Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KESELAMATAN pasien merupakan prioritas utama dalam praktik kedokteran. Namun, penting untuk memahami perbedaan peran antara berbagai lembaga dan profesi dalam menjaga keselamatan tersebut. Konsil kedokteran, misalnya, bertanggung jawab untuk mengurus profesi dokter sekaligus memastikan bahwa keselamatan pasien terjamin. Di sisi lain, kolegium dokter spesialis memiliki fokus yang berbeda. Kolegium tidak berperan dalam mengatur profesi dokter, melainkan bertanggung jawab untuk menjaga dan mengembangkan kompetensi dokter.
Keselamatan pasien berakar pada praktik dokter yang kompeten. Kompetensi, dalam hal ini, adalah ilmu kedokteran yang dimiliki oleh seorang dokter, yang menjadi fondasi utama dalam menjaga keselamatan pasien.
Dalam analogi sederhana, kompetensi dapat diibaratkan seperti modal uang dalam perdagangan. Uang, yang dalam konteks ini mewakili kompetensi, memang penting untuk memulai perdagangan, tetapi uang itu sendiri tidak akan berdagang. Yang berdagang adalah orang yang memiliki modal tersebut.
Baca juga : Izin Operasional Prodi Anestesi Undip Akan Dipertimbangkan Setelah Investigasi Selesai
Dalam praktik kedokteran, profesi dokterlah yang menggunakan kompetensi untuk melayani pasien, di bawah naungan berbagai institusi seperti konsil kedokteran, IDI, Kementerian Kesehatan, rumah sakit, serta tentu saja pasien itu sendiri.
Kolegium dokter spesialis berperan menjaga dan meningkatkan "modal spesial" tersebut, yang berarti kompetensi khusus dalam spesialisasi tertentu. Tugas kolegium adalah memastikan bahwa para dokter spesialis memiliki pengetahuan dan keterampilan yang terus berkembang, sesuai dengan kebutuhan zaman dan perkembangan ilmu kedokteran.
Oleh karena itu, kolegium harus dikelola oleh orang-orang yang memiliki keahlian khusus di bidangnya, yang memahami dengan baik apa yang diperlukan untuk menjaga standar kompetensi spesialis.
Baca juga : Hasil Investigasi PPDS: dr Aulia Risma Diduga Dipalak Rp40 Juta per Bulan
Kolegium juga harus beroperasi secara otonom dan independen, bebas dari campur tangan yang dapat merugikan pengembangan kompetensi spesial tersebut. Diberbagai negara maju, kolegium berdiri otonom dan independen dan tidak dibawah Kementerian Kesehatan. Mereka saling berinteraksi secara horisontal tetapi tidak vertikal.
Ilmu kedokteran sebagai disiplin ilmu memang memiliki kaitan dengan keselamatan pasien, tetapi peran utamanya berada dalam ranah penelitian dan uji klinis. Masih dalam koridor kegiatan ilmiah. Dalam konteks pelayanan langsung kepada pasien, maka fokusnya pada penerapan ilmu tersebut dalam praktik profesional sehari-hari. Inilah yang membedakan antara ilmu kedokteran sebagai disiplin akademik dan profesi kedokteran sebagai praktik pelayanan kesehatan.
Memahami perbedaan ini sangat penting. Ilmu kedokteran berlandaskan pada prinsip-prinsip ilmiah dan perkembangan pengetahuan yang terus berubah. Sementara itu, profesi kedokteran adalah aktivitas menerapkan ilmu tersebut dalam praktik sehari-hari, yang diatur oleh kode etik dan sumpah dokter. Hukum dan peraturan yang mengatur profesi dokter berfungsi untuk memastikan bahwa praktik tersebut sesuai dengan standar keselamatan dan etika yang telah ditetapkan.
Dalam kesimpulannya, keselamatan pasien tidak hanya terkait dengan kompetensi dokter secara individual, tetapi juga dengan bagaimana profesi dokter diatur dan dijalankan oleh berbagai institusi yang bertanggung jawab.
Kolegium dokter spesialis memiliki peran penting dalam menjaga kompetensi, namun praktik kedokteran sebagai profesi, termasuk tanggung jawab terhadap keselamatan pasien, berada di bawah naungan konsil kedokteran dan berbagai mlembaga lain yang terkait. Pemahaman yang jelas tentang perbedaan peran ini penting untuk memastikan bahwa keselamatan pasien tetap menjadi prioritas dalam pelayanan kesehatan. (H-2)
Padahal, peran dan posisi molegium dalam sistem pendidikan kedokteran sangat krusial dan menyangkut langsung mutu pelayanan kesehatan masyarakat.
Kolegium kedokteran merupakan lembaga ilmiah yang menjaga independensi dalam penetapan standar kompetensi dokter, standar pendidikan profesi dokter yang bersifat otonom.
Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mendesak pemerintah segera mengeluarkan aturan turunan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Hal itu disampaikan merespons polemik PPDS.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mengatakan, kolegium memiliki peran penting untuk mendukung upaya pemberantasan perundungan atau bullying di PPDS.
DALAM bidang profesi kedokteran terdapat badan yang bersifat independen dan otonom yang disebut kolegium.
Di Indonesia, Survei Kesehatan 2023 mencatat sekitar 6,7 juta penduduk terinfeksi hepatitis B dan 2,5 juta terinfeksi hepatitis C.
Sebanyak 13 provinsi belum mencapai target cakupan imunisasi bayi lengkap 90% dalam tiga tahun terakhir dan tren anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar meningkat signifikan.
BEBAN penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, khususnya pada kelompok usia dewasa dan lansia, serta individu dengan penyakit penyerta.
Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes, mengatakan bahwa kandungan gula garam dan lemak pada (GGL) pada makanan yang dikonsumsi ditengarai menjadi salah satu penyebab obesitas pada anak.
Rasio dokter di Indonesia hanya sekitar 0,60 hingga 0,72 dokter per 1.000 penduduk. Angka itu jauh di bawah standar WHO yaitu 1 dokter per 1.000 penduduk.
Sebanyak 103 lokasi Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi proyek percontohan untuk kehadiran klinik dan apotek desa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved