Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
UKRAINA mundur dari Kejuaraan Judo Dunia di Qatar karena kehadiran atlet Rusia yang menurut mereka merupakan tentara aktif.
Federasi Judo Internasional (IJF) mengizinkan judoka-judoka asal Rusia dan Belarusia untuk berkompetisi pada Kejuaraan Judo Dunia di Doha, Qatar, dengan syarat melakukannya sebagai atlet netral.
Namun federasi judo Ukraina dalam pernyataannya menyebut bahwa sebagian besar anggota tim Rusia merupakan atlet-atlet yang bertugas aktif di angkatan bersenjata Rusia, demikian dikutip dari AFP.
Baca juga : 25 Orang Tewas dalam Serangan Udara Rusia di Kota-kota Ukraina
Para atlet itu dianggap merupakan bagian dari kelompok tentara yang menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022.
Federasi judo Ukraina menambahkan bahwa tentara Rusia masih melakukan pertempuran dalam skala brutal di kawasan mereka, menembaki kota-kota di Ukraina dan warga sipil setiap hari, serta membunuh warga sipil dan anak-anak.
"Sebaliknya, lebih dari 250 atlet Ukraina memberikan hidup mereka untuk membela negara. Sebagian di antara mereka adalah atlet judo," tambahnya.
Baca juga : Cabut Larangan Bagi Petenis Rusia dan Belarus, Wimbledon akan Kirim Sumbangan ke Ukraina
Federasi judo Ukraina menilai tidak melihat adanya netralitas, kondisi yang setara, dan jembatan perdamaian seperti yang tercantum dalam Resolusi IJF atas kehadiran atlet dari Rusia dan Belarusia pada Kejuaraan Judo Dunia.
Mereka menilai hal itu justru merupakan kontradiksi dari rekomendasi terkini Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada 28 Maret yang menyatakan bahwa status atlet netral hanya dapat diberikan kepada atlet yang bukan merupakan anggota militer.
Pada bulan lalu, Presiden IOC Thomas Bach mengatakan atlet-atlet Rusia dan Belarusia dilarang mengikuti kompetisi internasional. Larangan itu juga mencakup pada atlet yang mendukung peperangan, serta atlet-atlet yang dikontrak militer Rusia dan Belarusia atau perusahaan keamanan nasional kedua negara tersebut.
Para atlet Rusia dan Belarusia menghadapi sanksi di berbagai cabang olahraga sejak Rusia menginvasi Ukraina pada tahun lalu.
Saat serangan Rusia memasuki tahun kedua, IOC merekomendasikan untuk mengizinkan para atlet Rusia dan Belarusia bertanding di ajang internasional dengan menyandang status atlet netral. Meski demikian IOC belum mengambil keputusan terkait keikutsertaan atlet Rusia mengikuti Olimpiade Paris tahun depan. (Ant/Z-4)
Indonesia dinilai punya rujukan kuat menolak tim nasional (timnas) Israel U-20. Rujukan itu sudah dilakukan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
Pencabutan sanksi muncul setelah UEFA juga memperbolehkan pemain muda Rusia mengikuti kompetisi di Eropa.
Di pertemuan keenam Gugus yang bernama 'the IPU Task Force on the peaceful resolution of the war in Ukraine' itu dibahas empat agenda,
Ia mengatakan dia telah menerima panggilan telepon dari Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian. Isi pembicaraannya mengenai ekspor drone atau pesawat udara nirawak.
Kegagalan mendorong upaya perdamaian agar kondisi ekonomi dunia segera pulih akan membuat relevansi G20 dipertanyakan.
Jenderal Sergei Surovikin, komandan pasukan Rusia di Ukraina, mengatakan keputusan penarikan untuk melestarikan kehidupan prajurit dan kesiapan tempur pasukan.
Atlet berusia 29 tahun itu meninggalkan Iran, dua tahun lalu, setelah diperintahkan dengan sengaja mengalah di Kejuaraan Dunia agar tidak berhadapan dengan judoka Israel.
Awalnya Munas akan digelar pada Juni.
Program pelatihan nasional akan ditinjau usai Pekan Olahraga Nasional.
Selama kuliah, memang ia sudah memulai kariernya sebagai seorang atlet di cabang olahraga judo.
Maruli bertekad bisa kembali membawa atlet Indonesia lolos Kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Putin merupakan judoka ulung yang telah dianugerahi Dan kedelapan --salah satu level tertinggi dalam olahraga bela diri itu-- pada 2014.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved