Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
JENAMA apparel olahraga, Ortuseight meluncurkan kampanye terbaru bertajuk #GiveItAll. Di laman www.ortuseight.id , kampanye itu ditujukan untuk mewakili semangat totalitas tim Ortuseight dan atlet maupun pengguna Ortuseight
“Pemilihan tajuk “GIVE IT ALL” ini sendiri melalui waktu yang panjang,” ujar Ayu Putri Wulandari, Brand Communication Ortuseight,
Seperti dilansir dari laman Instagram resmi @Ortuseight, “From Zero to Hero, by giving it all. #Ortuseight ingin mengajak kalian untuk melihat perjuangan yang menginspirasi untuk memberikan segalanya hingga berhasil mendapatkan apa yang kita inginkan.”
Baca juga : Brand Sportwear Premium On, Resmi Hadir di Indonesia
Untuk menyuarakan kampanye itu, Ortuseight juga menjalin kolaborasi dengan 4 atlet, diantaranta Bambang Bayu Saptaji dari cabang olahraga futsal, Niko Afriyanto sepak bola, Tazi Ahmad dari atletik, dan Puspa Arum Sari pencak silat .
“Arum, Bayu, Tazi & Niko telah membuktikan bahwa kerja keras sepenuh hati dengan semangat #GiveItAll adalah kunci menuju kesuksesan.” ujar Ayu Putri Wulandari.
Baca juga : 910 Nineten Resmi Sponsori Atletik Indonesia
Melalui keempat atlet itu, Ortuseight ingin mengajak anak muda Indonesia untuk melihat dan mendengar kisah perjuangan yang menginspirasi.
Bambang Bayu Saptaji. Berkat kerja keras dan dedikasi pada mimpinya, atlet yang biasa dipanggil BBS ini berhasil menjadi pemain futsal profesional Indonesia pertama yang berkarir di liga futsal internasional di Dalian Yuan Dynasti, Tiongkok.
Tazi Ahmad Dani membagikan pengalamannya ketika cedera. Dirinya hampir menyerah dan merasa gagal karena tidak bia berlatih serta sama sekali tidak beraktivitas di luar rumah.
“Di momen ini saya dalam fase aktif-aktifnya latihan, tetapi saya harus berhenti karena mengalami cedera yang lumayan parah,” ujarnya,
“tidak mudah bagi saya untuk melewatinya, namun saya mengatasi cobaan ini secara perlahan dengan memotivasi diri agar saya bisa sembuh dan bisa melakukan latihan kembali.” imbuhnya.
Tazi Ahmad Dani terus giat berlatih hingga akhirnya bertemu dengan pelatih yang membantunya mengasah talentanya. Kerja keras dan dedikasi yang dilakukan Tazi sejak awal inilah yang akhirnya membuahkan hasil sehingga menjadi Juara Nasional dan mewakili Indonesia pada Thailand Sports School Khon Kaen Games 2019.
Ada juga kisah inspiratif seorang Niko Alfriyanto yang selalu mengingat pesan ayahnya untuk tak lelah mencari pengalaman dan tetap semangat serta serius berlatih.
“Waktu itu saya diantar almarhum ayah ikut seleksi di PERSIHARJO, umur 15 tahun, tapi tidak diterima, lalu nekat berangkat ke Jakarta untuk ikut SKO (Sekolah Olahragawan Kemenpora) di Ragunan tapi tidak lolos juga padahal sudah di tahap akhir, hampir menyerah,” ujarnya.
Berulang kali penolakan terjadi namun Niko tidak menyerah, ia terus giat berlatih dan mencoba sampai akhirnya kerja kerasnya membuahkan hasil, yaitu dapat membela Tim Nasional Indonesia dan memperkuat tim Persija Jakarta.
“Setelah itu beberapa bulan kemudian mencoba kembali iku seleksi di Persija, dan alhamdulilah lolos, bertahan sampai sekarang,” tuturnya.
Niko sudah berlatih sepakbola sejak duduk di bangku TK dan tak henti berjuang sejak saat itu hingga sekarang demi menjadi pesepakbola profesional.
Atlet terakhir yang diangkat untuk kampanye #GiveItAll adalah Arum Dara, ia bertutur bahwa Sea Games 2017 di malaysia merupakan titik balik bagi dirinya. Persiapan yang panjang memakan waktu kurang lebih 4-5 tahun, namun hasil akhirnya dirasa kurang memuaskan.
“Dapat medali perunggu, sedangkan harapannya dengan persiapan yang lama seharusnya dapat hasil yang lebih baik.”
Disana juga mental Arum Dara digempur habis-habisan, “Melihat satu persatu teman di tim tumbang, saya cuma bisa nangis dan rasanya down, dari yang awalnya berdoa untuk diberikan kemenangan sampai akhirnya saya berdoa agar diberikan keluasan hati untuk menerima apapun yang terjadi.”
Disitulah momen titik balik yang membuat seorang Arum Dara hampir menyerah,
“Dan itu pengalaman yang mendewasakan saya untuk menerima hasil dengan ikhlas tapi terus berusaha maksimal,” katanya.
Menurutnya, ketika sebuah tantangan muncul, terutama tentang karir, seorang atlet harus bisa menghadapi itu dengan lapang dada,
“Semua orang siap untuk menang, tapi jarang ada orang yang mempersiapkan diri untuk bangkit kembali ketika mereka gagal,” pungkasnya.
Merangkum kisah dan pesan dari Arum, Bayu, Tazi dan Niko sebagai perwakilan atlet muda ini diatas, Ortuseight berharap agar kampanye #GiveItAll ini bisa menginspirasi anak muda Indonesia lainnya agar tetap mengutamakan kerja keras sepenuh hati, dan menjadikan semangat #GiveItAll sebagai kunci menuju kesuksesan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Menpora Dito Ariotedjo merespons kritik yang muncul dari mantan atlet wushu nasional, Lindswell Kwok, terkait pemberian jam tangan mewah Rolex oleh Presiden Prabowo Subianto pada Timnas
Sebagai wadah bagi atlet-atlet basket muda, kompetisi diikuti oleh 17 klub yang bernaung di bawah Pengkab Perbasi Tangerang.
Target utama para atlet adalah menjadi juara, karena tidak ada penghargaan yang memadai bagi mereka yang gagal meraih gelar.
Porjar diharapkan ke depan mampu melahirkan atlet-atlet berprestasi yang memajukan olahraga di Provinsi Bali.
Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) mengoptimalkan perfoma atlet guna meraih prestasi optimal pada SEA Games ke-33 Thailand 2025.
Para pemain yang dipanggil akan menjalani pelatnas di Padepokan Voli Jenderal Kunarto, Sentul, Jawa Barat, mulai hari ini, Selasa (20/5).
Dalam kampanye ini, pengguna cukup menyelesaikan sejumlah perjalanan mobil menggunakan aplikasi inDrive
Gerakan sosial rentan terhadap disinformasi dan kebisingan dari buzzer yang mengaburkan informasi.
Melalui kampanye ini, diharap masyarakat melihat skin-tightening bukan hanya sebagai perawatan, tapi juga bentuk investasi perawatan diri yang memberdayakan.
ARYADUTA Bali secara resmi meluncurkan kampanye kuliner tahunannya, Sapta Rasa, yang kini memasuki tahun ketiga.
Earth Hour bukan hanya tentang memadamkan lampu selama satu jam, tetapi juga bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif dan aksi nyata dalam melindungi lingkungan.
Kemenag berinovasi dalam mengembangkan ekosistem wakaf produktif dengan meluncurkan program Kemenag Go Green: Green Theology untuk Menjawab Tantangan Lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved