Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PETENIS Ukraina Lesia Tsurenko, Senin (13/3), mengungkapkan alasan pengunduran dirinya dari turnamen Indian Wells Masters adalah karena serangan panik beberapa saat sebelum dia harus berhadapan dengan petenis Belarus Aryna Sabalenka.
Tsurenko, dalam wawancara dengan protal Big Tennis of Ukraine, mengatakan bahwa dirinya menjadi emosional setelah berbicara dengan Eksekutif Kepala WTA Steve Simon terkait invasi Rusia ke Ukraina.
"Alasan saya menolak bertanding adalah serangan panik," ungkap Tsurenko ketika ditanya mengapa dia tidak tampil di laga putaran ketiga Indian Wells Masters.
Baca juga: Aldila/Kato Lolos ke Babak Kedua Indian Wells
"Secara resmi, mereka menyebutnya alasan pribadi. Namun, faktanya adalah saya tidak bisa bernafas dan Anda bisa menyebut saya histeris," lanjutnya.
Selama lebih dari setahun Rusia, yang didukung Belarus, melancarkan invasi ke Ukraina, dunia tenis masih kesulitan menghadapi pengaruh invasi itu.
Petenis Rusia dan Belarus dilarang bertanding di bawah bendera mereka di laga WTA dan ATP namun mereka masih diizinkan bertanding melawan petenis Ukraina.
Baca juga: Pegula Harus Berjuang Keras untuk Melaju ke Putaran Ketiga Indian Wells
"Beberapa hari lalu, saya berbicara dengan CEO WTA Steve Simon dan saya terkejut dengan pernyataannya. Dia mengatakan kepada saya bahwa secara pribadi dia tidak mendukung invasi Rusia ke Ukraina. Namun, jika petenis Rusia atau Belarus mendukung, itu adalah pandangan mereka. Dia meminta pandangan orang lain tidak mempengaruhi saya," papar Tsurenko.
Tsurenko menyebut pernyataan Simon itu membuat dirinya dan petenis Ukraina lainnya mempertanyakan posisi Simon dan meminta bisa berbicara dengan Dewan Direktur WTA.
Tsurenko yang telah melakukan WO di sembilan dari 18 turnamen yang diikutinya sejak Indian Wells Masters tahun lalu, mengatakan dirinya dan petenis Ukraina lainnya mempertanyakan bagaimana seorang seperti Simon bisa diizinkan memimpoin WTA.
WTA menanggpi pernyataan Tsurenko itu, Senin (13/3).
"Pertama dan utama, kami menyadari emosi yang dialami Lesia dan petenis Ukraina lainnya pada periode yang sulit ini," ungkap WTA.
"Kita menyaksikan perang yang mengerikan itu terus terjadi dan mempengaruhi dunia, termasuk WTA dan para anggotanya."
"WTA secara konsisten menunjukkan dukungan kepada Ukraina dan dengan ekras mengecam aksi yang dilakukan pemerintah Rusia."
"Meski begitu, WTA tetap berpegangan pada prinsip dasar yang memastikan petenis bisa berlaga di event internasional berdasarkan kemampuan mereka tanpa diskriminasi dan tidak dihukum karena ulah pemimpin negara mereka," pungkas organisasi tenis putri itu. (AFP/Z-1)
Mirra Andreeva menjadi juara termuda Indian Wells Masters sejak Serena Williams pada 1999 dan termuda ketiga dalam sejarah turnamen itu.
Kemenangan Belinda Bencic atas Coco Gauff di Indian Wells Masters adalah kemenangan Top 5 keduanya selama 2025, setelah mengalahkan Elena Rybakina di semifinal Abu Dhabi.
Petenis nomor satu dunia Aryna Sabalenka mengakhiri rentetan perjalanan lucky loser Sonay Kartal di ajang Indian Wells Masters, Kamis (13/3) WIB.
Petenis Denmark Holger Rune bermain dengan agresif dan dominan sepanjang pertandingan selama 90 menit untuk meredam penampilan Stefanos Tsitsipas yang membara, akhir-akhir ini.
Elina Svitolina mencapai perempat final Indian Wells Masters dengan mengalahkan unggulan keempat asal Amerika Serikat (AS) Jessica Pegula dengan skor 5-7, 6-1, 6-2.
Coco Gauff membutuhkan waktu 1 jam 35 menit untuk mengalahkan Maria Sakkari, yang merupakan salah satu petenis Indian Wells Masters terkuat dalam beberapa tahun terakhir.
Osaka melaju ke perempat final pertamanya usai mencapai final Miami Terbuka, hampir dua tahun lalu.
Swiatek tengah unggul 5-1 di set pertama ketika lawannya, yang berperingkat 66 dunia, memanggil dokter setelah mengaku pusing dan kesulitan bernafas.
Petenis berusia 21 tahun itu memburu gelar ketiganya secara beruntun di Roma dan tanpa kesulitan mengalahkan Tsurenko.
Kemenangan tersebut memperpanjang rekor kemenangan Swiatek menjadi 29 pertandingan. Petenis Polandia itu belum terkalahkan sejak Qatar Terbuka, Februari lalu.
Unggulan teratas asal Australia itu menguasai Rod Laver Arena dengan mengambil alih komando lebih awal untuk melalui set pertama dan menutup pertandingan dengan skor 6-0 dan 6-1.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved