Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PETENIS Australia Nick Kyrgios akan menghadapi pengadilan atas tuduhan penyerangan pada awal Oktober, setelah hakim Canberra menolak banding yang dia ajukan untuk penundaan selama berbulan-bulan.
Dikutip dari AFP, Selasa, Kyrgios tidak muncul untuk sidang awal, dan rincian dakwaan belum diungkapkan.
Selama proses yang berlangsung singkat tersebut, pengacara petenis berusia 27 tahun itu, Michael Kukulies-Smith, mengindikasikan dia akan mengupayakan agar kasus tersebut disidangkan pada 25 November.
Baca juga: Kyrgios akan Disidang dalam Kasus Penyerangan
Kukulies-Smith tidak menguraikan rincian gugatan.
Dia mengatakan petenis nomor 26 dunia, yang mencapai final Grand Slam pertamanya di Wimbledon, bulan lalu, dan akan bermain di Amerika Serikat (AS) Terbuka di New York, yang dimulai Senin (29/8) itu menghabiskan sedikit waktu di ibu kota Australia tetapi akan ada jeda waktu pada November.
Hakim Louise Taylor mengatakan dia diminta untuk memberikan perpanjangan penundaan kasus karena alasan yang tidak diketahui.
Namun, dia mengatakan putusan sidang akan dibacakan pada 4 Oktober. (Ant/OL-1)
"Kami belum pernah secara serius membahasnya, kecuali di media sosial. Apalagi Australia Terbuka masih sangat lama."
Konsentrasi Kyrgios buyar setelah protesnya bahwa Opelka menyentuh net menggunakan kakinya di akhir set kedua ditolak wasit.
Kyrgios mengaku telah merasakan sakit pada lutut kirinya selama beberapa waktu terakhir.
Karier petenis berusia 26 tahun di Piala Davis itu diwarnai masalah disiplin dan perselisihan dengan manajemen tim.
Penyelenggara bersikeras turnamen tersebut akan berjalan sesuai jadwal pada 2022, dengan pemain yang divaksin penuh diharapkan dapat memasuki Australia tanpa dikarantina.
"Jika ketiganya absen, itu akan menjadi bencana. Bencana bagi penggemar dan semua orang yang senang menonton tenis."
Pekan lalu, Boateng terlihat terkejut setelah dinyatakan bersalah karena menyerang dan mengejek mantan kekasihnya, ibu dari putri kembarnya, kala berlibur di Karibia pada 2018.
Insiden ini mengingatkan publik ketika suami dan bodyguard figure skater Amerika Serikat Tonya Harding mengatur serangan terhadap rivalnya Nancy Kerrigan.
Diketahui bahwa Hamraroui menggunakan SIM card yang terdaftar atas nama Abidal saat penyerangan itu terjadi.
24 jam setelah tuduhan mengejutkan bahwa Greenwood menyerang seorang perempuan berusia 18 tahun, pemain-pemain terkenal MU seketika memutus pertalian mereka dengan pemain itu di Instagram.
Kasus pemerkosaan dan penyerangan ini mencuat setelah viralnya unggahan gambar dan video yang diunggah oleh seorang perempuan kenalan Greenwood.
mantan pesepak bola berusia 48 tahun itu mengakui dirinya kerap berselingkuh dengan alasan dia secara alami memang genit dan tidak bisa menahan hasrat untuk mengejar perempuan cantik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved