Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KETUA Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menyoroti pentingnya negara-negara Asia agar dapat lebih banyak kesempatan untuk menjadi tuan rumah event olahraga level dunia.
Hal itu menjadi salah satu misi yang akan disuarakan KOI pada General Assembly Olympic Council Asia (OCA) yang digelar di New Delhi, India, Minggu (8/9).
"Tentunya sebagai Presiden National Olympic Committee of Indonesia (KOI), saya akan memaksimalkan kegiatan ini sehingga eksistensi Indonesia bisa lebih konkret dan bisa menjadi bagian dari penentu regulator di kawasan Asia, yaitu melalui Olympic Council of Asia," kata Okto, seperti dilansir dari Antara, Senin (9/9).
Baca juga : Pertacami Resmi Jadi Anggota KOI, Siap Harumkan Indonesia di Kancah Dunia
"Untuk itu kami berupaya supaya lebih banyak lagi orang Indonesia bisa duduk di board International Federation, Asian Federation, maupun board OCA," ujarnya menambahkan.
Adapun General Assembly OCA kali ini memiliki agenda utama yakni pemilihan Presiden baru.
Ada calon tunggal dalam pemilihan tersebut, yaitu Raja Randhir Singh, yang saat ini menjabat sebagai Acting President OCA dan pemilihan akan menjadinya sebagai Presiden definitif untuk empat tahun ke depan.
Baca juga : Ini Alasan KOI Batalkan ANOC World Beach Games Bali 2023
Okto bersama Komite Eksekutif Harry Warganegara di General Assembly OCA ini juga menyuarakan aspirasi lain terkait dari Asian Winter Games, yang akan dilaksanakan di bulan Februari 2025.
Selain itu, dalam posisi tren olahraga yang semakin meningkat di seluruh dunia dan Asia khususnya, Okto berharap ada pemerataan dalam penyelenggaraan kegiatan multievent di kawasan Asia.
"Karena kita tahu kemarin kita banyak mendapat tantangan, bahkan hal yang sama juga dirasakan oleh Thailand yang sangat disayangkan akhirnya kemarin mereka mengirimkan surat ke semua NOC di Asia terkait pembatalan Asian Indoor and Martial Art Games," jelas Okto.
"Hal ini yang juga akan kami tanyakan dan kami bawa kepada Olympic Council of Asia, sehingga mendapatkan kepastian persiapan yang dilakukan atlet untuk diberangkatkan ke AIMAG 2025 nanti," ujarnya menambahkan. (Z-6)
Indonesia telah berada dalam jalur yang tepat dalam tahapan memperoleh pengakuan Komite Olimpiade Internasional (IOC) atas pencak silat.
Pordasi mengapresiasi upaya NOC Indonesia dalam mendukung cabang berkuda sebagai bagian dari target 100 atlet Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade.
Tawaran Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2036 datang saat perhelatan Olimpiade 2024 Paris
Raihan dua medali emas menyamai perolehan medali kontingen Merah Putih pada 32 tahun lalu di Olimpiade Barcelona 1992.
Sebanyak enam atlet dinyatakan positif Covid-19 dalam waktu kurang dari satu minggu penyelenggaraan Olimpiade Paris 2024.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
Kurang olahraga bukan cuma bikin badan lemas, tapi juga memicu penyakit serius, gangguan psikologis, dan penurunan kualitas hidup. Cukup olahraga ringan 30 menit per hari
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan kesiapan menjadi tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII Tahun 2025.
Banyak tempat olahraga yang digunakan masyarakat menengah ke bawah sehingga omzet yang didapatkan juga terbilang rendah.
Asisten profesor peneliti di Universitas Politeknik Hong Kong, menyebut jika kita memilih berolahraga di pagi hari, sebelum makan, berpotensi menurunkan berat badan lebih banyak
KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melakukan kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk meluncurkan program beasiswa keolahragaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved