Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
ARYNA Sabalenka mengambil alih posisi No 1 dunia dari Iga Swiatek, Senin (21/10), dengan selisih tipis 41 poin.
Swiatek mengumpulkan lima gelar dalam enam bulan pertama musim ini yang tampak tak terkalahkan, namun sedikit goyah pada pengujung tahun.
Setelah memenangi Wuhan Terbuka, pekan lalu, Sabalenka merangkak hingga 69 poin dari Swiatek.
"Ya, peringkatnya sangat ketat saat ini. Senang sekali melihatnya," kata Sabalenka, seperti disiarkan laman resmi WTA, Senin (21/10).
Pekan ini, Sabalenka melampaui Swiatek untuk peringkat satu dunia. Tidak ada satu pun pemain yang beraksi minggu lalu, tetapi dengan penyesuaian poin, Sabalenka kehilangan lebih sedikit poin daripada Swiatek.
Selama dua pekan ke depan, keunggulan Sabalenka kemungkinan akan meningkat, memberinya keunggulan signifikan untuk mempertahankan peringkat satu dunia saat tampil di WTA Finals Riyadh.
Setahun yang lalu, Swiatek memasuki kejuaraan akhir tahun di peringkat kedua dunia, memenangi kelima pertandingannya -- termasuk kemenangan semifinal atas Sabalenka -- untuk merebut kembali posisi teratas.
Menuju Cincinnati Terbuka, Sabalenka sebenarnya berada di peringkat ketiga di belakang Coco Gauff, dan Swiatek naik 3.289 poin. Namun, meskipun Swiatek mencapai semifinal, Sabalenka memenangi gelar dan mengumpulkan 1.000 poin.
Hal itu memangkas keunggulan Swiatek saat mereka bersiap untuk Amerika Serikat (AS) Terbuka. Sekali lagi, Swiatek menghasilkan hasil yang bagus, mencapai perempat final, tetapi Sabalenka kembali memenangi gelar. Hal itu memangkas margin menjadi 2.169 poin.
Swiatek adalah juara bertahan di Tiongkok Terbuka tetapi memilih untuk melewatkan tur Asia karena pergantian pelatih. Sehingga, meskipun total poin Swiatek berkurang 1.000 poin, Sabalenka melaju ke perempat final, mengumpulkan 215 poin -- membuatnya kehilangan 1.069 poin.
Memenangi gelar di Wuhan, mengalahkan petenis peringkat empat dunia Gauff di semifinal dan peringkat tujuh dunia Zheng Qinwen di final memberi Sabalenka tambahan 1.000 poin.
Hal itu membuat Sabalenka, dalam rentang waktu sembilan pekan, mengumpulkan 4.000 poin. Sebagai perbandingan, hanya tujuh pemain WTA Tour yang memiliki jumlah tersebut sepanjang tahun.
"Sejujurnya, saya tidak mencoba untuk fokus pada peringkat," ujar Sabalenka setelah AS Terbuka.
"Ya, mudah-mudahan suatu hari nanti saya akan melihat diri saya berada di puncak peringkat," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Aryna Sabalenka mengemas kemenangan 4-6, 6-2, dan 6-4 dalam tempo 2 jam 54 menit atas Laura Siegemund di perempat final Wimbledon.
Carlos Alcaraz tampil gemilang saar menang 6-2, 6-3, dan 6-3 setelah 1 jam 39 menit untuk mengalahkan Cameron Norrie di perempat final Wimbledon.
Semifinal Wimbledon kali ini merupakan penampilan kedua Taylor Fritz di empat besar turnamen Grand Slam setelah AS Terbuka tahun lalu.
Mirra Andreeva menjadi petenis termuda yang mencapai perempat final Wimbledon sejak Nicole Vaidisova, sekitar 18 tahun lalu.
Jannik Sinner terjatuh dan menopang dirinya dengan lengan kanannya, kemudian menerima waktu istirahat medis. Dia berencana untuk menjalani MRI guna menganalisa lebih lanjut cederanya.
Jannik Sinner sempat kesulitan di awal laga akibat cedera ringan pada siku kanannya usai tergelincir di lapangan. Namun, perhatian utama justru tertuju pada kondisi Grigor Dimitrov.
Swiatek untuk pertama kalinya akan bisa tampil di babak empat besar Wimbledon.
Ada kesalahan operator dalam penerapan teknologi hakim garis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved