Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ADA fenomena menarik pada konstestasi Pemilihan Gubernur Jambi pada musim Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 di ‘Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah’, Provinsi Jambi.
Fenomena itu ialah hanya satu orang calon gubernur (cagub) yang mendapat dukungan dari partai politik yang menaungi. Dia ialah Cek Endra, sang Ketua Umum DPD I Partai Golkar Jambi.
Bupati Kabupaten Sarolangun itu mendapat dukungan penuh dari Partai Golkar yang memiliki 7 kursi di DPRD Provinsi Jambi. Cek Endra mendapat tiket sebagai peserta pilgub setelah partai pemenang Pemilu 2019, yakni PDIP ikut memberikan dukungan.
Partai pemilik 9 kursi DPRD Jambi itu mendukung Cek Endra dengan menempatkan calon wakil gubernur atas nama Ratu Munawaroh.
Ratu ialah istri mendiang Zulkifli Nurdin, mantan Gubernur Jambi dua periode yang suskes membesarkan Partai Amanat Nasional di Jambi.
Bermodalkan dua parpol pemilik 16 kursi di DPRD Jambi, Cek Endra-Ratu yakin memenangi pertarungan Pilgub Jambi 2020 yang diikuti tiga pasang kontestan. Bergabungnya Ratu Munawaroh
ke PDIP, berdasarkan informasi yang dihimpun Media Indonesia, lantaran tidak adanya kepastian dukungan dari PAN yang awalnya sangat diharapkan.
Pengamat politik Universitas Jambi Citra Darminto mengamini pesta demokrasi Pilgub Jambi penuh drama dan tarik-ulur kepentingan parpol.
Menurutnya, hengkangnya Ratu Munawaroh dari PAN dan menjadi calon wagub dari PDIP dilatari tarik-ulur kepentingan di internal PAN Jambi.
Drama menarik lainnya tampak pada nasib yang dialami dua kader murni PDIP atas nama Abdullah Sani dan Syafrial (Bupati Kabupaten Tanjungjabung Barat). Sebelum PDIP resmi menyatakan dukungan, Abdullah Sani lebih dulu mendeklarasikan diri sebagai cawagub mendampingi Al Haris, kader Partai Golkar yang merupakan Bupati Kabupaten Merangin.
Haris-Sani dengan dukungan PKB (5 kursi), PKS (5 kursi), dan Partai Berkarya (1 kursi) merupakan pasangan pertama yang mendeklarasikan diri sebagai peserta Pilgub Jambi 2020.
Saat menjelang masa pendaftaran ke KPU, PAN pemilik 7 kursi di DPRD Jambi merapat dan menyatakan dukungan kepada Haris-Sani, sedangkan dukungan Partai Berkarya, karena adanya
kemelut partai, dianulir KPU Jambi.
Semenjak itu, Abdullah Sani, Ketua Umum Paguyuban Wisnu Murti Provinsi Jambi, menyatakan mundur dari PDIP dan bergabung dengan PKB. Begitu pula Al Haris, dia menyatakan mundur
dari Partai Golkar dan bergabung sebagai kader sekaligus fungsionaris PAN Jambi.
Drama lain
Drama tidak kalah menarik terjadi pada cagub Fachrori Umar. Ketua Dewan Pembina Partai NasDem Provinsi Jambi itu tidak mendapatkan dukungan dari partainya.
Partai NasDem (2 kursi) bersama PPP (3 kursi) lebih awal memberikan dukungan kepada Syarif Fasha yang berpasangan dengan Asyafri Jaya Bakri. Asyafri ialah Wali Kota Sungai penuh dari
Partai Demokrat.
Nahas, kendati mengantongi elektabilitas tertinggi ketimbang kandidat cagub lain, Asyafri gagal maju karena tidak mendapat dukungan cukup dari parpol. Di luar dugaan, sang petahana Gubernur Jambi Fachrori Umar yang menukar pasangannya dari kader PDIP Syafial ke Syafril Nursal yang awalnya didukung Partai Hanura, berhasil menggaet Partai Gerindra (7 kursi) dan Partai Demokrat (7 kursi).
PPP pada injure time melarikan dukungan dari Syarif Fasha. Drama dukung-mendukung itu membuat Fachrori Umar hengkang dari NasDem dan bergabung ke Partai Gerindra.
Pengamat politik dari Universitas Jambi Citra Darminto menilai setiap parpol punya pertimbangan tersendiri dalam menentukan kandidat. Salah satu parameternya berkaitan dengan hasil kajian elektabilitas sang calon di mata masyarakat.
Faktor lain yang tidak kalah penting ialah munculnya ketidaksepemahaman parpol dengan kader internal. Selain itu, faktor komunikasi kandidat dengan DPW dan DPP juga turut menentukan.
Pengamat politik Jambi lainnya, Mochammad Farisi, mengatakan politik berkaitan dengan upaya bagaimana merebut dan mempertahankan kekuasaan. Karena itu, pindah parpol dijadikan
strategi untuk bertahan di pertarungan.
‘’Saat ini tidak ada regulasi yang melarang atau mempersempit ruang gerak seseorang untuk menjadi kutu loncat,’’ ucapnya. (X=8)
Menurut Satgas Penanganan Covid-19, hingga pekan ini jumlah kasus positif sudah menyentuh angka 200 ribu, atau sebanyak 196.989 orang dinyatakan positif terinfeksi oleh virus korona.
Larangan dan pembatasan di Pilkada 2020 menurunkan risiko penularan covid-19 hingga 75%.
Perlu pengaturan lebih eksplisit tentang kedatangan pemilih pada hari pemilihan dan setting protokol covid di luar TPS serta manajemennya
Berdasarkan catatan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, tidak kurang dari 243 bapaslon ditemukan melanggar. Jumlah itu mencakup sepertiga dari total 735 bapaslon.
Tiga kali melanggar protokol kesehatan, jika kontestan itu terpilih, pelantikan yang bersangkutan ditunda 6 bulan untuk disekolahkan dalam jaringan Institut Pemerintahan Dalam Negeri
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) menyatakan ada sembilan perbedaan dalam pemungutan suara di Pilkada 2020
KEHADIRAN Rumah Baca Sayyidil Khusna di Mersam, Batanghari, Jambi, menjadi harapan bagi warga sekitar untuk masa depan anak-anak penerus desa tersebut.
Rangkaian perawatan Trilogy 2.0 memanfaatkan sejumlah teknologi terkini seperti energi laser, radio frequency, dan photodynamic therapy untuk menyehatkan kulit.
Rumah adat Jambi terkenal dengan rumah panggung, seperti halnya wilayah lain di daerah Sumatera. Akan tetapi, rumah panggung dari Jambi memiliki keunikan yang khas.
TURNAMEN sepak bola Gubernur Cup Jambi yang mulai digelar hari ini, Jumat (7/1) hingga 20 Januari 2022 Stadion Tri Lomba Juang (KONI), Kota Jambi, terbuka untuk penonton.
Satu bentuk kepedulian yang diberikan sepanjang Ramadan ini ialah pembagian paket takjil kepada masyarakat untuk berbuka puasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved