Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PENDUKUNG PDIP di Sumatra Utara cenderung lebih memilih calon gubernur-wakil gubernur Bobby Nasution-Surya dalam sigi yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 28 Oktober-3 November. Padahal, PDI Perjuangan merupakan partai pengusung Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala
Suara pemilih PDI Perjuangan justru lebih banyak diberikan kepada pasangan Bobby Nasution-Surya. Berdasarkan sigi tersebut, basis pemilih PDI Perjuangan yang memilih Edy-Hasan hanya 33,8%, sedangkan Bobby-Surya mencapai 59,6%.
"PDIP sebagai pengurusnya (Edy-Hasan) itu 33,8% sedikit di atas suara rata-rata. Ini tampak tidak solid, kebanyakan justru memilih pasangan Bobby-Surya," ujar peneliti utama Indikator, Hendro Prasetyo, dalam rilis bertajuk Siapa Juara di Sumatera Utara? Kinerja Petahana dan Dampak Elektoralnya, Jumat (7/11).
Basis partai yang paling banyak memilih Edy-Hasan adalah PKS, yakni 50%. Sedangkan Bobby-Surya 43,3%, dengan 6,7% menjawab tidak tahu. Basis pemilih PKB juga cukup signifikan memilih Edy-Hasan dengan 49,9%, sedangkan Bobby-Surya 46,6% dengan 3,5% responden tidak tahu.
Bobby-Surya sendiri cukup banyak dipilih oleh responden yang menjadi basis pendukung Gerindra, yaitu 71,8%. Sementara, pendukung Geridnra yang mendukung Edy-Hasan hanya 25,1%. Responden pemilih Partai Golkar juga lebih banyak memilih Bobby-Surya dengan 69,5% dibanding Edy-Hasan yang hanya 25,8%.
Hendro menilai, fenomena basis pemilih PDI Perjuangan yang lebih memilih Bobby-Surya dikenal dengan istilah split ticket voting. Artinya, seseorang memilih partai A, tapi calon yang dipilih bukan berasal dari yang didukung partai tersebut. Menurutnya, fenomena itu adalah hal biasa.
"Artinya ada perbedaan antara keputusan elite mendukung calon tertentu dengan para pendukung partai itu. Bisa juga karena memang pilihan orang antara partai dengan tokoh itu bisa jadi beda. Itu wajar saja. Tapi ini adalah indikasi seberapa solid dukungan itu mendapatkan support dari para pemilih," pungkasnya. (J-2)
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan polemik empat pulau Aceh dan Sumatra Utara (Sumut) bermula pada masa kepemimpinan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
PASANGAN Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala (Edy-Hasan) menggugat hasil Pilkada Sumatera Utara (Sumut) ke MK menyinggung rendahnya partisipasi pemilih di Pilkada Sumut 2024.
PASANGAN Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Pilkada Sumut) nomor urut 2 Edy Rahmayadi-Hasan unggul telak dalam perolehan suara di TPs 44 Bakti Karya, Medan Johor.
Edy Rahmayadi menyakini hal itu karena anak-anak asuh pelatih Shin Tae- yong tengah berada di peforma terbaik sehingga kemenangan melawan Bahrain bisa diwujudkan.
KETUA DPD I Golkar Sumatra Utara (Sumut) Musa Rajekshah atau Ijeck disebut punya kans untuk menambah elektoral bila berpasangan dengan Bobby Nasution atau Edy Rahmayadi.
PDIP mengungkap alasan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kembali menunjuk Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen).
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, menjawab soal tugas-tugas untuk Hasto Kristiyanto dari Megawati setelah kembali menjabat sebagao Sekjen PDIP
KETUA DPP PDIP Puan Maharani mengungkapkan penunjukan Hasto Kristiyanto sebagai sekretaris jenderal (sekjen) partai merupakan hak prerogatif Megawati Soekarnoputri
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tidak hadir pada Sidang Tahunan MPR 2025. Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut tak terlihat hingga sidang dimulai.
Puan terlihat tersenyum saat menyampaikan dirinya mewakili Megawati dalam agenda rutin tahunan tersebut.
Alasan Hasto Kristiyanto kembali menjabat sebagai Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) karena tegak lurus dan berdedikasi tinggi kepada Megawati Sukarnoputri selaku ketua umum partai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved