Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
COCO Gauff memperkuat jajaran tim pelatih hingga akhir musim dan tahun depan dengan menggandeng Brad Gilbert setelah US Open dan kini menambahkan Matt Daly sebagai pelatih bersama pelatih lamanya,
Jean-Christophe (JC) Faurel.
Daly, 45 tahun, belum lama ini melatih Denis Shapovalov di ATP Tour musim lalu. Gauff mulai bekerja sama dengan Daly seminggu sebelum terbang ke Beijing untuk China Open (Tiongkok Terbuka).
"Saya sangat gembira. Saya pikir ini mungkin akan terlihat seperti tahun depan juga. Saya sangat gembira dengan perubahan baru dan mudah-mudahan dapat meningkatkan bagian lain dari permainan saya," kata Gauff seperti dilansir dari Antara, Kamis (26/9).
Baca juga : Emma Navarro Singkirkan Juara Bertahan Coco Gauff di 16 Besar
"Bekerja dengan Brad benar-benar hebat dan jelas kami memiliki kemitraan yang hebat. Saya rasa sudah waktunya untuk melakukan pengaturan ulang, penyegaran, dan menambahkan beberapa hal dalam permainan saya yang menurut saya perlu saya lakukan untuk menjalani musim yang lebih baik tahun depan."
Prioritas utama Gauff dan timnya adalah memperbaiki servisnya. Awal bulan ini, ia berupaya keras mempertahankan gelar US Open di babak keempat melawan Emma Navarro. Ia melakukan 19 kesalahan ganda dalam kekalahan tersebut.
"Ada bagian lain dari permainan saya yang ingin saya latih juga, tetapi fokus saat ini adalah servis," ujar Gauff.
Baca juga : Elina Svitolina Tantang Coco Gauff di Putaran Ketiga AS Terbuka
"Saat saya melakukan servis dengan baik, saya bermain dengan cukup baik. Bagi saya, itulah dasar permainan saya."
Jangan harap melihat gerakan servis baru dari Gauff pekan ini. Ia menggambarkan perubahan baru itu "halus" tetapi ia sudah melihat perbedaan yang nyata dalam latihan, tinggal melihat hasil tersebut dalam kondisi pertandingan.
"Sedikit yang telah kami lakukan telah membuat peningkatan drastis dibandingkan dengan tiga minggu lalu," kata Gauff.
Baca juga : Juara Bertahan Coco Gauff Melaju ke Putaran Ketiga AS Terbuka
"Pada titik ini, tidak ada banyak perubahan, seperti melakukan perubahan teknik secara menyeluruh atau mengatur ulang semuanya. Hanya hal-hal kecil yang, jika saya melakukannya selama sepekan sekarang, akan membantu saya."
Semifinalis di Beijing tahun lalu itu menempati unggulan keempat pada tahun ini. Ia akan menghadapi petenis Prancis Clara Burel pada babak pertama Jumat (27/9).
Petenis berusia 20 tahun itu memasuki tur Asia di peringkat enam pada Race to the WTA Finals. Ia berusaha mengamankan tempat di WTA Finals ketiganya berturut-turut.
Baca juga : Coco Gauff akan Dampingi LeBron James sebagai Pembawa Bendera AS di Olimpiade
"Saya tidak pernah merasa tertekan untuk mencapai Final kecuali tahun pertama ketika saya berusaha untuk mencapainya," ujar Gauff.
"Tahun ini, akan sangat menyenangkan untuk lolos dan menjalani Final yang terorganisasi, tetapi saya juga tidak berusaha memberikan terlalu banyak tekanan karena ini adalah pengaturan kepelatihan baru dan saya menambahkan banyak hal. Turnamen ini, kami memulai pramusim lebih awal."
"Jadi saya tidak terlalu memikirkannya. Jika itu terjadi, itu bagus. Jika tidak, saya akan mendapatkan liburan lebih awal. Itu sama-sama menguntungkan. Namun, semua orang ingin mencapai delapan besar, jadi itu akan menyenangkan."
Tahun lalu, Gauff tiba di Beijing dalam keadaan kelelahan setelah perjalanannya yang melelahkan untuk meraih gelar Grand Slam pertamanya di New York. Tahun ini, ia memiliki semangat ekstra.
"Saya melakukan lebih banyak hal kali ini," kata Gauff. "Tahun lalu, saya sangat lelah sehingga saya tidak melakukan apa pun. Kali ini saya menyesuaikan diri dengan jauh lebih cepat dan saya benar-benar melakukan kunjungan ke Great Wall dan Forbidden City, yang sangat menyenangkan."
"Saya bisa menghabiskan dua pekan di rumah sehingga saya merasa segar kembali. Berharap untuk menyelesaikan musim ini dengan baik." (Z-6)
Duet Fajar/Fikri yang terbentuk secara mendadak itu sukses menembus podium tertinggi di Tiongkok Terbuka, menggantikan pasangan asli masing-masing yang tengah absen.
GANDA putra Indonesia, Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri, berhasil meraih gelar juara.
Fajar/Fikri mengalahkan pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dalam dua gim langsung 21-15, 21-14.
Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri bertekad tampil habis-habisan di laga final China Open (Tiongkok Terbuka) 2025 di Olympic Sports Center, Changzhou, Tiongkok, Minggu (27/7).
Fajar/Fikri berhasi menang dua gim atas wakil tuan rumah, Liang Wei Keng/Wang Chang, dengan skor 21-19, 21-17.
Ana/Tiwi harus mengakui keunggulan pasangan Jepang, Yuki Fukushima/Mayu Matsumura dalam dua gim langsung 14-21 dan 9-21.
Iga Swiatek berhasil mengalahkan Amanda Anisimova dalam laga final dengan skor 6-0 dan 6-0.
Untuk pertama kalinya Iga Swiatek berhasil menjuarai Wimbledon.
IGA Swiatek akhirnya menembus semifinal Wimbledon untuk pertama kalinya usai menaklukkan unggulan ke-19, Liudmila Samsonova, dengan skor 6-2, 7-5.
Swiatek untuk pertama kalinya akan bisa tampil di babak empat besar Wimbledon.
Alcaraz, yang kini dalam performa luar biasa, menang 6-1, 6-4, 6-4 atas Tarvet.
Sejauh ini, tenis putri memang konsisten menggunakan format best-of-three (tiga set) di semua level turnamen, termasuk Grand Slam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved