Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dito Sebut Naturalisasi Strategi Paralel Pembinaan Timnas Indonesia

Khoerun Nadif Rahmat
03/2/2025 18:45
Dito Sebut Naturalisasi Strategi Paralel Pembinaan Timnas Indonesia
Menpora Dito Ariotedjo.(Antara)

MENTERI Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengatakan bahwa proses naturalisasi Ole Lennard Ter Haar Romenij, Tim Henri Victor Geypens, dan Dion Wilhelmus Eddy Markx merupakan strategi paralel penguatan Timnas Indonesia.

Hal tersebut terungkap dalam saat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengadakan rapat dengar pendapat dengan Komisi X untuk membahas permohonan pemberian status warga negara Indonesia (WNI) untuk proses naturalisasi di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, pada Senin (3/2).

Dito menyampaikan terima kasih atas persetujuan dari Komisi X DPR RI atas lampu hijau proses naturalisasi bagi Tim Geypens, Dion Markx, dan Ole Romeny. 

Ia juga mengatakan bahwa proses naturalisasi itu tentu dilakukan sebagai salah bentuk strategi pembinaan Timnas Indonesia.

"Proses pemberian warga negara ini adalah strategi paralel, yaitu jangka menengah dan pendek. Kemenpora, khususnya bersama para federasi olahraga, ini fokus kepada pembinaan usia muda," kata Dito dikutip dari siaran kanal YouTube DPR RI, Senin (3/2).

Ole Romeny, diperlukan untuk semakin memperkuat Timnas Indonesia pada putaran Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Ole diharapkan bisa ikut dalam laga Timnas Indonesia melawan Australia di Sydney, 20 Maret 2025.

Dito pun mengaku bahwa sebenarnya dia menginginkan untuk tidak lagi melakukan proses naturalisasi untuk Timnas Indonesia. 

Oleh karena itu, ia yakin dalam kurun waktu 10 tahun ke depan Indonesia sudah memiliki talenta-talenta dalam negeri yang pantas untuk membela Timnas Indonesia.

"Para pemain lokal ini pasti memiliki kesempatan yang sama dan kami fokus membangun. Jadi jangan meragukan komitmen dan konsistensi dari pemerintah," ucap Dito. (Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya