Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PRINSIPAL Ferrari, Fred Vasseur, mengungkapkan bahwa peningkatan kecil pada mobilnya di Formula 1 (F1) GP Amerika Serikat akan menjadi yang terakhir bagi tim Scuderia di musim ini.
Tim yang bermarkas di Maranello ini tetap berada dalam persaingan untuk memperebutkan gelar juara konstruktor meskipun fokus saat ini tertuju pada pertarungan antara Red Bull dan McLaren. Selisih poin antara tim asal Woking tersebut dengan Ferrari mencapai 75 poin dengan tujuh putaran tersisa.
Vasseur mengungkapkan bahwa fokus utamanya saat ini ialah mengembangkan mesin untuk tahun depan, bukan lagi mengembangkan lebih jauh mobil musim ini.
Baca juga : Perebutan Gelar Konstruktor F1 Diprediksi makin Sengit
"Kita semua tahu bahwa kami sudah memulai pengembangan mobil berikutnya, dan kami mencoba melakukan yang terbaik untuk melakukan peningkatan kecil pada balapan berikutnya," kata Vasseur mengutip Motorsport, Selasa (10/1).
"Saya pikir ini mungkin akan menjadi yang terakhir bagi semua orang; itu benar bagi kami, tetapi juga bagi tim lain. Sekarang secara keseluruhan sangat ketat dalam empat atau lima atau enam balapan terakhir, jika anda melihat di grid, mungkin akan semakin ketat dan setiap hal bisa membuat perbedaan."
Pada GP Singapura, Ferrari mengalami masalah dengan sesi kualifikasi yang mengecewakan di mana Charles Leclerc kesulitan dalam persiapan ban dan harus menghapus satu lap di Q3, sementara Carlos Sainz mengalami kecelakaan.
Baca juga : Ricciardo Undur Diri dari F1
Tim kemudian membagi strategi dari urutan kesembilan dan ke-10 di grid, dengan Sainz berhenti lebih awal untuk mendapatkan posisi yang jelas setelah kehilangan posisi di lap pembuka, sementara Leclerc melanjutkan balapan.
Leclerc kemudian finis P5, membuat George Russell kerepotan di urutan keempat, sementara Sainz finis di urutan ketujuh dengan ban kerasnya.
Menjelaskan mengapa keputusan untuk melakukan pendekatan berbeda, Vasseur mengutarakan hal itu bertujuan untuk mengincar satu posisi di garis finis.
Baca juga : Ferrari Prediksi Perebutan Gelar Konstruktor Formula 1 Makin Sengit
"Namun jika anda ingin menjadi agresif, anda akan melakukan pit lap 12 atau 15 seperti yang dilakukan Lewis (Hamilton) - Anda tidak punya pilihan lain," sebut Vasseur.
"Setidaknya untuk memulai dengan medium, kami memiliki kesempatan untuk memperpanjang, skenario balapan sedikit berbeda dan saya pikir itu adalah strategi yang bagus."
"Namun, fakta bahwa kami membagi mobil untuk melakukan satu perhentian awal dan kemudian satu lagi yang memperpanjang juga merupakan keputusan yang bagus, saya pikir, dan itu berjalan dengan cukup baik karena posisi lintasan saat itu." (Ndf)
Keinginan Jenson Button tersebut bisa jadi terealisasi apabila Mercedes mampu memboyong Max Verstappen di Formula 1 musim depan.
Qarrar telah rutin melakukan simulasi balap Formula selama tinggal di Italia.
Pembalap McLaren Oscar Piastri memimpin klasemen sementara Formula 1 dengan koleksi 234 poin setelah finis di posisi kedua GP Inggris 2025 di Sirkuit Silverstone, Minggu (6/7).
Lando Norris, yang start dari posisi ketiga berhasil finis terdepan di GP Inggris, mengungguli rekan setimnya, Oscar Piastri di posisi kedua.
Lando Norris memulai musim ini sebagai salah satu unggulan juara.
Setelah dilakukan investigasi, Kimi Antonelli akhirnya dinyatakan bersalah dan diganjar hukuman turun tiga grid saat menjalani balapan di Sirkuit Silverstone pada 4-6 Juli.
GP Madrid dijadwalkan untuk pertama kalinya pada 11–13 September.
Antonelli meraih pole position untuk Sprint Race F1 GP Miami usai membukukan waktu putaran impresif 1 menit 26,482 detik.
Norris yang sebelumnya tampil cukup menjanjikan di sesi latihan bebas dan Q1 hingga Q2, harus puas memulai balapan dari urutan keenam.
Film F1 akan mengisahkan Sonny Hayes (Brad Pitt) yang dikenal sebagai The Greatest That Never Was, sosok fenomenal yang paling menjanjikan di ajang Formula 1 pada 1990-an.
Kosinski menghubungi juara dunia Formula 1 tujuh kali, Lewis Hamilton, yang memberinya wawasan tentang dunia tersebut dan setuju untuk memproduseri film tersebut.
Masa latihan menjadi sangat penting, karena para aktor harus benar-benar mengemudi dengan kecepatan 289 kilometer per jam di lintasan Formula 1 yang sebenarnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved