Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Carlos Alcaraz Targetkan Jadi Petenis Nomor Satu Dunia Hingga Akhir Tahun

Basuki Eka Purnama
07/8/2025 09:28
Carlos Alcaraz Targetkan Jadi Petenis Nomor Satu Dunia Hingga Akhir Tahun
Petenis Spanyol Carlos Alcaraz(AFP/GLYN KIRK )

CARLOS Alcaraz bersemangat untuk kembali beraksi di Cincinnati Terbuka, mengambil langkah lebih jauh dalam upayanya untuk kembali ke peringkat No 1 ATP.

Petenis Spanyol itu bermain untuk pertama kali sejak kekalahan pertamanya di final Grand Slam Wimbledon dari Jannik Sinner.

"Saya sangat senang dengan semua yang saya lakukan sejauh ini dan saya akan berusaha mempertahankannya dengan cara yang sama," kata Alcaraz dalam konferensi pers praturnamen, seperti disiarkan ATP.

"Ada banyak hal yang benar-benar ingin saya tambahkan ke permainan saya agar menjadi lebih baik dalam pertandingan, tetapi saat ini tujuan saya tetap sama, untuk bahagia, untuk menikmati waktu saya di dalam dan di luar lapangan dalam turnamen terbaik yang kita miliki di dunia."

"Jelas itu adalah target saya dalam pertandingan dan semuanya, hanya berusaha untuk kembali ke No. 1 di akhir tahun. Jadi, itulah tujuan saya di paruh kedua tahun ini," lanjutnya.

Sinner akan memasuki ajang turnamen Masters 1000 di Cincinnati dengan keunggulan 3.430 poin atas rival beratnya di Peringkat ATP. Namun, selisihnya tidak sebesar yang terlihat.

Alcaraz unggul atas Sinner dengan 1.540 poin di ATP Live Race To Turin, yang merupakan tolok ukur yang baik untuk melihat seperti apa peringkatnya di akhir tahun.

Alcaraz melakukan comeback yang memukau melawan Sinner di final Roland Garros untuk memperpanjang rekor pertandingan turnamen major-nya menjadi 5-0.

Namun setelah merebut set pertama di final Wimbledon, Alcaraz kalah dalam empat set. Ia menegaskan bahwa ia tidak butuh waktu lama untuk pulih.

"Itu baru, tetapi sejujurnya Anda harus siap untuk itu. Saya sendiri, tentu saja, tidak ingin kalah di final mana pun yang saya mainkan, apalagi final Wimbledon atau final Grand Slam," kata Alcaraz.

"Tapi saya meninggalkan lapangan dengan bahagia, saya meninggalkan lapangan dengan bangga. Saya meninggalkan lapangan sambil tersenyum dan berpikir, 'Oke, saya memang harus kalah di final Grand Slam. Semua orang pernah mengalaminya'. Jadi, saya bangga."

"Ada banyak hal yang harus saya perbaiki dari pertandingan itu. Butuh waktu berjam-jam, bahkan tidak sampai berhari-hari," tambah petenis berusia 22 tahun itu.

"Jadi saya hanya perlu bersyukur atas semua yang telah saya capai, yang saya jalani, dan berada di final Wimbledon lebih dari itu. Jadi, meskipun saya kalah, saya meninggalkan lapangan dengan bangga dan bahagia atas semua yang telah saya lakukan." tegas Alcaraz.

Setelah kekalahan itu, Alcaraz mengambil cuti seminggu untuk memulihkan diri dan bahkan menjauh dari pusat kebugaran untuk memastikan ia beristirahat dengan cukup.

Kini, petenis peringkat dua dunia itu siap untuk mengejar gelar Masters 1000 kedelapannya, dimulai dengan pertandingan pembukanya melawan Mattia Bellucci atau Damir Dzumhur.

"Saya baru saja berada di Spanyol, saya menghabiskannya bersama teman-teman dan keluarga. Sejujurnya, menghabiskan tiga minggu musim panas di rumah sungguh luar biasa," kata Alcaraz, yang memiliki catatan 48-6 musim ini, menurut statistik ATP.

"Saya hanya berusaha memanfaatkan waktu saya sebaik-baiknya dengan semua orang, dengan orang-orang terdekat saya di sana, hanya untuk menyegarkan pikiran. Saya semakin kuat di Cincy, yang merupakan turnamen yang saya sukai," pungkasnya. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya