Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

3 Peninggalan Kerajaan Majapahit, Mulai dari Candi, Prasasti Hingga Kitab

MediaIndonesia
01/2/2024 07:08
3 Peninggalan Kerajaan Majapahit, Mulai dari Candi, Prasasti Hingga Kitab
Candi Tikus(wikipedia)

Peninggalan Kerajaan Majapahit hingga saat ini masih bisa disaksikan keberadaannya. Ya, sebagai salah satu kerajaan Hindu yang pernah berdiri di tanah Nusantara, Majapahit telah mengukir sejarah yang begitu panjang di Nusantara, dan hal ini bisa dilihat dari benda-benda peninggalannya.

Didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1293 sebagai kerajaan yang memiliki eksistensi tinggi pada masa itu, Majapahit menjadi kerajaan yang terbesar serta memiliki wilayah kekuasaan terluas di Indonesia mulai abad ke 13 hingga abad 16.

Majapahit yang terkenal dengan tokoh Patih Gajah Mada ini mengalami puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Pada saat itu, kerajaan pernah menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara. Hal inilah yang membuat peninggalan-peninggalan kerajaan Hindu – Budha ini tersebar di berbagai wilayah, khususnya di Mojokerto, Jawa Timur.

Baca juga : Sejarah Kerajaan Tarumanegara, Raja-raja, Peninggalan Prasasti, hingga Karya Sastranya

Sejarah Kerajaan Majapahit

Sebelum beranjak membahas peninggalan kerajaan Majapahit, tentu Anda juga perlu memahami bagaimana sejarah kerjaan yang satu ini. Berdiri pada tahun 1293 M dan terletak di selatan Sungai Brantas, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Raden Wijaya Sakti yang juga merupakan menantu raja Singasari merupakan sosok yang mendirikan kerajaan Majapahit.

Kemudian Raden Wijaya mendapat gelar Kertarajasa Jayawardhana sebagai raja pertama Majapahit. Setelah kekuasaannya, kerajaan Majapahit diperintah oleh:

1.    Raja Jayanegara
2.    Tribhuwanatunggadewi
3.    Raja Hayam Wuruk
4.    Raja Wikramawardhana
5.    Raja Suhita
6.    Raja Kertawijaya
7.    Raja Rajasawardhana
8.    Raja Purwawisesa

Baca juga : Ini Teori Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia

Di tahun 1350 hingga 1389, Majapahit mencapai masa kejayaan tepatnya saat kepemimpinan Raja Hayam Wuruk. Lokasinya yang berada di tengah Nusantara membuat kerajaan ini mampu menguasai sektor perdagangan dan sektor pelayaran secara bersamaan pada masa itu.

Adapun komoditas yang dihasilkan oleh kerajaan Majapahit meliputi padi, garam, beras, palawija, kayu cendana, hingga intan dan juga besi. Barang-barang inilah yang dijadikan sebagai komoditas ekspor saat itu dan membuat kekuasaan Majapahit semakin melejit.

Akan tetapi sepeninggalan Raja Hayam Wuruk, Kerajaan Majapahit berangsur menurun hingga terjadi berbagai konflik, mulai dari Perang Paregreg yang memicu banyak kerajaan bawahan melepaskan diri.

Baca juga : Sejarah Nahdlatul Ulama dan Peranan NU di Indonesia

Setelah keruntuhan, banyak peninggalan kerajaan Majapahit yang masih bisa disaksikan hingga kini, mulai dari candi, kitab dan lain sebagainya.

Peninggalan Kerajaan Majapahit

Sebagai salah satu kerajaan terbesar di Indonesia, ada banyak sekali peninggalan kerajaan Majapahit yang sangat bersejarah, antara lain seperti:

1. Peninggalan Kerajaan Majapahit Berupa Candi

Peninggalan pertama adalah candi. Dapat dikatakan bahwa candi merupakan wujud nyata adanya kehidupan budaya yang terbentuk selama masa Kerajaan Majapahit. Sejumlah candi telah didirikan dan kini menjadi bentuk peninggalan kebudayaan yang bersejarah. Adapun beberapa candi peninggalan budaya Kerajaan Majapahit antara lain:

Baca juga : Dukung Kesejahteraan Anak lewat Program Atensi

1. Candi Bajang Batu di Mojokerto

Candi Bajang Batu yang terletak di Desa Temon, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur ini dahulunya merupakan sebuah pintu masuk atau gerbang menuju bangunan suci pada masa Kerajaan Majapahit. Hal ini telah disebutkan di dalam kitab  Negarakertagama.

2. Candi Tikus

Baca juga : Desa Wisata Ketapanrame Masuk Nominasi 75 Besar Ajang ADWI 2023

Candi yang kedua yakni Candi Tikus yang terletak di Mojokerto. Terbuat dari bata merah dan berasa 3.5 meter di bawah tanah, Candi Tikus ini diyakini merupakan sebuah petirtaan atau yang disebut juga sebagai tempat pemandian keluarga kerajaan atau para bangsawan sekaligus menjadi tempat penampungan air.

3. Candi Penataran

Candi Penataran merupakan candi termegah dan juga terluas di tanah Jawa Timur. Terletak di Blitar, candi ini didirikan pada masa pemerintahan maharaja kelima Majapahit yakni Wikramawardhana. Kemudian pada tahun 1995, Candi Penataran ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.

Baca juga : Jawa Timur Borong Sertifikat Cagar Budaya Nasional

Candi-Candi Lainnya

Selain Candi Bajang Ratu, Candi Tikus dna Candi Penataran, Kerajaan Majapahit juga meninggalkan candi-candi lain yang tersebar di berbagai daerah, yaitu:

1.    Candi Tegowangi di Kediri
2.    Candi Sawentar di Blitar
3.    Candi Surawana di Kediri
4.    Candi Brahu di Mojokerto
5.    Candi Wringin Lawang di Mojokerto
6.    Candi Sumberjati di Blitar
7.    Candi Sumur di Sidoarjo
8.    Candi Pari di Sidoarjo
9.    Candi Sukuh di Karanganyar
10.    Candi Cetho di Karanganyar
11.    Candi Jabung di Probolinggo

Baca juga : Faktor yang Menyebabkan Runtuhnya Kerajaan Majapahit

2. Peninggalan Kerajaan Majapahit Berupa Prasasti

Tidak hanya meninggalkan situs candi saja, beberapa prasasti sebagai bukti perjalanan masa pemerintahan Kerajaan Majapahit juga ditemukan di beberapa Kawasan Nusantara.

Prasasti itu sendiri merupakan data arkeologis yang bersifat tekstual baik berupa tulisan kuno, lontar, batu maupun logam. Adapun beberapa prasasti peninggalan Kerajaan Majapahit yaitu:

1. Prasasti Waringin Pitu

Baca juga : Daftar Candi Terbesar di Indonesia, Mana yang Pernah Kamu Kunjungi?

Merupakan sebuah prasasti peninggalan Kerajaan Majapahit yang berupa tulisan angka 1447 M serta mencatatkan sistem administrasi Kerajaan Majapahit lengkap dengan 14 keraton yang berada di bawah pemerintahannya. Prasasti ini ditemukan di kawasan kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

2. Prasasti Prapancasarapura

Dibuat saat pemerintahan Ratu Tribhuwanatunggadewi, prasasti Prapancasarapura ini ditemukan di Surabaya. Berbeda dengan prasasti sebelumnya, setiap prasasti pasti memiliki informasi penting yang dimuat. Pada prasasti Prapancasarapura ini memuat 3 tokoh penting Kerajaan Majapahit, yakni Hayam Wuruk, Gajah Mada dan juga Adityawarman.

Baca juga : Sejarah Candi Prambanan Peninggalan Raja Rakai Pikatan

3. Prasasti Biluluk I

Prasasti Biluluk I adalah sebuah lempeng tembaga dengan aksara jawa dan bahasa Jawa kuno. Prasasti Biluluk berupa tulisan yang menyebutkan hak-hak Desa Biluluk dan juga Tanggulan. Ada 4 prasasti Biluluk yang mana Prasasti Biluluk I, II, III berisi hal yang sama sedangkan Biluluk IV juga memuat hak desa lain yakni Desa Papadang.

Prasasti Lainnya

Baca juga : Keturunan Syekh Sewulan, Muhadjir Mengaku Akrab dengan Tradisi NU

Selain prasasti-prasasti yang telah disebutkan di atas, ada beberapa prasasti peninggalan Kerajaan Majapahit lainnya, seperti:

1.    Prasasti Canggu
2.    Prasasti Parung
3.    Prasasti Balawi
4.    Prasasti Kudadu
5.    Prasasti Karang Bogem
6.    Prasasti Sukamerta

3. Peninggalan Kerajaan Majapahit Berupa Kitab

Sejumlah karya sastra berupa kitab juga merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit yang menjadi warisan budaya Tanah Air. Kitab-kitab tersebut tidak lain berisi mengenai istilah dari raja-raja yang pernah memerintah di Majapahit, wilayah kekuasaan, candi makam raja, kisah-kisah yang terjadi dalam masa kerajaan dan juga kawasan yang merupakan bawahan kerajaan Majapahit.

Baca juga : Kenalkan Sejarah lewat Minecraft, Pak GM Targetkan 10 Juta Subscriber

Adapun sejumlah kitab peninggalan Kerajaan Majapahit yaitu:

1. Kitab Sutasoma

Pada abad ke -14, Mpu Tantular menulis kitab Sutasoma atau yang dikenal dengan Kakawin Sutasoma. Kitab bercerita mengenai kehidupan beragama pada masa Kerajaan Majapahit. 

Baca juga : Kegiatan Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2023 Digelar di Mojokerto, Jatim

Tidak hanya itu, dalam kitab Sutasoma juga terdapat sebuah slogan "Bhineka Tunggal Ika" yang berarti "Meskipun Berbeda Tetapi Tetap Satu" yang hingga saat ini masih digunakan sebagai semboyan kesatuan Indonesia.

2. Kitab Negarakertagama

Kitab Negarakertagama juga menjadi salah satu bukti keberadaan Kerajaan Majapahit di masa lampau. Kitab ini ditulis di atas media lontar dan ditulis oleh salah satu mpu terkenal pada waktu itu, yakni Mpu Prapanca.

Baca juga : Pernah Jadi Duta Pariwisata, Influencer Asal Mojokerto Ini Bagikan Inspirasi Outfit Menarik

Kitab Negarakertagama berisi mengenai seluk beluk Kerajaan Jawa Timur ini, mulai dari sejarah berdirinya kerajaan Majapahit, perjalanan Majapahit di setiap pemerintahan, hingga daerah kekuasaan Majapahit yang tersebar luas di Nusantara.

3. Kitab Arjunawijaya

Kitab Arjunawijaya merupakan naskah klasik dengan bahasa Jawa Kuno hasil karya Mpu Tantular. Adapun isi dari kitab ini adalah menguraikan peperangan antara Raja Arjuna Sasrabahu serta Patih Sumantri dengan Rahwana.

Baca juga : Gempa Tektonik Guncang Mojokerto, BMKG: Dipicu Sesar Aktif

Kitab Arjunawijaya ini mengandung begitu banyak nilai etika, religi dan juga estetika yang kerap dipertunjukkan dalam pementasan wayang, bahkan hingga saat ini.
Sebagai salah satu kerajaan Hindu terbesar di Nusantara, peninggalan Kerajaan Majapahit juga sangatlah banyak, mulai dari candi, kitab dan juga prasasti. Yang mana sejarah kerajaan bisa dipelajari dari setiap peninggalan tersebut.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Esa tanjung
Berita Lainnya