Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TAHUN 2024 dan 2025 adalah dimensi waktu yang akan menjadi tantangan sekaligus hikmah bertuah intropeksi diri bagi dokter Indonesia. Hikmah yang bertaut dengan kesadaran diri kemandirian, kesadaran komunitas kompetensi profesi, kesadaran sosial pengabdian untuk rakyat, dan kesadaran global kontribusi di bidang transformasi kesehatan bervisi kolaborasi, multidisiplin untuk kesehatan pertahanan dan ketahanan kesehatan.
Transformasi yang menjadi titik tumpu adalah kualitas hidup sehat yang lebih baik. Namun, pergerakan dalam titik-titik perjalanan kesehatan bangsa saat ini, apakah sudah menyentuh dimensi-dimensi kebutuhan rakyat, terpenuhinya layanan kesehatan berbasis preventif, yaitu adanya pemahaman masyarakat bertitik tolak atas hak-haknya untuk mendapatkan dan memelihara kesehatan dengan baik.
Kesadaran diri akan kemandirian adalah suatu konsep berpikir dan olah kalbu yang bertumpu kepada wawasan bahwa bangsa ini dengan perjalanan historis kemerdekaan sudah memiliki suatu jejak dan cita sejarah, bahwa dokter Indonesia adalan insan pengabdian dan pejuang yang tangguh, kakinya menapak bumi pertiwi dengan tapak-tapak yang kuat di setiap sudut dan wilayah nusantara, tangannya menjabat erat harapan penduduk di pelosok desa yang membutuhkan uluran dan peduli pelayanan dokter tanpa pamrih dengan sunyi dan senyap, dadanya dengan ketegapan senantiasa berjalan dan berlayar antarpulau untuk merengkuhkan nafas-nafas pengabdian menghadapi masyarakat yang membutuhkan, dengan keterbatasan obat dan alat, dan kepala yang merendah, senyum yang berkulum ikhlas setiap jumpa dengan wajah-wajah yang membutuhkan dengan welas asih.
Kesadaran dan kemandirian adalah karakter yang sudah terbangun seiring perjalanan kesehatan bangsa hingga saat ini.
Kesadaran komunitas adalah konsep implementasi sebagai bagian dari organisasi keilmuan yang memiliki kompetensi sebagai titik tumpu proses untuk pelayanan masyarakat, filsafat pembelajaran dan praktik pengabdian profesi. Istilah keren dalam filsafat ilmu sudah menjalani tahap pemahaman ontologis terkait dengan batasan dan definisi keilmuan, epistemologis terkait dengan tahap dan daya juang keilmuan yang dikembangkan menjadi suatu nilai yang tidak semata bermanfaat untuk masyarakat, namun menjadi nilai-nilai keilmuan yang berkarakter untuk jati diri pendidikan, penelitian dan pengabdian, aksiologis terkait dengan motorisasi segenap potensi dan sumber daya yang menggerakkan kompetensi keilmuan (profesi) merajut dalam suatu kerangka untuk menjangkau setiap masyarakat menumbuhkan sadar akan kualitas dan kesehatan yang mandiri.
Kesadaran akan pengabdian untuk rakyat adalah berjalinnya suatu leadership thinking dan networking thinking dalam satu orkestra untuk mengembangkan ekosistem kesehatan yang bernafaskan menyatunya skrenario lagu, partitur, kebersamaan lagu-lagu yang begema sebagai keteraturan dan konsistensi bahwa keilmuan kedokteran dan implementasinya berada dalam koridor organisasi profesi yang mengayominya, sehingga menjadi jalan dan peta yang benar untuk menggerakkan masyarakat menjaga kualitas sehatnya berdasarkan ilmu yang senantasa terupdate.
Salah satu yang mengemuka saat ini adalah kebijakan kolegium yang secara historis sudah mapan dan kuat, organisasi dan perekatan keilmuan akan dimasukkan dalam kebijakan struktural.
Kolegium adalah lembaga independen yang mengembangkan suatu kreativitas inovasi berpikir, out the box dan lateral dan menembus sekat-sekat birokrasi.
Hal ini merupakan perbedaan sudut berpikir melihat ilmu kedokteran yang perlu diluruskan, apakah akan terikat pada ranah sempit birokrasi ataukan tetap berada pada rel yang selama ini secara historis dan kekinian semakin berkembang, ilmu yang melihat dari perspektif future medicine, dan tidak menafikan interaksi dinamis problematikan sosial kesehatan yang semakin hari semakin kompleks
Peranan tenaga kesehatan terkhusus dokter telah nyata kontribusinya selama pandemi covid-19, suatu perubahan untuk melihat perspektif kesehatan tidak semata dari sudut pelayanan kesehatan dengan kebijakan yang berlaku saat itu.
Pandemi covid-19 telah mengubah paradigma berpikir untuk terlibat dalam geopolitik kesehatan dan kolaborasi insani. Keduanya adalah titik balik (turning point) untuk merekahkan transformasi kesehatan, bahwa tenaga kesehatan perlu merubah potensi olah pikir dan olah kalbunya untuk terlibat dalam perumusan kesehatan yang lebih baik.
Geopolitik kesehatan adalah melihat pembangunan kesehatan dalam lingkup NKRI, sebagai konsepsi strategis adanya peluang bangsa Indonesia berkemampuan memiliki instrumen kesehatan, dalam hal ini organisasi profesi kesehatan sebagai dimensi struktural dan partisipatif, keterlibatannya sebagai sumber daya pengabdiaan menggerakkan partisipasi masyarakat di bidang kesehatan sebagai kunci dan pendorong perubahanan swadaya kesehatan yang saat ini ada (posyandu), dan kekuatan budaya untuk ketahanan dan keamanan nasional.
Dengan demikian, organisasi profesi menjadi jembatan (bridging) untuk memperkuat multisektor kesehatan dibidang penyebaran dan pengawasan penyakit yang beriringan dengan migrasi, menciptakan dimensi ketakutan di masyarakat, bersama pemerintah berupaya menerapkan teknik pengendalian penyakit yang fokus kepada strategi pencegahan dan tindakan darurat. Hal ini untuk meminimalkan dampak negatifnya terhadap kehidupan sehari-hari dalam sektor perdagangan, perjalanan, pariwisata, budaya, sosial dan aspek nasional lainnya.
Kolaborasi Insani kesehatan adalah mendekap transformasi kesehatan sebagai suatu spirit bela negara yang mengokohkan intelektual kesehatan bangsa, ada suatu nilai dan spirit, kesehatan bukanlah milik segolongan/ kelompok atau institusi, namun memuat suatu bangunan utuh yang melibatkan interaksi kesejawatan, kompetensi, dan kolaborasi untuk satu tujuan bersama.
Kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan hendaknya melihat organisasi profesi sebagai bagian ‘’jabat tangan’’ untuk menguatkan pondasi peradaban kesehatan bangsa yang merekatkan kerja sama kesehatan saat ini sesuai dengan Asta Cita bidang kesehatan, diantaranya adalah komunitas moral berdasarkan expertise, responsibility, corporatness dan ethics dengan memberdayakan multi jalur akses kesehatan.
Problematika kesehatan di era transformasi ini tentunya memerlukan ketelitian dan pendekatan berperspektif ekosistem kesehatan dan ketahanan bangsa.
Menghadapi isyu kesehatan saat ini, tantangan utama adalah meliputi Social Care Associate Community, Framework keselarasan lingkungan, dan multijalur akselerasi kesehatan.
Keselarasan dan pemberdayaan kesehatan bangsa hendaknya melihat transformasi berwawasan lingkungan dan berempati keadilan sosial, adanya analisis lingkungan bertumpu kepada environmental scanning, sebagai suatu Risk Assesment Prevention Control (RAPC).
Konstruksi sistem yang terbangun adalah organisasi profesi kesehatan dapat membantu Kementerian Kesehatan terhadap aspek hulur strategi pembangunan kesehatan, salah satu contoh dalam pencegahan menghadapi pandemi berikutnya
Upaya kesetaraan pemberdayaan melalui organisasi profesi di antaranya:
Kesiapan tenaga kesehatan perlu dilakukan lebih dulu sebelum implementasi teknologi kesehatan.
Durian ternyata mengandung nutrisi penting untuk ibu hamil seperti zat besi, folat, dan vitamin C yang baik untuk perkembangan janin.
Studi ini mengukur gejala seperti heartburn, nyeri dada, naiknya asam lambung, dan mual menggunakan kuesioner penilaian mandiri (GERD-Q, skor 0–18).
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Paboi dan YOI untuk memperluas akses edukasi kesehatan ortopedi serta memperkuat pelayanan medis bagi masyarakat di wilayah Indonesia Timur.
Secretome adalah sekumpulan zat bioaktif yang dilepaskan oleh stem cell, isinya ada protein, exosome, sampai RNA. Zat ini bisa bantu regenerasi jaringan.
Selain bertugas di pelayanan medis, tim EMT ke-2 BSMI juga melakukan pendampingan pendidikan bagi dokter residen dan koas di RS Al Nasser Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved