Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
CANDI Prambanan, yang juga dikenal sebagai Candi Loro Jonggrang, merujuk pada kompleks kuil Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi. Letak geografisnya sangat menarik, dengan Candi Prambanan berada di wilayah administratif desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, sementara pintu masuk kompleksnya terletak di desa Tlogo, Prambanan, Klaten.
Keunikan ini menambah daya tarik kompleks candi ini, yang telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Selain menjadi kuil Hindu terbesar di Indonesia, Candi Prambanan juga termasuk dalam salah satu keindahan arsitektur candi terbaik di Asia Tenggara.
Dengan arsitektur yang menjulang tinggi dan ramping, mengikuti pola arsitektur Hindu umumnya, Candi Prambanan menampilkan Candi Siwa sebagai kuil utamanya, yang mencapai ketinggian luar biasa 47 meter di tengah gugusan candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu kuil paling megah di Asia Tenggara, Candi Prambanan telah menjadi tujuan kunjungan wisatawan dari berbagai belahan dunia.
Baca juga: Kaws:Holiday Bakal Mejeng di Candi Prambanan
Sebagai kompleks kuil Hindu terbesar di Indonesia, Candi Prambanan memiliki sejarah yang masih menjadi misteri. Meskipun belum ada kepastian tentang kapan dan atas perintah siapa kuil ini dibangun, dugaan kuat mengarah pada abad ke-9 sebagai periode pembangunannya oleh Raja Balitung Maha Sambu, anggota dari Wangsa Sanjaya. Prasasti Syiwagrha, yang ditemukan di sekitar Prambanan dan sekarang disimpan di Museum Nasional Jakarta, memberikan petunjuk dengan tahun 778 Saka (856 M) sebagai periode di mana Prasasti ini ditulis, yang juga diperkirakan terjadi pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.
Struktur dasar Candi Prambanan memiliki bentuk persegi panjang dan mencakup tiga pelataran: Jaba (pelataran luar), Tengahan (pelataran tengah), dan Njeron (pelataran dalam).
Baca juga: Polandia Bangun Candi Bentar Bali di Kota Gdansk
Halaman luar berbentuk bujur sangkar dengan luas 390 m2 dan dulunya dikelilingi oleh pagar batu, namun kini hanya menyisakan reruntuhan. Saat ini, pelataran luar hanya merupakan ruang terbuka. Namun, belum ada informasi yang menunjukkan apakah sebelumnya ada bangunan atau dekorasi tertentu di wilayah ini.
Pelataran ini berada di tengah pelataran luar, memiliki bentuk persegi panjang dengan luas 222 meter persegi. Dalam masa lalu, pelataran tengah dikelilingi pagar batu yang sekarang telah runtuh. Pelataran ini terdiri dari empat teras bertingkat yang semakin tinggi menuju bagian dalam.
Semua candi di pelataran tengah ini memiliki dimensi yang sama, dengan luas dasar 6 m2 dan tinggi 14 m. Sayangnya, sebagian besar candi di pelataran tengah ini telah hancur dan hanya sisanya yang tersisa dalam bentuk reruntuhan.
Kawasan ini dianggap sebagai area paling suci, berada pada tingkat tertinggi dan memiliki bentuk persegi empat dengan luas 110 m2. Pelataran ini dikelilingi oleh turap dan pagar batu, dengan empat gapura paduraksa di setiap sisinya. Saat ini, hanya gapura di sisi selatan yang masih utuh. Setiap gerbang pelataran utama didekati oleh sepasang candi kecil dengan dimensi dasar 1,5 m2 dan tinggi 4 m.
Di pelataran dalam, terdapat dua barisan candi yang membentang dari utara ke selatan. Di barisan barat, terdapat tiga candi yang menghadap ke timur. Candi Wisnu, Candi Siwa, dan Candi Brahma, berturut-turut dari utara ke selatan, membentuk barisan ini. Di barisan timur, juga ada tiga candi yang menghadap ke barat. Ketiga candi ini dikenal sebagai candi wahana, mengambil nama dari hewan yang menjadi kendaraan bagi dewa yang kuilnya berada di depannya.
Candi Garuda menghadap Candi Wisnu, Candi Nandi (lembu) menghadap Candi Siwa, dan Candi Angsa menghadap Candi Brahma. Sehingga, keenam candi ini saling berhadapan membentuk lorong. Candi Wisnu, Brahma, Angsa, Garuda, dan Nandi memiliki ukuran yang identik, dengan dimensi dasar 15 m2 dan tinggi 25 m. Di ujung utara dan selatan lorong, terdapat sepasang candi kecil yang juga berhadapan, dikenal sebagai Candi Apit.
Anda dapat mengisi waktu liburan Anda dengan mengunjungi Candi Prambanan. Berikut kami bagikan informasi tiket masuk Candi Prambanan menurut laman resmi Borobudur Park.
Tarif khusus wisatawan nusantara bagi rombongan pelajar serta mahasiswa per grup setiap kali masuk (dengan surat pengantar dari sekolah/universitas) Minimal 20 orang
(Z-3)
Tahun ini, Toshiba memanfaatkan momen International Yoga Day sebagai kick-off, memperkuat pesan bahwa kesehatan tidak melulu soal olahraga berat, melainkan bisa dimulai dari kebiasaan kecil.
YOGYAKARTA masih menjadi salah satu destinasi wisata favorit masyarakat Indonesia hingga mancanegara untuk berwisata. Ada banyak pilihan tujuan wisata di Yogyakarta.
Jelajahi kemegahan Candi Prambanan! Temukan sejarah, arsitektur, dan warisan budaya Hindu yang memukau di jantung Jawa.
Prambanan: Legenda Cinta dan Kutukan Abadi. Jelajahi Prambanan, mahakarya cinta abadi & kutukan Roro Jonggrang. Temukan sejarah, arsitektur megah, dan legenda memikat di setiap reliefnya!
Candi Prambanan: Kisah cinta abadi terukir batu. Jelajahi mahakarya arsitektur Hindu Jawa kuno yang memukau!
Berdasarkan evaluasi, sejak Rabu (2/4) pagi hingga pukul 15.00 WIB, volume kendaraan di Simpang Tiga Candi Prambanan menunjukkan tren peningkatan dari hari sebelumnya.
AGENDA sport tourism bertajuk Sleman Temple Run yang sudah mendapat pengakuan dari International Trail Run Association dan Asosiasi Lari Trail Indonesia, tahun ini kembali digelar.
Rencana pemasangan chattra atau payung mahkota di stupa induk Candi Borobudur harus mengikuti aturan yang berlaku.
Bhikku Dhammakaro Mahathera dari Yayasan Sangha Theravada Indonesia menyambut baik pemasangan chattra atau payung mahokta di stupa induk Candi Borobudur.
Untuk tahun ini, revitalisasi dilanjutkan dengan penataan kawasan dan konstruksi fisik pembangunan museum Muarajambi.
Sebagian besar ruas jalan di Jawa Tengah, juga dipenuhi kendaraan terutama kendaraan pribadi dan wisata seperti jalur Pantai Utara (Pantura).
SEBANYAK 30 peneliti dari Kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dikerahkan untuk melakukan ekspedisi ke Gunung Gandang Dewata, Sulawesi Barat (Sulbar), 15 April-4 Mei mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved