Babel Arena Pertarungan Politikus Gaek

Rendy Ferdiansyah
19/11/2020 02:55
Babel Arena Pertarungan Politikus Gaek
Ketua dan anggota DPRD Bangka Belitung, yaitu Sukirman, Bong Ming Ming, Didit Srigusjaya, Algafri Rahman, Aditiya Rizki Pradana, dan Rina.(Dok. KPU BABEL)

ENAM anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bangka Belitung (Babel) memutuskan mundur dari jabatannya untuk mengambil kesempatan bertarung di arena kepala daerah.

Pilkada serentak di Babel berlangsung di empat daerah. Tiga di antaranya ialah Bangka Selatan, Bangka Tengah, dan Bangka Barat, melibatkan enam anggota dewan.

Wakil rakyat tersebut ialah Sukirman dari Partai NasDem maju sebagai calon Bupati Bangka Barat bersanding dengan Bong Ming Ming dari PKS sebagai calon wakil bupati.

Selanjutnya Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya dari PDIP maju di Bangka Tengah sebagai calon bupati, berhadapan dengan Algafri Rahman dari PPP. “Algafri menggantikan calon bupati Pak Ibnu yang meninggal,” jelas Sekretaris DPRD Provinsi Babel, Syaifudin, pekan lalu.

Di Bangka Selatan, Aditiya Rizki Pradana dari Gerindra maju sebagai calon bupati dan akan bertarung melawan Rina Tarol, yang juga maju sebagai calon Bupati Bangka Selatan. Ke-6 anggota DPRD Babel periode 2019-2024 itu sudah mengajukan surat pengunduran diri.

Pengamat politik Provinsi Babel, Ibrahim, memaparkan hadirnya dua anggota dewan di Pilkada Bangka Barat akan membuat pertarungan seimbang melawan petahana.

Sukirman kaya akan pengalaman mulai sebagai anggota DPRD Bangka Barat, Wakil Bupati, hingga terakhir anggota DPRD provinsi 2019-2024. Pasangannya, Bong Ming Ming, sudah dua kali menjabat anggota DPRD Babel.

Pasangan Sukirman-Bong menjadi lawan kuat bagi petahana Marus-Badri Syamsu dan pasangan Safri-Edi.

“Saya melihat Pilkada Bangka Barat adalah pertarungan para politikus gaek. Semuanya sudah memiliki kandang jagoan. Bangka Barat lebih dinamis karena menghadirkan kandidat dari kalangan etnik Tionghoa,” sebutnya.

Bangka Barat punya pengalaman petahana tumbang. Ibrahim menyebut pemilih di daerah itu lebih cair. Kepatuhan pemilih pada satu kandidat sangat terbatas dan hal itu menjadi catatan penting bagi para kandidat bahwa narasi bisa berubah setiap pilkada.

Di Pilkada Bangka Tengah terjadi head to head di antara dua legislator, Didit Srigusjaya-Korari (Berdikari) versus Algafri Rahman-Herry Erfi an (Beriman).

Keduanya kolega lama sebagai anggota DPRD Bangka Tengah. Naiknya Ayi, sapaan Algafri, mengubah peta politik yang semula keras menjadi landai.

Dengan majunya Ayi, kedua pasangan sama-sama pendatang baru.

Meski demikian, Ibrahim yang juga Rektor Universitas Bangka Belitung mengemukakan pasangan

Ayi-Fian harus berjuang keras karena pasangan Didit-Korari sudah terlebih dahulu kampanye. Apalagi Didit merupakan politikus gaek yang telah dua periode menjabat anggota DPRD Babel.

Menurutnya, tidak mudah mengejar beberapa minggu yang hilang selama masa berkabung atas meninggalnya Ibnu dan adanya perubahan komposisi pasangan. Meski demikian, tetap terbuka peluang mengatasi ketertinggalan jika efektif mengelola waktu dan tim.

“Yang harus dipastikan adalah kontestasi tetap berjalan tenang dan kalem. Baik Beriman maupun Berdikari adalah aset daerah yang sedang dalam masa ranum untuk memimpin Bangka Tengah,” tuturnya. .


Empat pasang

Pilkada Bangka Selatan menghadirkan empat pasang kepala daerah. Uniknya, tak ada petahana, tetapi beberapa paslon memegang irisan yang kuat dengan jejak pemerintahan di daerah itu.

Aditya Rizki Perdana, salah satu calon bupati, merupakan putra bupati yang saat ini menjabat, berpasangan dengan Ahmad Damiri.

Adit muda baru saja terpilih sebagai anggota DPRD Babel. Ia punya kans jika masyarakat melihat sosok sang bapak.

Lawannya, Rina Tarol, juga anggota Dewan Babel yang sudah kedua kali melantai di bursa pencalonan kepala daerah. Rina ialah sosok legislator kritis yang memainkan peran penting dalam politik lokal.

Perempuan itu punya jaringan kuat sekalipun belakangan didepak dari partai asalnya, PDIP, karena maju sebagai calon bupati dari parpol lain.

Dua anggota DPRD Babel yang maju di Bangka Selatan harus kerja keras untuk menghadapi Riza Herdavid yang dipasangkan dengan istri mantan Bupati Jamro, Debby Vita Dewi. Pasangan itu kental dengan aroma kekuasaan di Bangka Selatan.

Munculnya Kodri-Rusli, satusatunya pasangan independen di pertarungan kali ini, membuat perebutan kekuasaan kian menarik. Ibrahim menyatakan Bangka Selatan akan menjadi medan politik dinamis karena keempat kandidat berkejaran dengan potensi suara masing-masing.

“Dengan kontur politik yang sulit ditebak, daerah ini menghasilkan pertarungan yang sulit diterka. Masyarakat Bangka Selatan punya variasi kandidat beragam. Jejak masa lalu dan janji masa depan menjadi penentu,” tegasnya. (N-1)

Sumber:KPU/dprd-babelprov.go.id/ Tim Riset MI/-NRC

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya