Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEJUMLAH merek mobil paling populer di dunia menjadi mimpi buruk dalam privasi data karena mengumpulkan dan menjual informasi pribadi di zaman ketika berkendara semakin digital. Satu penelitian menunjukkan hal itu pada Rabu (6/9/2023).
Mozilla Foundation yang berbasis di California meninjau 25 merek mobil dan mengatakan tidak satu pun dari merek tersebut yang sepenuhnya memenuhi standar privasinya. Padahal, tidak ada kategori produk lain yang pernah mendapat ulasan buruk tentang hal itu, termasuk pembuat mainan seks atau aplikasi kesehatan mental.
"Mobil modern ialah mimpi buruk privasi," pada saat, "Para pembuat mobil membual tentang mobil mereka sebagai komputer di atas roda," kata Mozilla, yang terkenal dengan browser web Firefox yang sadar privasi.
Baca juga: Revolusi Mobil Otonom akan Datang tapi Perlahan
"Meskipun kami khawatir bel pintu dan jam tangan yang terhubung ke internet mungkin memata-matai kita, merek mobil diam-diam memasuki bisnis data dengan mengubah kendaraan mereka menjadi mesin pelahap data yang kuat," kata Mozilla.
Tesla ialah pelaku terburuk, menurut penelitian tersebut, dengan Nissan berada di urutan kedua. Mereka dipilih karena mencari beberapa kategori paling menyeramkan dari data, termasuk aktivitas seksual.
Baca juga: Moto Guzzi V7 Stone Edisi Spesial Tawarkan Ekstra Performa dan Desain Istimewa
Studi tersebut menemukan bahwa 84% merek mobil mengaku berbagi data pribadi penggunanya dengan penyedia layanan, pialang data, dan bisnis lain yang dirahasiakan. Sebagian besar dari mereka, 76%, mengatakan mereka menjual data pelanggan mereka serta lebih dari setengahnya mengatakan mereka berbagi data dengan pemerintah dan penegak hukum berdasarkan permintaan.
Kendaraan yang terhubung saat ini tidak hanya mengumpulkan data dari berkendara, tetapi juga melacak hiburan di dalam kendaraan dan fungsi pihak ketiga seperti radio satelit atau peta. Mayoritas merek mobil, yaitu 92%, memberikan pengguna sedikit atau bahkan tidak sama sekali kendali atas data pribadi mereka.
Hanya Renault dari Prancis dan Dacia yang memberikan hak kepada pengguna untuk menghapus data. Ini mungkin karena mematuhi undang-undang Uni Eropa.
Mozilla mengeluh bahwa tidak ada merek mobil--termasuk Ford, Chevrolet, Toyota, Volkswagen, dan BMW--yang mengonfirmasi bahwa mereka memenuhi standar keamanan minimum ketika 68% pengguna mengalami kebocoran data, peretasan, atau pelanggaran dalam tiga tahun terakhir. (AFP/Z-2)
Kebiasaan kecil seperti menyebarkan data pribadi di media sosial atau tidak sengaja mengklik tautan berbahaya bisa menjadi celah kejahatan digital.
Kwon Mina, mantan anggota girl group AOA, menyampaikan kritik tajam terhadap seorang YouTuber yang sebelumnya mengungkap kehidupan pribadi mendiang aktris Kim Sae Ron.
DuckDuckGo adalah mesin pencari yang berfokus pada privasi pengguna. Tidak seperti Google atau Bing, DuckDuckGo tidak melacak aktivitas pencarian pengguna maupun menyimpan data pribadi.
WhatsApp terus berinovasi untuk memberikan pengalaman lebih privasi bagi penggunanya.
Kecerdasan buatan diprediksi akan terintegrasi sepenuhnya ke dalam kehidupan sehari-hari pada 2025, menjadi utilitas standar alih-alih teknologi baru.
Salah satu alat yang dapat membantu meningkatkan keamanan dan privasi online adalah VPN Proxy.
Setiap transfer data ke AS harus disertai syarat yang setara, misalnya perlindungan hukum timbal balik, termasuk hak audit bagi otoritas Indonesia, dan kontrol penuh atas data strategis WN.
KETUA DPR RI Puan Maharani merespons adanya transfer data pribadi masyarakat Indonesia ke Amerika Serikat.
PEMERINTAH memastikan tak akan melakukan transfer data pribadi dengan Amerika Serikat dalam skema perjanjian maupun pertukaran data secara resmi antarkedua negara.
Pemerintah tegaskan transfer data pribadi ke AS tetap aman, diawasi ketat, dan sesuai UU PDP. Tak ada akses bebas atas data warga Indonesia.
Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) Tulus Abadi menyampaikan keprihatinan atas klausul pengelolaan data pribadi warga negara Indonesia oleh pihak AS.
PRESIDEN Presiden Prabowo Subianto menanggapi kabar yang menyebut Amerika Serikat (AS) bisa mengelola data pribadi warga negara Indonesia (WNI).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved