Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Dedikasi Bangsa dan Transformasi Kesehatan

Brigjen TNI Purn. Dr dr Soroy Lardo, SpPD KPTI, Ketua Departemen Hubungan Lembaga Pemerintah - PB IDI, Alumni TOT Lemhannas TA 2022
22/9/2023 04:00
Dedikasi Bangsa dan Transformasi Kesehatan
Brigjen TNI Purn. Dr dr Soroy Lardo, SpPD KPTI, Ketua Departemen Hubungan Lembaga Pemerintah - PB IDI, Alumni TOT Lemhannas TA 2022(MI/HO)

DEDIKASI bangsa adalah suatu komitmen yang mengandung filosofi berbasiskan nilai-nilai mengabdikan tanpa pamrih, mengalbukan olahpikir berinovasi sehat, dan menjejakkan Bumi mengalirkan peran-peran untuk menumbuhkan akar masyarakat merambat, menjalar untuk tumbuh, berkembang, produktif dan berkualitas.

Apakah transformasi kesehatan yang dicanangkan sudah berorientasi terhadap dedikasi bangsa? Kita tunggu perjalanan dan makna sejarah yang akan ditetaskan dalam beberapa tahun ke depan. 

Sejatinya, UU Kesehatan dan enam pilar transformasi kesehatan adalah ruang yang masih dapat diisi dengan spirit dan nafas kemandirian bangsa.

Dedikasi bangsa dan transformasi kesehatan adalah suatu keniscayaan yang akan menguak nilai-nilai kapasitas bangsa akan rakyat sehat - rakyat berdaulat melalui upaya kebangsaan untuk merekonstruksi kembali kesehatan sebagai tanggung jawab negara dan masyarakat sebagai kekuatan partisipatif untuk mengokohkan tiang kesehatan negara.
Dedikasi kesehatan bangsa

Dedikasi kesehatan bangsa menyeruak dimensi dan ruang kehidupan bangsa yang sedemikian luas, Indonesia dengan sumber daya dan Wawasan Nusantara, suatu peta potensi bangsa menjejak setiap titik pijak pelosok, memiliki beragam mata air yang dapat diseduh sebagai energi-energi kebaruan untuk memberdayakan kesejahteraan masyarakat menuju kemandirian.

Dedikasi kesehatan bangsa adalah mengepalkan nilai kemandirian, sejatinya sebagai suatu nilai-nilai keberlanjutan kemerdekaan, untuk berdaulat dan berdaya di bidang kesehatan. 

Kekuatan struktural dan kekuatan partisipatif berada dalam dua kepalan yang perlu disinergikan menjadi bola yang menggelindingkan prioritas membangun bangsa dengan keikhlasan hati, bergerak sebagai investasi martabat memperjuangkan kesehatan bangsa menjangkau titik-titik pelosok bangsa.

Dedikasi kesehatan bangsa menguak suatu ruang untuk mengisi transformasi kesehatan sebagai suatu tata kelola dinamis untuk ruang adu gagasan dan pemikiran secara terbuka, memuat kebijakan dan implementasi apakah berorientasi kepada industri kesehatan atau kepada pelayanan kesehatan untuk semesta rakyat. 

Kita memerlukan suatu leadership yang berorientasi kepada titik-titik simpul masyarakat, kesehatan hadir dalam keseharian, kesehatan sebagai bagian denyut nadi, dan kultur yang mengalbu.

Leadership memiliki titik sentral untuk mengiringi dedikasi kesehatan bangsa mengarungi jalur-jalur perjuangan yang termaktub dalam roadmap pembangunan kesehatan bangsa. Roadmap memuat peta jalan yang merengkuh beragam dimensi kebutuhan masyarakat sebagai ‘hati nurani’ yang tersemai di relung-relung pelosok desa, mereka butuh suatu perubahan akan kualitas kesehatan yang lebih baik. 

Leadership merupakan integritas dan kejujuran sebagai bangunan utuh yang ditopang oleh tiang-tiang penopang berisi enzim dan nutrisi yang mengoksigenasi  tulang punggung peradaban bangsa. Peradaban bangsa yang terbangun adalah masyarakat multiparadigmatik yang melihat kohesi kebangsaan sebagai pilar utama terpartinya kalbu akal kebangsaan dan kalbu hati kebangsaan yang memuat kinerja berkelanjutan (amal jariah), mengayomi ide bersama, berorientasi kepada pemecahan masalah (problem solver), mengembangkan inovasi berdasarkan peimikiran lintas cycle, namun menyadari suatu perbedaan pendapat sebagai nilai kritis yang menuju kepada cakrawala perubahan.

Talenta utama dedikasi kesehatan bangsa adalah kemampuan mengimplementasi kinerja berkelanjutan (amal jariah) yang bermakna sinergitas menjembatani perbedaaan konsep untuk strategi pembangunan kesehatan masa depan dalam siklus transformasi kesehatan, bergerak ‘tali ranting‘ yang kuat, menaut beragam konsep perbedaan untuk membangun kesehatan bangsa sebagai elemen-elemen sekuensing tertata dan terurut berdasarkan skala prioritas kesehatan yang menjejak bumi nusantara. 

Kita butuh ufuk kesehatan yang berpihak kepada rakyat, memenuhi kebutuhan dasar pangan dan gizi yang tidak berhenti dalam sirkulasi hidup mereka, berharap menjadi titik balik lahirnya generasi-generasi baru yang sehat dan berkualitas. 

Tataran tersebut adalah pemberdayaan posyandu sebagai kekuatan enterpreneurship di setiap titik desa, menjadi rumah bersama yang mengkulturkan budaya hidup sehat dengan perangkat infrastrukturnya menjamin kesehatan masyarakat dapat dijaga dan dipeliharan dengan baik.

Framework untuk dedikasi kesehatan bangsa        

Framework adalah bagan besar yang memetakan kehadiran elemen potensi kesehatan bangsa dengan kehadiran negara memuat niat awal pengabdian kepada masyarakat, apakah berbasiskan ‘keikhlasan‘ atau  meraup keuntungan semata. 

Dalam manajemen modern memang sulit dilepaskan pola bisnis kesehatan dengan rencana anggaran dan arus balik perputaran sirkulasi dana, menyisikan suatu dana untuk meningkatkan mutu dan kualitas hidup sehat, sebagai jari roda yang menggerakkan pemberdayaan masyarakat proaktif di bidang preventif, sebagai nilai essensial kesejahteraan masyarakat.

Kerangka framework paska UU Kesehatan harapannya menapak ‘bak‘ roda sepeda berputar, seiring kayuh yang didayung, memercikkan jari-jari roda melaju merangkum kekuatan pikiran, kebajaan hati dan kerja keras motorik, semata membangun arus kepercayaan dan dinamisasi kehidupan profesi kesehatan. 

Profesi kesehatan yang memiliki nilai kemandirian dalam mengemas kompetensi keilmuannya bersinergi dengan etika profesi sebagai ranah yang tetap diasuh secara partisipatif, dan meminimalkan pendekatan biroraktis.

Organisasi Profesi Kesehatan akan tetap menjejak bumi pengabdian bangsa dan melangit nilai-nilai mutu dan keselamatan kesehatan masyarakat sebagai titik utama pengabdiannya, yakni tetap memperkuat validasi variabel struktural, kelembagaan, stratifikasi pengabdiannya untuk terus berkiprah di masyarakat, untuk menangkap setiap denyut dan realitas problematika kesehatan sebagai aliran air yang ditetaskan dengan nilai-nilai kejernihan, menuju ruang peradaban hidup sehat yang lebih baik.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya