Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMBALAP Ferrari Carlos Sainz mengatakan tidak ingin berlarut-larut dalam kekecewaan terkait keputusan regulator Formula 1, FIA, yang menolak bandingnya atas penalti di GP Australia, beberapa waktu lalu.
"Konsistensi dan proses pengambilan keputusan telah menjadi topik hangat selama beberapa musim sekarang dan kami harus (bersikap) lebih jelas demi olahraga ini," kata Sainz, dikutip dari akun media sosial resminya, Kamis (20/4).
Pembalap Spanyol itu lalu mengatakan ia kini berusaha untuk fokus di balapan selanjutnya, yakni GP Azerbaijan di Sirkuit Internasional Baku, akhir April ini.
Baca juga: FIA Tolak Banding Ferrari atas Penalti Sainz di GP Australia
"Apa yang terjadi di Australia sekarang adalah masa lalu dan saya sekarang ini 100% memberikan fokus pada balapan berikutnya di Baku," ujar dia.
Namun, tentu saja, rekan setim Charles Leclerc itu tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya karena hukuman yang dijatuhkan untuknya di Australia cukup merugikannya, terlebih ia sangat dekat dengan potensi untuk meraih podium.
"Saya sangat kecewa karena FIA tidak memberi kami hak untuk meninjau (pemberian penalti di GP Australia)," kata Sainz.
Baca juga: Sidang Soal Penalti Sainz di GP Australia akan Digelar Hari Ini
"Dua minggu kemudian (setelah GP Australia), saya masih berpikir bahwa hukumannya terlalu tidak proporsional dan saya percaya hukuman itu setidaknya harus ditinjau berdasarkan bukti dan alasan yang telah kami berikan. Kami harus terus bekerja sama untuk memperbaiki hal-hal tertentu untuk masa depan," imbuhnya.
FIA, Rabu (19/4) WIB, menolak banding Ferrari atas penalti tersebut karena dinilai tidak memiliki unsur baru yang signifikan dan relevan dari tim.
"Tidak ada unsur baru yang signifikan dan relevan yang tidak tersedia bagi para pihak yang meminta peninjauan kembali pada saat keputusan terkait. Oleh karena itu, permohonan ditolak," kata FIA.
FIA juga mengatakan mereka tidak mempertimbangkan kembali banding Ferrari atas dasar ini karena keputusan mereka dibuat selama balapan.
"Tidak perlu bagi kami untuk mendengar dari Sainz atau mendengar dari pebalap lain untuk memutuskan bahwa dia sepenuhnya bersalah atas tabrakan tersebut," tegas FIA. (Ant/Z-1)
Leclerc mengakui kesalahan perhitungan yang dilakukan berdampak besar.
Sebagai pembalap baru yang tergabung dalam tim Ferrari, Lewis Hamilton pertama kalinya merasakan balapan di 'markas' Ferrari pada gelaran GP Emilia Romagna kali ini.
Pembalap Ferrari Lewis Hamilton belum menunjukkan performa yang impresif setelah di GP Arab Saudi hanya finis di posisi ketujuh.
Nasib serupa juga dialami oleh Leclerc yang mencatat bahwa SF25 miliknya mempunyai berat 1 kg di bawah berat minimum sehingga membuatnya didiskualifikasi.
Hamilton mencatatkan waktu tercepat di sesi kualifikasi dengan catatan 1 menit 30,849 detik.
Norris mencatatkan waktu tercepat pada sesi uji coba kali ini dengan catatan 1 menit 31,504 detik.
Carlos Sainz merasa telah menyesuaikan sejumlah kultur dan gaya kerja di Williams meski ia merasa terdapat perbedaan mencolok antara timnya sebelumnya dengan yang saat ini.
Semangat itu muncul ketika Carlos Sainz dan Alexander Albon menjajal FW47 untuk pertama kalinya dalam uji coba di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, Desember lalu.
Carlos Sainz menggantikan Sebastian Vettel sebagai rekan setim baru Charles Leclerc di Ferrari itu pada 2021.
Carlos Sainz mengakui sempat sakit hati karena Ferrari tidak memperpanjang kontraknya dan malahan menggaet juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton untuk berlaga di Formula 1 musim 2025.
Carlos Sainz, kini, menempati peringkat kelima klasemen dengan 240 poin. Verstappen, yang finis posisi keenam di Meksiko, masih berada di puncak dengan 362 poin.
Sainz sangat senang bisa jadi juara sebelum pindah tim bersama Williams musim depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved