Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEMENANGAN 19 pertandingan berturut Jannik Sinner berakhir dengan kekalahan tiga set dari Carlos Alcaraz pada Sabtu di Indian Wells Masters, di mana sang Italia yang 'berterima kasih' sudah mulai menganalisis bagaimana cara menjadi lebih baik.
Alcaraz dari Spanyol, juara bertahan di acara bergengsi ATP-WTA Masters, bangkit setelah kalah dalam set pertama untuk meraih kemenangan 1-6, 6-3, 6-2 atas Sinner.
Bukan hanya itu, dia memastikan tempatnya kembali ke final dan menahan upaya Sinner untuk merebut peringkat kedua dunia untuk pertama kalinya.
Baca juga : Sinner Kubur Mimpi Alcaraz
Sinner, yang awal tahun ini dimulai dengan 16 kemenangan berturut-turut termasuk gelar Grand Slam pertamanya dan kemenangan di Rotterdam, mengatakan bahwa dia tidak terlalu khawatir tentang akhir dari streak kemenangan yang berlangsung hingga tahun lalu.
"Aku tidak terlalu memikirkan itu," kata pemuda 22 tahun itu. "Aku selalu positif sepanjang streak kemenangan ini, positif bahkan sekarang, karena, aku kalah di semifinal Indian Wells, yang tetap merupakan hasil yang bagus.
"Sekarang, turnamen berikutnya adalah Miami. Jadi aku sudah fokus untuk Miami. Tentu saja sulit bahwa harus berakhir seperti ini di sini, karena bagi saya ini adalah tempat yang sangat istimewa untuk bermain, tetapi aku merasa bersyukur atas apa yang aku lakukan."
Baca juga : Carlos Alcaraz Sisihkan Jannik Sinner dalam Pertarungan Epik di Semifinal Indian Wells Masters
Sinner tampil kuat setelah penundaan hujan tiga jam yang menghentikan pertandingan setelah hanya tiga game.
Dia memenangkan empat game berturut-turut untuk mengambil set pertama, tetapi Alcaraz melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk mengambil kendali di set kedua.
"Kamu selalu terkesan ketika bermain melawan dia," kata Sinner.
Baca juga : Laga Carlos Alcaraz vs Jannik Sinner di Semifinal Indian Wells Dilanjutkan Setelah Penundaan Hujan
"Dia bergerak sangat, sangat cepat, seperti yang kita tahu. Terutama di lapangan ini di mana bola memantul sangat tinggi, tidak mudah untuk bermain melawannya, karena dia bisa bermain dengan banyak putaran.
"Tetapi apa yang saya lewatkan hari ini (adalah) bahwa saya terlalu mudah ditebak pada beberapa titik," tambah Sinner.
"Saya melakukan hal yang sama berulang kali, yang dalam pikiran saya membuat saya kecewa ... Saya pikir itu pelajaran untuk hari ini."
Baca juga : Carlos Alcaraz Disengat Lebah di Tengah Pertandingan Melawan Zverez di Indian Wells
Meskipun hasilnya, Sinner mengatakan senang bisa bermain melawan Alcaraz di panggung besar seperti itu.
"Stadion penuh. Dua pemain muda yang berusaha yang terbaik. Ini menyenangkan," katanya.
Satu reli yang berantakan membuat Sinner terjun untuk mengembalikan bola. Dia bangkit dengan menggelengkan lengan kanannya dan menggosok siku.
"Pada saat ini, saya merasakan sedikit semuanya di tubuh saya," kata dia dengan senyum. "Tapi itu normal.
"Saat saya jatuh, saya sedikit merasakan siku karena saya jatuh di atas siku dan saya berguling. Jadi setelah itu sulit bagiku untuk melayani." (AFP/Z-3)
Alcaraz melaju setelah mengalahkan Griekspoor 6-4, 7-6 (7/0), dan 6-3.
Alcaraz, yang biasa disapa Charly, menyepakati kontrak selama 4,5 tahun saat menjadi pemain kedua yang didatangkan Nathan Jones sejak dia ditunjuk menukangi Southampton, November lalu.
Sinner, yang kalah lewat pertarungan selama 5 jam di perempat final AS Terbuka tahun lalu dari Alcaraz, melaju ke putaran ketiga AS Terbuka berkat kemenangan 6-4, 6-2, dan 6-4.
Bellingham sukses mencetak empat gol dari tiga laga untuk Real Madrid sehingga menuai pujian dari Alcaraz, yang sama-sama berusia 20 tahun.
Tomas Machac, yang berperingkat 33 dunia, menang atas Carlos Alcaraz lewat pertarungan ketat yang berakhir 7-6 (7/5) dan 7-5 di perempat final Shanghai Masters.
Alcaraz, yang dipinjam Everton dari Flamengo, Januari lalu, memastikan kemenangan the Toffess lewat golnya saat laga melawan Crystal Palace tinggal menyisakan 10 menit.
Keputusan itu sejatinya sudah diisyaratkan Osaka, awal bulan lalu, saat ia tersingkir di Amerika Serikat (AS) Terbuka.
Barty, yang merupakan juara dua gelar Grand Slam, tampil mengecewakan di Amerika Serijat (AS) Terbuka, setelah tersingkir di putaran ketiga dari petenis tuan rumah Shelby Rogers.
Keberhasilan Raducanu menjadi juara Grand Slam mendongkrat peringkat dunianya yang naik lebih dari 100 posisi ke peringkat 22 dunia.
Dalam unggahan Sabalenka di akun Instagram pribadinya, dia mengatakan hasil positif covid-19 didapatkannya saat melakukan test di Indian Wells
Untuk menghadapi turnamen ATP/WTA Indian Wells, petenis berusia 18 tahun untuk sementara didampingi mantan petenis profesional Jeremy Bates.
Menghadapi petenis Portugal Joao Sousa di Indian Wells Tenis Garden, petenis Jepang itu tampil gemilang dan menang dalam tempo 2 jam dan 22 menit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved