Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GANDA putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon tampil mengecewakan pada babak 16 besar Singapore Open 2023, di mana mereka kehilangan semangat bermain saat menghadapi Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, Kamis (8/6).
Penampilan pasangan berjuluk Minions itu berakhir dengan kekalahan 18-21, 9-21, sekaligus mencatatkan rekor kekalahan tiga kali berturut-turut dari pasangan asal Jepang itu.
"Performa kami memang jelek, tidak seperti yang diharapkan. Kami sudah kalah, mau bagaimana lagi? Gim pertama masih bisa mengimbangi. Gim kedua kami sudah down. Sudah ketinggalan jauh. Mau mengejar sudah jauh poinnya," ungkap Marcus melalui pesan resmi PP PBSI di Jakarta.
Baca juga : Gregoria Lolos Babak Pertama Singapore Open lewat Rubber Game
Kekalahan tersebut penjadi pengulangan dari kegagalan serupa saat bertemu Hoki/Kobayashi pada babak 16 besar Malaysia Masters dua pekan silam.
Marcus mengakui bahwa unggulan keempat itu bermain lebih baik, dengan menonjolkan kecepatan serangan serta dibarengi pertahanan yang alot.
Baca juga : Permainan Fajar/Rian di Singapura Tidak Maksimal karena Cedera
Kevin/Marcus juga kalah tenaga, sehingga hanya bisa bisa membuat keunggulan dalam satu atau dua pukulan.
Tak hanya itu, Marcus pun mengaku faktor usia membuatnya tak bisa bermain sebaik dulu. Pebulu tangkis berusia 32 tahun itu tak bisa lagi mengimbangi kecepatan permainan lawan dan rekan mainnya.
"Memang harus diakui, saya sangat berat sudah tambah umur. Kami ketinggalan terus. Kami juga sudah berkurang kecepatannya. Dengan karakter shuttlecock yang cepat, kami makin ketinggalan dan susah mengimbangi kecepatan lawan," ujar Marcus.
Sementara itu, Kevin juga menilai permainannya sudah tidak bisa mengimbangi Hoki/Kobayashi yang secara teknis unggul dari berbagai aspek seperti kecepatan, tenaga, hingga pertahanan.
Pada gim pertama, Minions masih bisa memberikan perlawanan ketat kepada Hoki/Kobayashi. Baru pada gim kedua, semangat mereka semakin menurun karena sudah ditekan sejak awal permainan.
Poin yang tertinggal terlalu jauh juga mempengaruhi mental mereka, hingga akhirnya tak bisa memberikan aksi balasan yang berarti hingga pertandingan usai setelah dimainkan dalam 33 menit.
"Gim pertama kami bisa memberikan perlawanan. Tetapi di gim kedua, poin kita sudah ketinggalan jauh. Mau mengejar pun sangat susah. Kami tidak tahu mau main apa lagi," pungkas Kevin. (Ant/Z-4)
Penggemar yang menyaksikan fun match tersebut terlihat terhibur dengan duel mantan pemain nomor satu dunia itu. Sesekali keempatnya bercanda saat menghadapi satu sama lain.
Pengunduran diri mendadak Tan Bin Shen menjadikan Herry kandidat utama untuk mengambil alih nahkoda ganda putra nasional Negeri Jiran yang baru.
Selain Kevin, yang telah lebih dulu masuk Hall of Fame PB Djarum, antara lain Liem Swie King, Denny Kantono, Alan Budikusuma, Yuni Kartika, Liliyana Natsir, dan Yuliani Sentosa.
Kevin merupakan mantan atlet kelas dunia yang mengawali karier dengan mengikuti Audisi Umum PB Djarum.
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dikabarkan menghilang bersamaan dengan ketidakjelasan kasus pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian SYL
Acara perpisahan itu sebenarnya sebagai bentuk apresiasi, penghormatan, dan ucapan terima kasih atas prestasi dan dedikasi yang telah ditorehkan Minions
PBSI telah mengkaji performa Fadia yang selama ini juga bermain rangkap.
Jika Indonesia Arena tidak memungkinkan, pemerintah juga membuka opsi penggunaan venue alternatifuntuk Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber.
PASANGAN ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, akan tampil di partai final Indonesia Open 2025, Minggu (8/6) malam berhadapan wakil Korea Selatan (Korsel)
Atmosfer Istora Senayan kembali memanas! Final Indonesia Open 2025 resmi digelar hari ini, Minggu (8/6), mulai pukul 12.00 WIB tadi.
Fajar dan Fikri sebelumnya sempat berduet di ajang Kejurnas mewakili klub SGS PLN.
Fajar dan Fikri pernah dipasangkan mewakili klub SGS PLN pada ajang Kejuaraan Nasional PBSI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved