Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMERINTAH menetapkan Peringatan Hari Tani Nasional setiap 24 September. Setiap tahunnya, berbagai seremoni, acara, seminar, diskusi, dan kegiatan diadakan. Salah satu isu sentral dalam sektor pertanian adalah rendahnya keterlibatan generasi muda. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, dari 33,4 juta petani di Indonesia, hanya terdapat 2,7 juta petani berusia 20 hingga 30 tahun. Artinya, lebih dari 91% petani nasional berusia di atas 40 tahun, yang mengakibatkan sektor pertanian Indonesia mengalami periode gerontokrasi—kondisi di mana generasi tua mendominasi.
Rendahnya keterlibatan generasi muda terlihat dari keengganan anak-anak petani untuk melanjutkan profesi orang tua mereka. Qurani dan kawan-kawan (2020) dalam risetnya mengungkapkan bahwa hanya 37% anak petani yang berminat menjadi petani. Kondisi ini mengkhawatirkan, karena gerontokrasi akan memperlambat pertumbuhan sektor pertanian nasional.
Gerontokrasi juga menghambat implementasi teknologi dalam sektor pertanian. Generasi tua yang kurang adaptif terhadap teknologi menyebabkan usaha budidaya pertanian berlangsung dengan metode kuno. Dampaknya, produktivitas pertanian menjadi rendah, dan intensifikasi budidaya tereduksi.
Baca juga : Sang Hyang Seri Didorong Menjadi Pusat Benih Nasional
Peningkatan produktivitas pertanian, terutama hasil panen, merupakan pilar utama pembangunan ketahanan dan kemandirian pangan bangsa. Sepanjang 2023, produksi beras nasional mencapai 35,7 juta ton, hanya mampu memenuhi 95,2% kebutuhan nasional. Kondisi ini memerlukan perhatian dan kerja sama seluruh komponen bangsa. Tujuan utama kolaborasi tersebut adalah mewujudkan kemandirian pangan, tidak hanya dalam produksi beras, tetapi juga bahan pangan lain, termasuk sumber protein nabati (sayur dan buah) serta protein hewani (susu, daging, telur).
Generasi muda menjadi titik sentral dalam peningkatan produktivitas dan pembangunan sektor pertanian. Mereka yang adaptif dan menguasai teknologi adalah pilar utama intensifikasi pertanian. Petani muda memiliki daya inovasi dan kreativitas yang lebih baik dibandingkan generasi tua. Keterlibatan mereka dalam sektor pertanian akan meningkatkan hasil panen melalui implementasi teknologi, membangun pertanian ramah lingkungan, serta mempercepat hilirisasi komoditas. Dampaknya, pembangunan pertanian akan berlangsung simultan, meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap ekonomi dan Produk Domestik Bruto (PDB), menggerakkan perekonomian pedesaan, menurunkan urbanisasi, menambah lapangan pekerjaan, dan menurunkan tingkat pengangguran terbuka.
Pemberlakuan insentif ekonomi bagi generasi muda adalah salah satu cara untuk meningkatkan minat mereka terlibat aktif dalam sektor pertanian. Bentuk insentif dapat berupa kredit lunak, bantuan langsung tunai dan non-tunai, pinjaman, penyediaan teknologi pertanian, bantuan penyediaan lahan produktif, serta subsidi pertanian. Insentif juga dapat berbentuk beasiswa dan ikatan dinas untuk siswa dan mahasiswa pertanian. Tujuan dari insentif ini adalah meningkatkan jumlah petani muda berpendidikan tinggi dalam jangka waktu 4 hingga 5 tahun ke depan.
Baca juga : RAPBN 2025 tidak Cerminkan Keseriusan Wujudkan Ketahanan Pangan
Pemberlakuan insentif ekonomi ini sangat krusial, karena faktor ekonomi dan kesejahteraan menjadi alasan utama rendahnya minat generasi muda untuk bertani. Banyak generasi muda beranggapan bahwa menjadi petani tidak menjamin pendapatan yang layak, rendahnya peluang pengembangan diri, serta ketiadaan jaminan kesejahteraan. Akibatnya, anak-anak petani, mahasiswa, dan alumnus pendidikan pertanian banyak yang memilih mencari pekerjaan di sektor lain.
Pemberian insentif ekonomi bertujuan menarik minat generasi muda untuk bertani, karena bertani memberikan kepastian dan jaminan kehidupan yang layak. Program insentif pertanian memerlukan kerja sama lintas kementerian, koordinasi antar bidang, serta integrasi data. Hal ini bertujuan meningkatkan ketepatan dalam penyaluran insentif dan mencegah penyelewengan anggaran, termasuk memitigasi potensi korupsi.
Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) menjadi sumber utama pembiayaan insentif ekonomi ini. Pemerintah perlu memaksimalkan APBN untuk membiayai insentif pertanian demi perbaikan kesejahteraan petani. Ini juga termasuk memaksimalkan rantai pasok yang berpihak kepada petani dan mengatur tata niaga pertanian, sehingga harga panen petani jauh di atas biaya produksi, memungkinkan petani mendapatkan keuntungan dan margin yang layak.
Penulis percaya, perbaikan kesejahteraan petani nasional berkorelasi positif dengan keterlibatan generasi muda dalam sektor pertanian. Melalui kebijakan pro-petani, generasi muda akan memanfaatkan potensinya di sektor pertanian secara maksimal. Dengan demikian, produktivitas pertanian dan hasil tanaman pangan akan meningkat, intensifikasi pertanian akan berjalan, dan ketahanan pangan bukan lagi sekadar ilusi.
PT Berdikari, akan menyuplai produk-produk pangan, khususnya daging sapi dan kerbau lewat jaringan Koperasi Desa Merah Putih.
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III mendukung upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan nasional melalui partisipasi aktif dalam program Gerakan Pangan Murah.
Dari sumber pendanaan yang selama ini terjadi untuk infrastruktur air, 90% masih dikeluarkan dari dana pemerintah, sementara partisipasi swasta baru sekitar 2%.
Komoditas yang menjadi fokus dalam penyusunan NBM antara lain beras, jagung, singkong, ubi jalar, kacang tanah, kedelai, sayur dan buah lokal, daging ayam
SEBAGAI upaya memperluas jangkauan produk protein hewani ke wilayah penyangga Jakarta, Perumda Dharma Jaya (DJ) resmi menggandeng PT Agrobisnis Banten Mandiri (ABM).
Indonesia dianugerahi kekayaan pangan yang sangat melimpah dan beragam. Potensi ini mencakup berbagai jenis bahan pangan dari berbagai kategori utama.
Pupuk Kaltim membantu merancang model pertanian modern di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Indonesia kini resmi memiliki wadah kolaboratif dan strategis untuk pengembangan teknologi dan pemanfaatan biochar melalui dibentuknya Asosiasi Biochar Indonesia Internasional.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melakukan audiensi dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di Balaikota Timoho, Selasa (8/7/2025).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan saat ini pemerintah telah siap untuk mengirimkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 ribu ton ke Palestina.
Peruri memperkenalkan pendekatan smart farming yang memungkinkan pemantauan kondisi lahan secara real-time.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved