Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
TIDAK akan ada bendera atau keriuhan untuk Daniil Medvedev di Olimpiade Paris 2024, tetapi atlet Rusia paling terkenal di ibu kota Prancis itu sepertinya tidak akan jauh dari berita utama.
Bintang tenis tersebut bersama dengan petenis Rusia dan Belarus lainnya di Olimpiade harus berkompetisi sebagai pemain netral setelah invasi Moskow ke Ukraina.
Setelah menunjukkan mereka tidak mendukung perang dan tidak memiliki hubungan dengan militer, para petenis itu diizinkan untuk berkompetisi tetapi tidak boleh mengibarkan bendera nasional mereka.
Baca juga : Jannik Sinner Batal Tampil di Olimpiade Paris 2024 karena Radang Amandel
Lagu kebangsaan kedua negara tersebut juga dilarang dan jika Medvedev memenangi medali Olimpiade untuk pertama kalinya, pencapaian tersebut tidak akan diakui dalam tabel medali.
"Ketika saya berusia 40 tahun, jika saya bisa mengatakan saya bermain di Olimpiade Tokyo, Olimpiade Paris, dan Olimpiade Los Angeles, saya mengalami banyak kesenangan dalam hidup saya, karier saya, saya akan bahagia," kata Medvedev, Rabu (24/7).
Petenis peringkat lima dunia berusia 28 tahun itu adalah salah satu petenis paling kontroversial.
Baca juga : Bintang Tenis Putri Dunia Siap Berlaga di Olimpiade Paris 2024
Pria dengan tinggi 1,98 m itu nyaris didiskualifikasi dari semifinal Wimbledon saat melawan Carlos Alcaraz bulan ini karena kata-kata kasar kepada wasit.
Medvedev menjelaskan dia menyebut wasit itu 'kucing kecil'.
Temperamennya yang meledak-ledak membuatnya berseteru dengan rivalnya, Stefanos Tsitsipas dan Alexander Zverev.
Baca juga : Andy Murray Pastikan akan Pensiun Selepas Olimpiade Paris 2024
Di Miami pada 2018, setelah Tsitsipas melontarkan komentar kotor tentang Medvedev, petenis Rusia itu menganggap petenis Yunani itu sebagai 'anak kecil yang tidak tahu cara bermain'.
Persaingannya dengan Zverev mencapai puncaknya di Monte Carlo tahun lalu ketika Medvedev menyelamatkan dua match point dalam kemenangan menegangkan di babak 16 besar.
Zverev dari Jerman mengecam Medvedev karena mengambil istirahat di kamar mandi pada momen penting dalam pertandingan tersebut, dan mengecam petenis Rusia itu sebagai 'salah satu pemain paling curang di dunia'
Baca juga : Tersingkir dari Wimbledon, Naomi Osaka Alihkan Fokus ke Olimpiade Paris 2024
Medvedev membalas dengan mengatakan kepada petenis nomor empat dunia saat ini itu untuk 'lihat diri Anda di cermin'.
Dalam serial Netflix Break Point, Zverev menuduh Medvedev memainkan 'permainan kotor'.
Terlepas dari kepribadiannya yang berapi-api, Medvedev yang pandai bermain dan fasih berbahasa Prancis telah mencapai puncak olahraga tenis
Pada Amerika Serikat (AS) Terbuka 2021, ia meraih satu-satunya gelar Grand Slam-nya, dengan mengalahkan Novak Djokovic di final dan menggagalkan kalender Grand Slam yang langka bagi petenis Serbia itu.
Medvedev nyaris menambah koleksi Grand Slam.
Di final Australia terbuka tahun ini ia membuang keunggulan dua set hingga kalah dari Jannik Sinner.
Dua tahun lalu, di Melbourne, ia membuka keunggulan dua set atas Rafael Nadal namun kembali kalah dalam lima set.
Nadal juga mengalahkannya di final AS terbuka 2019 dengan lima set lagi.
Jauh dari Grand Slam, Medvedev adalah satu dari enam petenis yang berhasil merebut enam atau lebih gelar Masters, bergabung dengan Djokovic, Roger Federer, Nadal, Andre Agassi, dan Andy Murray.
Ketika ia menghabiskan 16 pekan sebagai petenis nomor satu dunia pada 2022, ia menjadi orang pertama selain Djokovic, Federer, Murray, dan Nadal dalam 18 tahun yang mencapai posisi teratas.
Di Olimpiade Paris 2024, yang akan resmi dibuka pada Jumat (26/7), Medvedev yakin peluang terbaiknya untuk meraih medali adalah di nomor ganda, bukan tunggal, di lapangan tanah liat yang sering kali asing bagi permainannya.
"Saya akan mempersiapkan banyak hal untuk ganda dan ganda campuran karena saya yakin saya mempunyai lebih banyak peluang di sana dibandingkan di tunggal Roland Garros," pungkas Medvedev. (Ant/Z-1)
Rifda Irfanaluthfi merupakan atlet senam pertama Indonesia yang tampil di ajang Olimpiade, di Olimpiade Paris 2024.
Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo, resmi masuk dalam daftar nominasi penghargaan “The World Games Athlete of the Year 2024” yang diumumkan oleh IWGA
Olympic Solidarity adalah inisiatif program pengembangan global dari IOC yang bertujuan mendukung NOC di semua negara anggota di seluruh dunia.
KIPRAH Indonesia di ajang olahraga internasional multievent terbilang cukup membanggakan. Terakhir, Indonesia mencatatkan torehan apik pada ajang Olimpiade 2024 Paris.
Di Olimpiade Paris 2024, baik LeBron James maupun Stephen Curry memainkan peran penting dalam perolehan medali emas Amerika Serikat (AS).
Gregoria Mariska Tunjung dan Veddriq Leonardo sukses mempersembahkan medali dari Olimpiade Paris 2024.
Jannik Sinner tampil dominan sepanjang pertandingan berdurasi 1 jam 38 menit tersebut dalam penampilan pertamanya sejak terpaksa mundur di final Cincinnati Tenruka, awal bulan ini.
Iga Swiatek menjadi petenis dengan kemenangan di babak pertama terbanyak berturut-turut di era tenis modern dengan 65 kemenangan.
Alcaraz tampil dengan potongan rambut cepak ala militer saat mengalahkan Reilly Opelka di Arthur Ashe Stadium, Senin (25/8) malam waktu setempat.
Madison Keys, yang bertanding di New York untuk pertama kalinya sejak menjadi juara Grand Slam, melakukan banyak kesalahan sendiri saat kalah 6-7 (10-12), 7-6 (7-3), dan 7-5 dari Renata Zarazua.
Coco Gauff merekrut spesialis biomekanika Gavin MacMillan untuk memperbaiki servisnya menjelang penampilannya di Amerika Serikat (AS) Terbuka.
Jannik Sinner dan Carlos Alcaraz telah meraih tujuh gelar Grand Slam terakhir, sejak Australia Terbuka 2024. Dua petenis teratas dalam peringkat ATP itu telah mendominasi Tour belakangan ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved