Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pembuat Ban Raih Penghargaan karena Menekan Polusi Mobil Listrik

Wisnu Arto Subari
20/9/2023 14:45
Pembuat Ban Raih Penghargaan karena Menekan Polusi Mobil Listrik
Ilustrasi.(Dokpri.)

MOBIL listrik dipuji secara luas sebagai transportasi masa depan. Meski menghilangkan masalah emisi bahan bakar dari pipa knalpot, masalah polusi partikel akibat keausan ban mobil listrik masih belum terselesaikan.

Perusahaan Inggris yang terpilih sebagai finalis Penghargaan Earthshot Pangeran William kini menjanjikan ban yang lebih tahan lama sehingga meningkatkan jangkauan kendaraan dan mengurangi emisi bahan kimia beracun. 

"Di sini terdapat polusi yang sangat berbahaya dan tersembunyi," kata Gunnlaugur Erlendsson, pendiri dan CEO ENSO, yang khusus melayani kendaraan listrik, kepada AFP. "Kita terpapar virus ini setiap kali kita bernapas."

Baca juga: Waspadai Merek Mobil Modern yang Jual Privasi Data

Penelitian menunjukkan bahwa karena ada peraturan selama puluhan tahun yang membawa perbaikan pada mesin pembakaran internal, keausan ban dan rem saat ini bertanggung jawab atas polusi partikel yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan gas buang kendaraan. Partikel keausan ban juga merupakan mikroplastik dan bukti-bukti yang muncul mengaitkannya dengan berbagai dampak terhadap kesehatan jantung dan paru-paru, kanker, serta kerusakan lingkungan yang luas.

Misalnya, sebanyak 28% mikroplastik yang mencapai laut berasal dari keausan ban. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mobil listrik mungkin memiliki dampak yang lebih buruk dibandingkan kendaraan berbahan bakar bensin dan solar dalam hal ini.

Baca juga: Revolusi Mobil Otonom akan Datang tapi Perlahan

Satu studi yang dilakukan oleh perusahaan riset Emissions Analytics tahun ini menemukan bahwa Tesla Model Y bertanggung jawab atas emisi 26% lebih banyak dibandingkan Kia Niro hybrid berukuran serupa. Penulis laporan mengatakan bobot mobil listrik yang lebih berat dan akselerasi yang lebih keras menjadi penyebabnya.

Erlendsson tidak setuju dengan gagasan bahwa mobil listrik punya masalah tersendiri. Sebaliknya, masalah polusi ban semakin meningkat seiring dengan semakin beratnya kendaraan. Maklum, pasar AS cenderung mengarah pada SUV berukuran besar.

Dengan menggunakan bahan baku bermutu lebih tinggi yang dipadukan dengan teknik yang lebih baik, ENSO telah mampu meningkatkan kualitas bannya di pasar yang belum mengutamakan ketahanan. Selama uji coba dunia nyata yang diselenggarakan oleh Transport for London, ban perusahaan tersebut terbukti mengurangi emisi partikulat sebesar 35% dan meningkatkan jarak berkendara sebesar 10%.

"Penghematan energi yang kami berikan ialah pengurangan karbon secara langsung karena kita masih belum hidup di dunia saat listrik hanya berasal dari sumber nonkarbon,"kata Erlendsson. Sebaliknya, industri yang lebih luas berfokus pada penghematan biaya, membuat ban tidak tahan lama dan perlu diganti lebih cepat, guna meningkatkan penjualan. 

Para peneliti di bidang polusi ban menuntut peraturan yang lebih ketat. Ini seruan yang disetujui oleh Erlendsson.

"Semua itu ada batasnya," tegasnya. "Kami tidak akan membuat ban bertahan selamanya, tetapi kami bisa mengurangi polusi yang dihasilkannya. Namun tentu saja, jika masyarakat tidak ingin menimbulkan polusi pada ban, mereka tidak boleh mengemudi."

ENSO termasuk di antara 15 Finalis Earthshot yang diberi penghargaan pada Selasa (19/9/2023) di sela-sela Sidang Umum PBB di New York. Mereka kini bersaing untuk menerima salah satu dari lima hadiah senilai satu juta pound (US$1,24 juta) yang diberikan pada satu upacara di Singapura akhir tahun ini. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya