Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
NICK Kyrgios meraih kemenangan di putaran pertama Wimbledon yang berlangsung selama 5 set, Selasa (28/6), sebelum menuding para pendukung melecehkan dirinya serta mengkritik hakim garis.
Petenis Australia itu menang 3-6, 6-1, 7-5, 6-7 (3/7), dan 7-5 atas petenis wildcard tuan rumah Paul Jubb. Namun, sisi gelap petenis berusia 27 tahun itu lebih mendominasi jalannya pertandingan.
Bahkan sejak set pertama laga di Court 3 itu, Kyrgios telah meminta sejumlah pendukung untuk diusir dari lapangan.
Baca juga: Murray Sukses Lalui Rintangan Pertama di Wimbledon
"Ada beberapa orang yang tanpa malu melecehkan saya. Jadi kemenangan ini untuk kalian. Kalian tahu siapa kalian," seru petenis peringkat 40 dunia itu.
Kemudian, di konferensi pers selepas pertandingan, Kyrgios berselisih dengan wartawan ketika dia menegaskan dirinya mengalami pelecehan setiap hari, baik di dalam maupun luar lapangan.
"Saya sama sekali tidak dihargai dan dihormati, itu saja," kata Kyrgios sembari mengatakan seorang penonton menggunakan kata rasis kepdaanya.
"Apakah Anda pernah pergi ke supermarketn dan ada orang yang tiba-tiba mengomeli Anda saat Anda sedang belanja? Tidak kan. Jadi, mengapa orang-orang melakukan itu saat saya bertanding di Wimbledon? Mengapa begitu?"
Dalam konferensi pers itu, Kyrgios dituding dirinya tidak menghormati hakim garis. Petenis Australia itu terdengar berkata kepada seorang hakim garis, 'Seorang kakek 90 tahun tidak bisa melihat bola.'
"Saya tidak mengatakan hal itu. Yang saya katakan mayoritas hakim garis adalah orang tua. Saya merasa hal itu tidak ideal ketika Anda bermain dalam olahraga yang hanya memberi marjin tipis untuk kesalahan," jelas Kyrgios.
"Faktanya, orang yang lebih muda memiliki penglihatan yang lebih baik. Ketika Anda bertanding di olahraga yang memberi hadiah ratusan dan ribuan dolar, apakah Anda berpikir tidak lebih baik jika hakim garisnya lebih baik?"
"Saya memukul bola, seorang tua menyebut bola itu keluar padahal masuk. Jika dia lebih muda, dia pasti melihat bahwa bola itu masuk," lanjutnya.
Kyrgios juga mengeluhkan seorang hakim garis yang disebutnya sebagai tukang mengadu.
"Saya tidak melakukan apa-apa dan dia merasa perlu mengadu kepada wasit mengenai apa yang tidak saya katakan. Dia merasa perlu menjadikan pertandingan ini mengenai dirinya," kecam Kyrgios. (AFP/OL-1)
Juara Wimbledon 2025 Jannik Sinner memberikan hadiah berupa bola tenis bertanda tangan kepada Pangeran George dan Putri Charlotte.
Carlos Alcaraz mengaku kekalahannya atas Jannik Sinner di Wimbledon memotivasinya untuk terus berkembang.
Jannik Sinner berhasil mengukir sejarah di Wimbledon setelah menundukan rivalnya Carlos Alcaraz 4-6, 6-4, 6-4, 6-4.
Iga Swiatek berhasil mengalahkan Amanda Anisimova dalam laga final dengan skor 6-0 dan 6-0.
Untuk pertama kalinya Iga Swiatek berhasil menjuarai Wimbledon.
Novak Djokovic mengakui bahwa kondisi fisik yang kurang prima menjadi salah satu faktor utama kekalahannya dari Jannik Sinner di semifinal Wimbledon 2025.
Petenis Australia Nick Kyrgios bangkit dari ketertinggalan satu set untuk mengalahkan Mackenzie McDonald 3-6 6-3 6-4 di Miami Terbuka.
Novak Djokovic menjinakkan petenis favorit tuan rumah, Rinky Hijikata, 6-3 6-3.
Djokovic akan kembali mengikuti turnamen untuk pertama kalinya sejak kalah dari petenis Italia Jannik Sinner di final Shanghai Masters 2024.
KETUA Australia Terbuka Craig Tiley berharap melihat mantan finalis Wimbledon Nick Kyrgios kembali beraksi di Melbourne Park.
Dia mengundurkan diri menjelang Australia Terbuka karena masih terus berjuang untuk kembali bugar, tetapi ia berada di Grand Slam di Melbourne sebagai komentator.
PETENIS Nick Kyrgios mengatakan ingin pensiun dari dunia tenis setelah satu atau dua tahun lagi. Ia mengatakan hal tersebut setelah mengundurkan diri dari Australia Terbuka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved