Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MARC Marquez akan menghadapi MotoGP Prancis dengan modal penampilan impresifnya di Spanyol dengan finis urutan kedua setelah duel menegangkan dengan juara bertahan dua kali, Francesco Bagnaia.
Pembalap berusia 31 tahun ini belum membicarakan peluangnya untuk meraih gelar juara dunia ketujuh kalinya. Diganggu oleh cedera dan masalah penglihatan dalam beberapa tahun terakhir, beberapa orang khawatir masa-masa terbaiknya telah berlalu.
Namun, bagi Marquez, mengamankan posisi terdepan dan kemudian mengejar Bagnaia hingga garis finis di Jerez dengan motornya, merupakan langkah lain untuk kembali ke puncak. Itu adalah finis terbaiknya sejak ia juga menempati posisi runner-up di MotoGP Australia pada Oktober 2022.
Baca juga : Kualifikasi MotoGP, Bagnaia Tercepat Kalahkan Marquez
"Saya menang, dalam hal rencana saya, dalam jalur yang ada di kepala saya, dan saya menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Sekarang saya harus mempertahankan konsistensi saya dari beberapa balapan terakhir," kata Marquez mengutip AFP.
Marquez, yang meraih kemenangan ke-59 dan terakhirnya di Grand Prix Emilia-Romagna pada Oktober 2021, terpaut hanya 32 poin dari pemuncak klasemen Jorge Martin setelah empat balapan. Ia pun menepis anggapan bahwa akan menjadi penantang gelar musim ini.
"Bagi saya, ini masih terlalu dini. Bukan berarti saya tidak ingin memenangkan gelar, tapi masih terlalu dini untuk memikirkan hal itu karena saya tahu, dan saya sudah mengerti, saya akan mengalami banyak kesulitan di beberapa trek. Kita lihat saja nanti, tapi untuk saat ini penting untuk mendekati balapan dengan cara seperti itu," tutur Marquez.
Baca juga : Hasil MotoGP: Francesco Bagnaia Menangi GP Spanyol
Marquez terkejut bahwa ia terpaut lebih dari 30 poin dari rekan senegaranya, Martin, yang mengendarai Ducati-Pramac. Ia pun memprediksi perebutan gelar tahun ini akan sangat ketat.
"Hal itu menunjukkan bahwa kami membalap hingga batas kemampuan kami, bahwa masih akan ada banyak angka nol dan perebutan gelar juara akan sangat dekat. Bagi saya, sudah menjadi kebanggaan tersendiri bisa bertarung dengan para pemimpin Ducati," sebutnya.
(AFP/Z-9)
Fermin Aldeguer tampil impresif dalam kondisi lintasan basah dan mengamankan finis ketiga di belakang Johann Zarco dan Marc Marquez di GP Prancis.
Lebih dari 311.000 penonton memadati Sirkuit Le Mans untuk menyaksikan Moto Gp Prancis dan menjadikannya sebagai tontonan paling ramai dalam sejarah MotoGP.
Banyak sejarah yang diukir Johann Zarco saat meraih kemenangan di MotoGP Prancis 2025 yang digelar di Sirkuit Le Mans pada Minggu (11/5).
Pembalap Ducati Lenovo Marc Marquez terus mempertahankan posisinya di puncak klasemen Moto GP 2025 setelah finis di posisi kedua pada GP Prancis yang berlangsung di Sirkuit Le Mans.
Johann Zarco mencetak sejarah dengan meraih kemenangan pertamanya di MotoGP Prancis, Minggu (11/5), di Sirkuit Le Mans.
Marc Marquez tampil impresif dengan menyalip Fabio Quartararo di Lap 4 dan meraih kemenangan di MotoGP Prancis, sementara Francesco Bagnaia kembali gagal finis akibat kecelakaan.
Alex Marquez merasa motornya belum mendapat pembaruan dari Ducati.
Seri Aragon menjadi titik balik penting bagi Alex setelah gagal finis di GP Prancis dan hanya menempati posisi kelima di GP Inggris.
Sesuai regulasi, Ducati hanya diizinkan melakukan satu kali pembaruan aerodinamika untuk setiap musim.
Marquez kembali menegaskan dominasinya di Sirkuit Aragon dengan mencetak kemenangan ketujuhnya di lintasan tersebut.
Kemenangan di MotoGP Aragon memperlebar jarak Marc di puncak klasemen MotoGP musim ini.
Alex Marquez mengungkapkan kekesalannya terhadap kondisi keamanan Sirkuit Silverstone setelah mengalami kecelakaan pada start awal MotoGP Inggris.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved