Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
TUNGGAL putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung terus bertahan dalam pertandingan babak 32 besar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis yang penuh tekanan meski mengalami masalah pada lutut kaki kiri.
Meski kesulitan saat menghadapi Yeo Jia Min, akhirnya, Gregoria menuntaskan pertandingan dengan meraih kemenangan rubber game 21-10, 22-24, dan 21-14 dalam pertandingan yang berlangsung di Royal Arena Copenhagen, Denmark, Rabu (23/8).
"Sebelum berangkat ke sini, saya memang ada masalah lutut kiri. Sejauh ini memang sedikit mengganggu pergerakan di lapangan. Tetapi saya ingin tetap tampil terbaik saja," ungkap Gregoria dalam informasi resmi PP PBSI, Kamis (24/8).
Baca juga: Dua Ganda Campuran Indonesia Lolos ke Babak 16 Besar BWF 2023
Gregoria juga menyoroti permainannya hari ini yang dinilai belum konsisten. Walau belum bisa mengeluarkan permainan maksimal, Gregoria berusaha menyelesaikan pertandingan dengan hasil terbaik kala meladeni lawan asal Singapura itu.
Keunggulan yang sempat diamankan pada gim pembuka, ternyata tidak bisa dipertahankan pada gim kedua saat Yeo bermain lebih alot dan mampu bersaing pada situasi kritis di gim poin.
Situasi itu membuat Gregoria tegang dan tidak bisa mengontrol permainannya.
Baca juga: Ganda Putri Ribka/Lanny Belajar dari Kekalahan
"Di gim kedua, lawan bisa memberikan perlawanan. Tadi saya sempat unggul, tetapi setelah itu banyak membuat kesalahan sendiri. Harus diakui, lawan juga tidak mudah dikalahkan," katanya.
Hanya semangat dan daya juang yang membuat Gregoria masih bertahan dengan kondisi fisik yang tidak menguntungkan tersebut. Dia berkomitmen untuk terus berusaha walaupun mengalami kendala pada tubuhnya.
"Selagi saya masih bisa dan mampu bertanding, saya akan bermain dan bertanding semaksimal mungkin. Sudah dirawat tim fisio dan semoga saat tampil besok sudah tidak mengganggu permainan," papar atlet asal Wonogiri, Jawa Tengah itu.
Selanjutnya, di putaran ketiga, Gregoria akan menghadapi unggulan kesembilan Han Yue. Dia memperkirakan laga nanti juga akan berjalan tidak kalah alotnya dari hari ini.
"Untuk menghadapi babak 16 besar pasti juga tidak mudah. Yang jelas, besok saya harus bisa memberikan penampilan terbaik," kata Gregoria. (Ant/Z-1)
Fadia dan Lanny akan dipisah setelah Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis. Fadia akan kembali berpasangan dengan Apriyani Rahayu, sedangkan Lanny akan berduet dengan Amallia Cahaya Pratiwi.
Setelah Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis, Fajar akan berduet dengan Muhammad Shohibul Fikri, sedangkan Rian dipasangkan dengan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Sepanjang musim ini, Leo/Bagas telah sembilan kali turun dalam turnamen. Hasil terbaik mereka adalah menjadi runner-up di Super 1000 All England (11-16 Maret).
Emas terakhir di Kejuaraan Dunia diraih pada 1993 melalui Susi Susanti. Adapun medali terakhir yang diraih tunggal putri adalah perunggu melalui Lindaweni Fanetri pada edisi 2015 di Jakarta.
Indra Widjaja menyebut semangat Anhony Sinisuka Ginting untuk kembali ke performa puncak terlihat dari komitmen dan kerja kerasnya selama masa rehabilitasi.
Alwi Farhan akan mengawali debutnya di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis dengan menghadapi tunggal putra Vietnam Nguyen Hai Dang di putaran pertama.
An akan datang dengan status juara bertahan, sekaligus pemegang peringkat satu dunia.
Emas terakhir di Kejuaraan Dunia diraih pada 1993 melalui Susi Susanti. Adapun medali terakhir yang diraih tunggal putri adalah perunggu melalui Lindaweni Fanetri pada edisi 2015 di Jakarta.
Pebulu tangkis Indonesia yang masuk daftar unggulan di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 adalah Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tunjung, Fajar/Rian, dan Sabar/Reza.
Gregoria Mariska Tunjung turun satu peringkat dari pekan lalu dengan menempati peringkat ketujuh dunia, sementara Putri KW naik satu peringkat ke posisi sembilan.
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2019 melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Terdapat tiga atlet pratama yang saat ini menunjukkan potensi besar untuk naik ke level utama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved