Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMBALAP Ducati Lenovo Francesco Bagnaia mengaku kecewa karena gagal mempertahankan performa baiknya setelah Sprint Race GP Amerika di Sircuit of the Americas, Austin, Senin (17/2) WIB.
Saat balapan utama, pembalap yang akrab disapa Pecco itu terjatuh di lap 8 dari 20 dan gagal menyelesaikan balapan. Hal itu membuatnya tidak mengumpulkan satu pun poin dari GP Amerika.
"Saya tidak mengerti, saya sangat kecewa dan cukup gugup," ujar Bagnaia.
Baca juga: Quartararo Klaim Naik Podium GP Amerika Berkat Kerja Keras
Lebih lanjut, pembalap Italia itu mengaku frustrasi dengan kegagalan berturut-turut untuk berdiri di podium dan menjadi juara utama pada MotoGP musim ini.
"Untuk akhir pekan kedua berturut-turut saya tidak tahu (bagaimana itu terjadi). Saya cukup marah, kecewa. Tidak dengan diri saya sendiri, karena saya 100% yakin itu bukan salah saya," tambah Pecco, dikutip dari BT Sport.
"Jadi kita perlu memahaminya, kita harus tahu mengapa itu terjadi. Saya melakukan banyak putaran akhir pekan ini tanpa masalah, dan kemudian dalam balapan hanya mengendalikan, saya jatuh," imbuhnya.
Baca juga: Ini Tantangan Terbesar di GP Amerika, Menurut Mir
Bagnaia mengatakan sesuatu yang berbeda terjadi pada motornya dibandingkan dengan dua minggu lalu di Argentina, ketika dia mendorong mungkin terlalu keras dan tersingkir dari posisi kedua.
"Memang benar motor kami sangat cepat, sangat kompetitif, tapi kemudian jika Anda jatuh dan Anda tidak tahu mengapa, itu tidak membantu apa-apa," tambahnya.
Lebih lanjut, Bagnaia mengatakan dia beruntung setidaknya beberapa rival utamanya, terutama pembalap HRC Marc Marquez dan rekan satu timnya Enea Bastianini, absen karena cedera di Austin dan Argentina sehingga membatasi kerusakan dan insiden tidak terduga lainnya.
Sementara itu, GP Amerika dimenangkan oleh pembalap LCR Honda Alex Rins dan podium kedua dan ketiga masing-masing diraih pembalap Mooney VR46 Luca Marini dan pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo.
Bagnaia kini berada di posisi kedua di klasemen pembalap sementara, tepat di bawah pemenang GP Argentina dari tim Mooney VR46 Marco Bezzecchi. (Ant/Z-1)
Pembalap Gresini Racing Alex Marquez kini membidik hasil maksimal dalam GP Amerika, yang akan digelar di Circuit of the Americas (COTA), Austin, pada 28-31 Maret 2025.
Tidak hanya membukukan tiga kemenangan di tiga sesi balapan, Maverick Vinales juga mencatatkan rekor putaran (lap) tercepat di Circuit of the Americas (COTA), Austin.
Pembalap peraih delapan gelar juara dunia tersebut optimistis tim Gresini Racing mampu memberikan solusi terbaik atas kendala yang dialaminya di GP Amerika.
Maverick Vinales akhirnya keluar sebagai yang tercepat usai terjadi insiden jatuhnya pembalap Gresini Racing, Marc Marquez, yang memimpin posisi terdepan di sepuluh lap terakhir.
Maverick Vinales mencetak sejarah MotoGP dengan menjadi pembalap pertama yang memenangkan grand prix bersama tiga tim berbeda yaitu Suzuki, Yamaha, dan kini Aprilia.
Maverick Vinales, yang memecahkan rekor lap di babak kualifikasi, membukukan keunggulan lebih dari 1 detik untuk meraih kemenangan di atas motor Aprilia.
Bagnaia menjelaskan dirinya tetap mengalami masalah yang sama meski sudah mencoba dua setelan motor yang berbeda.
Pembalap Ducati Lenovo Marc Marquez terus mempertahankan posisinya di puncak klasemen Moto GP 2025 setelah finis di posisi kedua pada GP Prancis yang berlangsung di Sirkuit Le Mans.
Pembalap Ducati Lenovo Marc Marquez kembali menunjukkan dominasinya dengan meraih kemenangan keenam secara beruntun dalam sprint race MotoGP musim 2025.
Francesco Bagnaia mengamankan podium ketiga GP Spanyol usai gagal bersaing dengan pembalap Gresini Racing Alex Marquez dan pembalap Yamaha Fabio Quartararo.
Alex Marquez, Pembalap Gresini Racing, memecahkan all-time lap record di Sirkuit Jerez, Spanyol, dengan waktu 1 menit 35,991 detik.
Bagnaia menyadari bahwa meraih kemenangan keempat di Jerez bukanlah tantangan yang mudah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved