Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
TUNGGAL putra Indonesia, Jonatan Christie (Jojo) merasa bermain kurang tenang yang berujung kekalahan di pertandingan babak 32 besar Indonesia Terbuka 2024 atas wakil Malaysia, Leong Jun Hao dengan skor 13-21, 21-16, 12-21.
“Pada laga ini saya tidak bisa mengontrol permainan dengan baik. Saya bermain kurang tenang dalam menerapkan strategi permainan,” kata Jojo.
Kekalahan tersebut memperpanjang rekor kekalahan Jojo. Di Singapore Open 2024, Jojo juga tersingkir pada 32 besar dari wakil Chinese Taipei, Chou Tien Chen dengan skor 17-21, 6-21.
Baca juga : Indonesia Terbuka 2024, Jonatan Christie Kalah dari Wakil Malaysia
Ia pun mengaku tidak puas dengan penampilannya. Apalagi, ia kalah di babak pertama dalam dua turnamen terakhir jelang Olimpiade Paris 2024.
“Jujur tidak puas dengan performa saya dalam dua turnamen terakhir. Saya merasa di saat menghadapi turnamen penting, performa saya malah menurun, bermain terburu-buru, dan kurang tenang menerapkan strategi,” kata Jojo.
“Kadang ada hal-hal lain di luar pertandingan seperti kondisi angin, dan faktor lainnya yang membuat saya tidak bermain maksimal. Saya rasa hal itu menjadi pembelajaran buat saya,” tambah Jojo.
Baca juga : Ginting Maju ke Empat Besar Kalahkan Jojo
Atas kekalahan itu, Indonesia dipastikan tanpa wakil dari sektor tunggal putra pada ajang Indonesia Open 2024.
Selain Jojo tercatat Anthony Sinisuka Ginting dan Chico Aura Dwi Wardoyo tersingkir di babak pertama. Ginting harus mengakui keunggulan tunggal putra Jepang, Kenta Nishimoto dengan skor 21-17, 11-21, 8-21. Ada pun Chico bertekuk lutut di hadapan pebulutangkis Thailand, Kantaphon Wangcharoen 16-21, 9-21. (Z-8)
Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kandas di semifinal Indonesia Terbuka saat melawan pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae 18-21, 21-19, 21-23.
Adnan/Indah menyingkirkan unggulan pertama asal Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet, di putaran pertama Indonesia Terbuka.
Gerakan cepat dalam latihan, seperti agility dengan shuttlecock, memicu rasa pusing hebat yang membuat Gregoria Mariska Tunjung khawatir akan kambuh mendadak.
Gregoria Mariska Tunjung telah absen dari sejumlah turnamen internasional sejak akhir Maret, termasuk batal memperkuat tim Indonesia di Piala Sudirman 2025.
Bagi Fajar Alfian, warna biru bukan sekadar perubahan visual semata, melainkan menyentuh sisi emosionalnya sebagai seorang pendukung Persib Bandung atau Bobotoh.
Pertemuan sesama wakil Merah Putih itu akan mempertemukan unggulan kedelapan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi melawan pasangan muda Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved