Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMBALAP Carlos Sainz terus berusaha beradaptasi dengan mobil Williams setelah menambahkan sejumlah komponen untuk meningkatkan kecepatan dalam sesi uji coba Formula 1.
Sainz baru saja bergabung dengan Williams setelah memutuskan untuk tidak memperpanjang masa baktinya di Ferrari.
"Ini pastinya akan menjadi sebuah perubahan besar, tapi bukan sesuatu yang tidak biasa saya lakukan, bukan sesuatu yang belum pernah saya lihat sebelumnya, dan ini jelas merupakan tantangan bagus yang membuat saya bersemangat, [untuk] menikmati dan tetap [bersabar] semaksimal mungkin," kata Sainz dikutip dari Formula 1, Senin (24/2).
"Saya merasa baik (dalam adaptasi), saya merasa seperti di rumah sendiri, itu yang penting," imbuhnya.
Williams baru saja meluncurkan model livery yang didominasi dengan warna biru dan terdapat strip hitam dalam peluncuran tim Formula 1 di The O2, London, 18 Februari lalu.
Sainz merasa telah menyesuaikan sejumlah kultur dan gaya kerja di Williams meski ia merasa terdapat perbedaan mencolok antara timnya
sebelumnya dengan yang saat ini.
"Semuanya berubah total, jadi meskipun saya keluar dari pit untuk mencoba memahami aerodinamis dan ban serta sensasi dari sisi mekanis mobil pada aero, satu-satunya hal yang harus saya adaptasi di beberapa lap pertama adalah betapa berbedanya unit tenaga, jadi itu mungkin perubahan terbesar," ujar pembalap berusia 30 tahun tersebut.
Kehadiran Sainz tentu diharapkan mampu membawa Williams untuk bisa bersaing lebih ketat lagi memperebutkan gelar tim konstruksi musim ini.
Selanjutnya, Sainz akan bersiap untuk uji coba pramusim yang berlangsung di Bahrain International Circuit pada 26 hingga 28 Februari, lalu dilanjutkan dengan balapan pembuka Formula 1 di GP Australia yang berlangsung 14 hingga 16 Maret. (Ant/Z-1)
Sainz meraih kesuksesan etape ke-40 kalinya serta membantu mobil hybrid Audi RS Q e-tron untuk pertama kalinya merasakan podium teratas Reli Dakar.
Bos Ferrari optimistis bahwa Carlos Sainz bersama rekannya, Charles Leclerc, menjadi pasangan pembalap terbaik di Formula 1 saat ini.
Sejak debut F1 bersama Toro Rosso musim 2015, Sainz selalu finis di zona poin GP Spanyol. Pencapaian terbaiknya adalah menyelesaikan balapan di P6 pada 2016 dan 2020.
Ferrari pada Grand Prix Kanada akhir pekan ini akan memiliki solusi jangka pendek untuk mengatasi masalah hidrolik yang memaksa Carlos Sainz gagal finis di Azerbaijan pekan lalu.
Setelah terpukul DNF ganda di Baku, Ferrari kini tertinggal 80 poin dari Red Bull dalam perebutan titel konstruktor setelah delapan balapan.
"Saya lebih suka menjadi yang melakukan serangan di akhir balapan ketimbang bertahan. Namun, untungnya semua berakhir baik."
Semangat itu muncul ketika Carlos Sainz dan Alexander Albon menjajal FW47 untuk pertama kalinya dalam uji coba di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, Desember lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved