Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ALEIX Espargaro tak ingin Aprilia mengulangi kesalahan seperti terjadi dalam MotoGP Jepang pekan lalu saat perebutan gelar juara dunia MotoGP masih terbuka lebar.
Di MotoGP Jepang, Espargaro yang seharusnya start dari posisi enam di Motegi, mengalami kendala elektronik seusai pemanasan lap ketika motornya macet di mode eco karena mekanik Aprilia lupa mematikan mode engine mapping yang menghemat bahan bakar. Dengan motor yang tak dapat melaju kencang, Espargaro harus kembali ke garasi, berganti ke motor cadangan, dan start dari jalur pit.
Akibatnya Espaargaro hanya bisa finis di pisisi 16 dan gagal mendulang poin. Sedangkan pemuncak klasemen Fabio Quartararo finis di posisi 8 dan Francesco Bagnaia yang berada pada peringkat dua klasemen, gagal menyelesaikan lomba karena terjatuh di lap terakhir.
"Saya marah setelah balapan itu, bukan hanya karena kesalahan itu tapi bagaimana balapan itu berjalan. Sangat aneh karena pebalap peringkat satu dan kedua dalam klasemen hanya bertarung untuk posisi kedelapan. Fabio dan Pecco sangat cepat di setiap sirkuit dan cukup mengejutkan melihat mereka bertarung untuk posisi delapan. Itu kesempatan yang baik untuk meraup sejumlah poin," kata Espargaro dalam sesi jumpa pers menjelang MotoGP Thailand di Buriram, Kamis (29/9).
Espargaro telah berbicara kepada timnya dan memastikan kesalahan di Motegi tidak akan terulang lagi. "Kami menggunakan kesalahan itu untuk menganalisis semuanya, mencoba untuk tidak membuat kesalahan, mencoba memperbaiki prosedur dan melihat di mana kami bisa lebih baik," jelas Espargaro.
Berjarak 25 poin dari Quartararo dan tujuh poin dari Bagnaia, Espargaro memandang perebutan gelar juara dunia masih terbuka lebar dengan empat balapan tersisa.
"Tapi, 25 poin tidak banyak. Level MotoGP saat ini sangat tinggi. Di masa lalu, pemuncak klasemen saat menjalani hari yang buruk, bisa finis kedua, ketiga atau keempat," jelasnya. (Any/OL-15)
Aprilia menjadi pabrikan utama MotoGP yang mengganti dua ridernya sekaligus pada musim depan setelah Maverick Vinales hengkang dan Aleix Espargaro pensiun.
Marco Bezzecchi ingin memanfaatkan sisa musim ini untuk mengembangkan performa dan juga berbagi banyak kenangan fantastis bersama tim Pertamina Enduro VR46.
Musim depan, Marco Bezzecchi akan meninggalkan tim Pertamina Enduro VR46 dan bergabung dengan Aprilia Racing.
Kehadiran Marco Bezzecchi di Aprilia Racing menjadikannya pembalap utama asal Italia pertama untuk pabrikan itu sejak 2020
Ini merupakan gelar Sprint Race kedua beruntun Aleix Espargaro di GP Catalunya, yang sekaligus melanjutkan performa impresifnya pada seri ini.
Maverick Vinales mencatatkan waktu putaran tercepat 2 menit 00,864 detik dan berada di depan pembalap pendatang baru Pedro Acosta dan Marc Marquez.
PROSES pemulihan Jorge Martin dari cedera yang dideritanya terus menunjukkan perkembangan positif.
Marc Marquez kini unggul 68 poin dari adik kandungnya sendiri, Alex Marquez dari Gresini, yang gagal finis di Assen karena terjatuh, di puncak klasemen MotoGP.
Cedera Jorge Martin bermula dari patah tulang akibat insiden terpisah yang memaksanya absen pada tiga putaran pembuka musim ini.
Marc Marquez mengklaim kemenangan di GP Belanda setelah menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 40 menit 14,072 detik, hanya selisih 0,6 detik dari pembalap Aprilia Racing Marco Bezzecchi
Marc Marquez mengikuti sesi Sprint Race GP Belanda dengan kondisi tidak maksimal karena mengalami dua kecelakaan di sesi latihan, Jumat (27/6).
Marc Marquez menjadi yang tercepat di sesi Sprint Race GP Belanda di Sirkuit Assen setelah mencatatkan waktu 20 menit 02,150 detik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved