Jannik Sinner Ngaku Susah Tidur usai Kalah dari Carlos Alcaraz di Paris

Budi Ernanto
15/6/2025 15:29
Jannik Sinner Ngaku Susah Tidur usai Kalah dari Carlos Alcaraz di Paris
Jannik Sinner.(AFP/TIZIANA FABI)

PETENIS peringkat satu dunia, Jannik Sinner, mengungkapkan bahwa ia sempat mengalami kesulitan tidur usai kekalahan menyakitkan dari Carlos Alcaraz pada partai final Roland Garros pekan lalu.

Dalam sesi jumpa pers jelang dimulainya Terra Wortmann Open di Halle, Jerman, Sinner mengakui bahwa kegagalan tersebut meninggalkan rasa pahit yang sempat memengaruhi kondisi mentalnya. Namun kini, ia mengaku sudah kembali fokus untuk mempertahankan gelar di turnamen ATP 500 yang digelar di lapangan rumput tersebut.

“Sering,” jawab Sinner dalam bahasa Jerman saat ditanya apakah ia merasa ‘berduka’ selama sepekan terakhir, sebagaimana dikutip dari situs resmi ATP, Minggu.

“Itu memang terjadi. Saya belum tahu bagaimana nantinya. Menurut saya, itu bukan hal yang paling penting, tapi saya mencoba untuk tidak terjebak dalam hal-hal negatif dan fokus pada apa yang bisa saya capai di sini (di Halle),” ujarnya.

“Bagi saya, tampil di turnamen baru adalah hal positif karena setiap pertandingan adalah awal yang baru. Saya harus siap secara mental untuk bermain maksimal. Jadi, senang rasanya bisa berada di sini di Halle,” lanjutnya.

Meski begitu, Sinner tak menampik bahwa rasa kecewa atas kekalahan tersebut masih membekas. “Saya memang sempat tidak bisa tidur beberapa kali, tetapi hari demi hari saya merasa lebih baik. Dukungan dari keluarga dan teman-teman sangat berarti bagi saya,” katanya.

“Tenis itu penting dalam hidup saya, tapi keluarga dan teman-teman jauh lebih penting. Meskipun begitu, saya sering teringat pertandingan itu,” tambah petenis asal Italia tersebut.

Untuk mengatasi rasa kecewanya akibat kalah di Prancis Terbuka 2025, Sinner memilih cara sederhana, yaitu dengan pulang ke rumah dan menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat.

“Saya bersantai bersama keluarga. Kami ngobrol sebentar, lalu saya bermain tenis meja dengan teman-teman,” kata Sinner.

“Semua hal yang saya lakukan sangat normal, tidak ada yang spesial. Saya suka berada di rumah, apalagi saat banyak hal terjadi. Di rumah, saya merasa aman bersama teman-teman saya. Mereka tahu siapa saya dan seperti apa saya dulu. Mereka mengenal saya luar dan dalam,” ujarnya.

Sinner menargetkan untuk terus mengembangkan permainan di lapangan rumput, yang mulai ia kuasai sejak musim lalu.

Misinya dimulai di Halle—tempat ia memenangkan gelar lapangan rumput pertamanya pada 2023, yang juga merupakan trofi perdana sebagai petenis nomor satu dunia. Tahun ini, ia akan menghadapi petenis kualifikasi di babak pertama.

Tiba di ATP 500 Jerman yang terkenal dengan atmosfer tenang dan hotel pemain yang berada di dalam lokasi, Sinner langsung berlatih untuk pertama kali sejak kekalahan dari Alcaraz.

“Sesi latihan pertama berjalan cukup baik. Saya memang belum menyentuh raket sejak di Paris, jadi perasaan saya di lapangan belum sepenuhnya kembali,” ujar Sinner, yang mencatat rekor menang-kalah 18-2 pada musim 2025 menurut statistik ATP.

“Saya rasa petenis yang hebat di lapangan rumput adalah mereka yang bisa bergerak dengan baik. Pantulan bola di rumput bisa tidak terduga, jadi harus pintar dalam melakukan servis. Tapi secara keseluruhan, ini permukaan yang mendorong saya berkembang tahun lalu, dan kita lihat bagaimana hasilnya tahun ini,” tutupnya. (Ant/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya