplop berisi uang tunai hingga mencapai jumlah Rp213.200.000 berikut formulir data pemilih di Desa Salakbrojo berisi nama-nama, NIK pemilih dan kode kategorinya.
Bawaslu Pekalongan, menurut Muhammad Tohir, mempunyai waktu dua hari untuk melakukan kajian setelah menerima laporan dan barang bukti."Kami akan mendalami, termasuk pengkajian syarat formal dan materil, jika belum lengkap maka meminta pelapor untuk menambahnya," imbuhnya.
Sementara itu kuasa hukum warga Sunardi mengungkapkan kasus penangkapan upaya serangan fajar dengan membagi-bagikan amplop di Pilkada Pekalongan itu berawal dari kecurigaan warga Kedungwuni , Kabupaten Pekalongan terhadap gerak-gerik seseorang yang memasuki gudang di belakang sebuah sekolahan.
Kecurigaan warga itu semakin kuat, lanjut Sunardi, setelah melihat lelaki yang belum dapat diketahui namanya tersebut mengambil sebuah kotak kardus dari dalam gudang, kemudian ditangkap dan digeledah. Ternyata di dalam kardus warna coklat itu ditemukan ribuan amplop yang diikat dalam 22 bundel.
Setelah dibuka ternyata dalam amplop dengan stiker salah satu Paslon di Pilkada Kabupaten Pekalongan tersebut berisi yang tunai. "Setelah kita hitung ada yang tunai ratusan juta rupiah, tepatnya Rp213.200.000, kemudian atas temuan itu diserahkan ke Bawaslu untuk dilakukan pengusutan," tambahnya. (N-2)
"Dari hasil koordinasi yang kami lakukan, diperoleh informasi bahwa kegiatan debat paslon pilbup Pekalongan akan digelar di Hotel Patra Semarang pada tanggal 9 November,"
Faktor pertama kenaikan PBB adalah semakin tidak terbendungnya pola politik transaksional dan politik berbiaya tinggi dalam Pilkada langsung.
Selama Pilkada 2024, TVRI menayangkan sebanyak 439 debat mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.
SEKJEN Partai Gerindra Sugiono merespons usulan gubernur dipilih oleh pemerintah pusat.
KOMITE Pemilih Indonesia (Tepi Indonesia) menolak wacana pengembalian sistem pemilihan kepala daerah atau pilkada dari pemilihan langsung oleh rakyat menjadi pemilihan oleh DPRD
Titi Anggraini menyebut pilkada lewat DPRD tidak relevan lagi membedakan rezim Pilkada dan Pemilu setelah ada putusan Mahkamah Konstitusi atau MK
KETUA Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyatakan pihaknya jauh lebih dulu mengusulkan agar bupati dan walikota dipilih oleh DPRD
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved