Headline

Pemerintah tidak cabut IUP PT Gag Nikel.

Fokus

Pemanfaatan digitalisasi dilakukan untuk mempromosikan destinasi wisata dan meningkatkan pengalaman wisatawan.

10 Rumah Adat Kalimantan Barat dan Keunikannya

MediaIndonesia
22/2/2024 15:17
10 Rumah Adat Kalimantan Barat dan Keunikannya
Rumah panjang(wikipedia)

Rumah adat Kalimantan Barat terdiri dari beberapa jenis menyesuaikan dengan suku yang menempati kawasan tersebut. Masing-masing bangunan sarat akan makna kehidupan. Hal itulah yang membuat rumah-rumah tradisional tersebut istimewa dan dilestarikan.

Ada pula yang masih digunakan masyarakat setempat sampai sekarang, hingga dimodifikasi menyesuaikan zaman. Penasaran apa saja rumah adat itu? Simak terus sampai akhir untuk mengetahuinya.

Rumah Adat Kalimantan Barat

Perlu kamu ketahui, Kalimantan Barat itu terdiri dari banyak suku sehingga meninggalkan kekayaan adat dan budaya yang begitu melimpah. Salah satunya yaitu dalam bentuk rumah adat.

Baca juga : 10 Rumah Adat Jawa Barat dan Keunikannya

Nah, untuk mempelajari apa saja rumah adat dari Kalimantan Barat, mari mulai dari yang paling populer, yakni rumah panjang yang sudah dikenal sebagai salah satu ikon Kalimantan Barat.

1. Rumah Panjang atau Rumah Radakng

Memiliki panjang rumah hingga ratusan meter menjadi ciri khas utama rumah adat Kalimantan Barat yang satu ini. Rumah radakng, begitulah suku Dayak Kanayatn menyebut rumah panjang tersebut.

Rumah adat warisan masyarakat asli Dayak Kanayatn ini memiliki panjang mencapai 300 meter dengan lebar 10 meter dan tinggi 7 meter. Selain luas, rumah ini punya banyak tangga yang disesuaikan dengan jumlah penghuni kamar. 

Baca juga : Ini Macam-Macam Rumah Adat Papua

Ya, randakng merupakan tempat tinggal bersama. Umumnya, ada kurang lebih 50 keluarga yang tinggal di rumah ini. Masing-masing keluarga tersebut akan menempati kamar yang rata-rata ruang berukuran 6 x 6 meter. Dalam kamar tersebut hanya terdapat ruang berbincang (pene), sementara dapurnya (uakngmik) di luar digunakan bersama-sama penghuni lain.

Untuk bagian luar rumah dihiasi ukiran kayu menyerupai tameng perang dan patung burung, dengan atap pelana dari sirap.

2. Rumah Adat Panjae

Baca juga : Singkawang Pertahankan Predikat Kota dengan Indeks Toleransi Tertinggi

Rumah adat suku Dayak Iban ini juga memiliki ukuran yang sama-sama panjang, namun berbeda model dan fungsinya. Rumah ini banyak digunakan untuk berbagai aktivitas.

Adapun beberapa ruangan dalam rumah ini di antaranya yaitu ruang tanyok untuk menjemur padi dan pakaian, kaki lima untuk teras, ruai untuk ruang bersama melaksanakan upacara adat dan pertemuan, bilik untuk rumah tinggal, sadau untuk lumbung, dan sadau bugau untuk ruang penyimpanan kerajinan dan peralatan pertanian.

3. Rumah Adat Ramin Bantang Bengkayang

Baca juga : 10 Rumah Adat ini Jadi yang Terpopuler di Indonesia Loh

Ramin bantang berasal dari bahasa Dayak Bakati yang artinya rumah adat sebagai tempat tinggal. Ini merupakan rumah adat kebanggaan masyarakat Dayak di Kabupaten Bengkayang.

Bentuknya memanjang sama seperti rumah radakng, tetapi terbuat dari kayu ramin yang lebih kuat daripada dua rumah panjang sebelumnya yang terbuat dari kayu ulin. Jenis kayu ramin ini memiliki karakteristik tahan lebih lama terhadap serangga maupun pengaruh cuaca

Sehingga cocok dibangun di pemukiman dekat hulu sungai, bahkan dapat mencegah risiko terkena banjir yang cukup tinggi. Tingginya rumah ini juga ditujukan untuk menghindari hewan buas yang mungkin berkeliaran di rumah mereka, mengingat dahulu hutan Kalimantan Barat masih sangat lebat.

Baca juga : 5 Rumah Adat Jawa Tengah yang Wajib Kamu Tau

4. Rumah Bentang Samalantan

Berikutnya, rumah panggung Kalimantan Barat yang terletak antara Bengkayang-Singkawang. Patung burung enggang dengan kekeramatannya menjadi ciri khas yang akan kamu temukan di rumah bentang samalantan.

Berbeda dengan rumah adat lainnya, pertemuan warga dilakukan di balai yang berada di seberangnya. Untuk tangganya juga berada di sisi kanan atau kiri, bukan depan.

Baca juga : Film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai akan Tayang Perdana 7 Maret

Di dalam bangunan tersebut, terdapat empat ruangan. Bagian tengah merupakan ruang keluarga dan bangunan lain mengitari rumah tengah. Di dalam rumah, kamu pun akan menemukan banyak hiasan motif dayak dari kayu. Sementara di luar, terdapat beberapa tiang penyangga dan patung kayu.

5. Rumah Pasah

Rumah pasah adalah rumah tradisional yang digunakan untuk menyimpan barang-barang kuno, termasuk jarahan pemburu barang-baranga antik. 

Baca juga : 13 Rumah Adat Sumatera Barat (Sumbar) yang Wajib Kamu Ketahui

Meski tidak digunakan sebagai tempat tinggal, rumah pasah masih bisa kamu temukan dengan mudah di Kampung/Desa Boti, di mana keturunan suku Dayak Jawant tinggal.

Ini adalah sub-suku Dayak yang diakui pemerintah Kalimantan Barat.

6. Rumah Betang Pedagi

Baca juga : Murid SD di Padang Diwajibkan Berbahasa Minang Tiap Selasa

Beralih ke daerah kecamatan Tayan Hulu, kabupaten Sanggau, terdapat sebuah sub-suku Dayak Mali. Di sana ditemukan rumah betang pedagi untuk tempat ritual syukuran pada Sang Pencipta atas rezeki hasil panen padi yang diberikan. 

Sejak zaman nenek moyang, pelaksanaan ritual syukuran ini sudah dilakukan turun temurun di rumah betang pedagi. Setelah selesai melaksanakan syukuran, masyarakat akan melanjutkan perayaan sendiri-sendiri di rumah dengan berbagai ritual lainnya.

7. Rumah Panca Puntu Mang Pihit

Baca juga : MudaBerdaya Gelar Program Bernalar Berdaya di SMAN 50 Jakarta

Di Desa Pengadang Kecamatan Sekayam, terdapat rumah adat Kalimantan Selatan yang merupakan peninggalan suku Dayak Paus bernama Panca Puntu Mang Pihit.
Rumahnya memanjang dan bertingkat dengan ketinggian hampir 8 meter. Disangga oleh tiang berdiameter 53 cm yang dicat berwarna hitam.

Lantai dasar untuk penyangga, lantai dua untuk ruang tempat penyimpanan peralatan upacara adat, lantai tiga dan empat untuk tempat menyimpan benda-benda peninggalan nenek moyang Dayak Paus.

Benda-benda tersebut salah satunya yaitu tengkorak manusia dari orang-orang sakti atau tokoh zaman dulu yang kalah dalam peperangan. Ada juga tanduk rusa, tombak, dan gong.

Baca juga : Polri Prioritaskan Pengawasan Distribusi Beras

8. Rumah Adat Balug

Rumah balug tak kalah populer karena bentuknya yang berbeda dari rumah adat Kalimantan Barat pada umumnya. Bentuknya bundar berdiameter 10 meter dan meninggi ke atas.

Tempat ini digunakan untuk upacara adat, menyelesaikan permasalahan yang terjadi di masyarakat, hingga menyimpan tengkorak kepala manusia yang merupakan peninggalan nenek moyang suku Dayak Bidayuh.

Baca juga : Bagaimana Bentuk Aksara Sunda? Simak Penjelasannya Mulai Sejarah hingga Jenisnya

Rumah adat balug ini sangat minim hiasan. Hanya terdapat papan kayu yang ditengahnya terdapat bulatan kecil untuk melambangkan pusat bumi. Meski demikian, bentuk rumah bundar yang besar dan dibangun ke atas sudah cukup menampilkan keunikannya.

9. Rumah Adat Melayu

Selain Dayak, suku Melayu ikut mendominasi wilayah Kalimantan Barat sejak lama dan meninggalkan rumah adat yang dilestarikan secara turun-temurun. 

Baca juga : Menelusuri Makna Filosofis Aksara Jawa, Bukan Sekadar Bahasa Biasa!

Namanya rumah adat Melayu yang salah satunya bisa kamu temukan di Desa Mendalok, Kecamatan Sui Kunyit, Kabupaten Mempawah atau di perkampungan Budaya di Jalan Sutan Syahrir, Pontianak. Dahulu, rumah tersebut dipakai untuk pertemuan atau musyawarah warga.

Bentuknya berupa panggung dengan tiang yang tinggi disertai banyak jendela dan ventilasi yang membuatnya tidak panas meskipun sedang kemarau. Model atapnya dipengaruhi budaya Jawa, sementara lainnya terdapat hiasan khas Islami dan Melayu. Terutama pada atap, dinding dan bagian atas bangunan.

10. Rumah Tulou

Baca juga : Pemprov DKI Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

Terakhir merupakan rumah adat Kalimantan Barat dari suku Hakka yang dahulu merupakan pendatang, menetap lalu berdagang hingga meninggalkan sejumlah budaya. Mulai dari kuliner, bahasa, tradisi hingga bangunannya.

Rumah tulou bukan merupakan rumah adat zaman dulu, melainkan baru dibangun untuk menonjolkan keberagaman suku di Kalimantan Barat. Meski begitu, bangunan dibuat semirip mungkin dengan aslinya, begitupun dengan penggunaan materialnya.

Sama dengan beberapa rumah betang dan rumah adat lainnya di Kalimantan Barat, tulou akan menjadi bangunan museum sebagai pusat pengetahuan dan edukasi, tetapi khusus budaya Tionghoa Hakka.

Baca juga : Dukung Ekonomi Kreatif, Mister Potato dan Kemenparekraf Kolaborasi

Rumah adat Kalimantan Barat sangat beragam. Menampilkan kekayaan budaya yang unik dan bermakna. 

Semua rumah adat tadi bisa kamu temukan di Kalimantan Barat. Meski beberapa mungkin harus dicari hingga ke daerah asalnya. 

Nah, setelah mengetahui informasi tadi, mana yang sangat ingin kamu kunjungi?



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Esa tanjung
Berita Lainnya