Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
GANDA putri Indonesia Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi mengaku semakin termotivasi untuk tampil lebih baik setelah membawa pulang gelar juara Australia Terbuka 2024.
Gelar itu merupakan gelar BWF World Tour sekaligus gelar juara turnamen BWF Super 500 pertama bagi Ana/Tiwi.
"Tentu saja saya sangat bersyukur dengan gelar pertama di turnamen level Super 500. Keberhasilan ini menambah kepercayaan diri dan menjadi motivasi untuk ke depannya. Saya merasa terharu dan senang," kata Tiwi, dikutip dari keterangan singkat PP PBSI, Minggu (16/6).
Baca juga : Ganda Putri Ana/Tiwi Juara Australia Terbuka 2024
"Bersyukur dan rasanya senang bisa mendapatkan gelar juara di level Super 500 untuk kali pertama. Keberhasilan ini bisa menambah kepercayaan diri untuk ke depannya," timpal Ana.
Pasangan Ana/Tiwi meraih gelar juara Australia Terbuka 2024 setelah memenangkan laga rubber game atas wakil Malaysia Lai Pei Jing/Lim Chiew Sien di partai puncak dengan skor 12-21, 21-7, dan 21-13.
Mengenai jalannya pertandingan, pasangan yang turun sebagai unggulan kedua pada turnamen tersebut mengakui mereka kurang bermain taktis di gim pertama.
Baca juga : Ana/Tiwi akan Berusaha Fokus Raih Poin Demi Poin di Final Australia Terbuka
Ana/Tiwi mengatakan, di gim pertama, mereka terlalu ingin menyerang dan banyak buangan bola yang kurang akurat, dan malah menjadi bumerang untuk diri sendiri.
"Pada gim pertama, kami belum menemukan pola permainan yang kami inginkan. Juga kami terlalu buru-buru ingin menyerang. Di gim kedua dan ketiga kami sudah dapat pola permainannya. Sehingga bisa main lebih baik dan hasilnya menang," jelas Ana.
"Di gim kedua dan ketiga, kami mencoba untuk mengubah pola permainan dan alhamdulillah semuanya berjalan dengan baik," pungkas Tiwi. (Ant/Z-1)
PBSI telah mengkaji performa Fadia yang selama ini juga bermain rangkap.
Jika Indonesia Arena tidak memungkinkan, pemerintah juga membuka opsi penggunaan venue alternatifuntuk Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber.
PASANGAN ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, akan tampil di partai final Indonesia Open 2025, Minggu (8/6) malam berhadapan wakil Korea Selatan (Korsel)
Atmosfer Istora Senayan kembali memanas! Final Indonesia Open 2025 resmi digelar hari ini, Minggu (8/6), mulai pukul 12.00 WIB tadi.
Fajar dan Fikri sebelumnya sempat berduet di ajang Kejurnas mewakili klub SGS PLN.
Fajar dan Fikri pernah dipasangkan mewakili klub SGS PLN pada ajang Kejuaraan Nasional PBSI.
Ana/Tiwi kembali terhenti di delapan besar seperti ketika Indonesia Masters, Thailand Open dan, Malaysia Masters tahun ini.
Pertemuan sesama wakil Merah Putih itu akan mempertemukan unggulan kedelapan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi melawan pasangan muda Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu.
Ana/Tiwi tampil solid dan tidak kenal lelah untuk menutup pertandingan tiga gim melawan Li Wen Mei/Wang Yi Duo dengan skor 21-15, 19-21, dan 21-10 di putaran pertama Malsyaia Masters.
Di laga Piala Sudirman di Fenghuang Gymnasium, Xiamen, Tiongkok, Kamis (1/5), Ana/Tiwi mengalahkan pasangan Denmark Alexandra Boje/Line Christophersen dengan skor 21-15 dan 21-15.
Ana/Tiwi menundukkan pasangan Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspitasari dengan skor 21-13, 16-21, dan 21-10 di putaran pertama Kejuaraan Bulu Tangkis Asia.
LANGKAH pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani dan ganda putri Amallia CahayaPratiwi/Febriana Dwipuji Kusuma harus terhenti di babak semifinal Swiss Terbuka 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved