Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PETENIS Tunisia Ons Jabeur mengecam penyelenggara turnamen Eropa karena dianggap gagal 'menghormati' petenis putri dengan memberikan perlakuan istimewa kepada para petenis putra pada turnamen gabungan WTA-ATP Madrid Terbuka. Hal itu dikatakan Jabeur setelah ia melaju ke babak perempat final.
Jabeur menyingkirkan unggulan kesembilan Jelena Ostapenko 6-0 dan 6-4 untuk mencapai babak delapan besar Madrid Terbuka.
Namun Jabeur, juara Madrid Terbuka 2022, kemudian mengecam penyelenggara turnamen dengan mengatakan kepada wartawan bahwa dia yakin tenis masih memiliki cara untuk mencapai kesetaraan gender, meskipun tenis telah dipandang baik dalam skena olahraga untuk putri.
Baca juga : Jabeur Dipastikan Absen di Madrid Terbuka
"Tentu saja tenis adalah olahraga yang saya banggakan sebagai seorang perempuan," kata petenis peringkat sembilan dunia itu, dikutip dari AFP, Rabu (1/5).
"Tetapi, saya merasa perjalanan kami masih panjang, terutama di sini, di Madrid dan di Roma, di Eropa secara umum. Saya merasa mereka perlu lebih menghormati perempuan dan mereka perlu menghormati cara kami bermain."
Membagikan contoh dari pengalaman pribadinya di berbagai turnamen, Jabeur mengatakan petenis putri tidak diberi akses yang sama ke lapangan latihan seperti petenis putra. Dia juga melihat bagaimana pertandingan WTA tidak ditayangkan di TV sesering pertandingan ATP.
Baca juga : Pegula dan Jabeur Perebutkan Gelar Juara Madrid Terbuka
"Cara mereka memperlakukan perempuan dan laki-laki di sini, sangat berbeda. Mungkin orang dari luar, mereka tidak melihatnya. Saya pasti salah satu orang yang ingin angkat bicara," kata Jabeur.
"Di sini, di Spanyol, saya ingin pergi ke hotel dan menyetel TV dan melihat pertandingan tenis putri."
"Saya belum pernah melihat satu pun pertandingan tenis putri. Yang jelas, saya paham banyak (petenis) Spanyol yang bermain, tapi meminta satu pertandingan? Bahkan (petenis) Spanyol putri pun tidak mereka tampilkan."
"Bagi saya, sungguh membuat frustrasi melihat hal itu. Bagaimana Anda bisa menginspirasi gadis-gadis muda tanpa menunjukkan kecocokan apa pun dalam hal itu?" lanjut petenis berusia 29 tahun itu. (Ant/Z-1)
Venus Williams, memastikan dirinya kembali tampil di AS Terbuka 2025 pada usia 45 tahun.
Setelah meraih gelar di Cincinnati Terbuka, Carlos Alcaraz akan memulai perjalanannya di turnamen major lapangan keras, AS Terbuka, melawan petenis AS Reilly Opelka.
Aryna Sabalenka memenangi gelar Grand Slam ketiganya di AS Terbuka 2024, mengalahkan Jessica Pegula 7-5 dan 7-5 di final tunggal putri.
Bertanding di laga final kualifikasi AS Terbuka, Janice Tjan sukses menumbangkan unggulan ketiga babak kualifikasi Aoi Ito dengan kemenangan dominan 6-1 dan 6-2.
Bertanding di babak kedua kualifikasi, Jumat (22/8) WIB, Janice Tjen sukses menundukkan petenis Polandia Maja Chwalinska dengan skor ketat 7-5 dan 7-5.
Coco Gauff jelas menyadari peluangnya terbatas selama ia tidak bisa konsisten melakukan servis pertama atau kedua yang bagus.
Petenis Tunisia, Ons Jabeur memutuskan rehat dari dunia tenis.
Ons Jabeur mengundurkan diri dari pertandingan putaran pertama Wimbledon kontra Viktoriya Tomova karena merasa kebugarannya tidak terlalu baik.
Jabeur mengalahkan unggulan ketujuh Jelena Ostapenko dalam dua set ketat, 7-6(4) dan 7-5.
Ons Jabeur kembali beraksi setelah pulih dari cedera bahu yang membuatnya absen selama empat bulan terakhir pada musim 2024.
Tempat Jabeur akan diisi oleh petenis Belgia Elise Mertens yang akan menghadapi Veronika Kudermetova di babak pembuka.
Elena Svitolina dan Ons Jabeur adalah figur populer di All England Club karena sukses merebut hati para penonton Inggris lewat kisah mereka di Wimbledon tahun lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved