Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KAROLINA Muchova mengatakan akan menggunakan perasaan pahit karena kalah di final French Open, Sabtu (10/6), dari Iga Swiatek untuk mendorongnya merebut lebih banyak gelar grand slam.
Petenis peringkat ke-43 asal Ceko itu kalah 2-6, 7-5, dan 4-6 dari Swiatek di final yang menegangkan saat petenis nomor satu dunia itu mempertahankan mahkota Roland Garros-nya, memenangi Prancis Terbuka ketiganya dan gelar grand slam keempatnya.
Muchova, finalis perempuan peringkat keempat terbawah yang pernah ada di Paris, bangkit dari ketertinggalan satu set dan tertinggal 0-3, dan dua kali memimpin Swiatek dengan break pada set penentuan sebelum nasibnya ditutup dengan kesalahan ganda pada match point.
Baca juga: Swiatek Enggan Berspekulasi tentang Era Baru Grand Slam putri
"Perasaannya agak pahit, karena saya merasa pertandingannya sangat dekat," kata Muchova seperti dilansir dari Antara, Minggu (11/6). "Tapi secara keseluruhan, maksud saya, menyebut diri saya sebagai finalis grand slam, itu adalah pencapaian yang luar biasa," imbuh dia.
"Pasti motivasi besar bagi saya untuk berusaha di masa depan dan mendapatkan kesempatan lagi bermain untuk gelar-gelar besar ini," ujar Muchova yang rekor terbaik sebelumnya di turnamen major terjadi ketika dia mencapai semifinal Australian Terbuka 2021.
Baca juga: Muchova Mengaku Sempat Divonis tidak Bisa Bermain Tenis Lagi
"Sekarang saya tahu bahwa Iga adalah nomor satu dunia dan saya sangat dekat. Saya pikir sekarang saya bisa melakukannya," kata Muchova.
"Saya selalu percaya ketika saya pergi ke grand slam, pada setiap grand slam yang saya mainkan sebelumnya dan saya belum pernah bermain di final. Jadi keyakinan itu ada, tetapi saya benar-benar mencapainya, itu perasaan yang sangat menyenangkan dan hangat," kata Muchova.
"Ini bagus untuk kepercayaan diri. Ini memberi tahu saya bahwa saya bisa melakukan ini, untuk melakukan hasil besar ini. Ini sangat memotivasi dan sekarang saya merasa bisa melakukannya dan saya pasti akan mencoba untuk mencapainya lagi," ujarnya.
Muchova akan mengalihkan fokusnya ke musim lapangan rumput dan Wimbledon dengan dipenuhi optimisme baru. "Saya menantikan untuk bermain di lapangan rumput, di permukaan cepat, itu permukaan yang saya sukai," kata Muchova. (Z-6)
"Saya ingin mengakhiri karier saya dengan bertanding, di lapangan, bermain, dalam kondisi sehat ataupun sakit."
Petenis berusia 18 tahun itu mencapai babak delapan besar di Rolland Garros untuk kedua kalinya secara beruntun setelah menang 6-4 dan 6-0 atas petenis Belgia Elise Mertens, Minggu (29/5).
Demonstrasi pro-Palestina meletus di Institut Studi Politik Sciences Po di Paris, Prancis, bersamaan dengan hari yang dramatis pada Minggu (28/4).
NOVAK Djokovic menegaskan uang tidak akan pernah menjadi tujuan utama dalam hidupnya meski dia menjadi pemain pertama yang menerima hadiah uang sebesar Rp1,36 triliun
Kemenangan beruntun kedelapan petenis 29 tahun itu atas Cilic menyiapkan pertemuan melawan juara sepuluh kali Rafael Nadal.
Laga antara Stephens dan Keys merupakan pertemuan sesama petenis AS pertama di semifinal Prancis Terbuka sejak 2002.
Setelah petenis nomor satu dunia Iga Swiatek mengundurkan diri karena cedera bahu, Jabeur, yang menjadi unggulan teratas, membuktikan diri dengan meraih kemenangan 6-3 dan 6-3.
Rybakina memanfaatkan menurunnya kecepatan servis Muchova di set pamungkas namun butuh tiga kali match point untuk mengakhiri laga.
Muchova, yang berperingkat 43 dunia, mengalahkan Sabalenka, yang merupakan juara Australia Terbuka, 7-6 (7/5), 6-7 (5/7), dan 7-5 dalam laga yang berlangsung selama 3 jam dan 13 menit.
"Beberapa dokter mengatakan kepada saya bahwa saya kemungkinan tidak akan bisa berolahraga lagi. Namun, saya berusaha tetap positif dan bekerja keras agar bisa bermain tenis lagi."
Gauff berhasil mengalahkan Iga Swiatek dan menjadi remaja pertama yang mencapai final Cincinnati sejak Vera Zvonareva pada 2004.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved