Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PELATIH ganda putri Indonesia Eng Hian mengatakan dia selalu menekankan kepada anak asuhnya, Apriyani Rahayu, untuk menahan emosi dan mengesampingkan ego saat bermain dengan pasangan barunya, Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Apriyani/Fadia pertama kali dipasangkan sebagai ganda putri pada awal tahun ini, namun baru melakukan debut mereka di ajang SEA Games 2021 Vietnam.
Meski berstatus debutan, mereka langsung membawa pulang medali emas kejuaraan multicabang kawasan Asia Tenggara itu setelah mengalahkan unggulan kedua asal Thailand Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard.
Baca juga: Apriyani/Fadia Raih Medali Emas SEA Games
Eng Hian mengatakan masih ada pekerjaan rumah yang harus dikerjakan setelah SEA Games, termasuk meningkatkan pola permainan dan komunikasi kedua pemain, terutama saat di lapangan.
"Terutama saat di lapangan yang saya lebih tekankan ke Apri adalah menahan emosi dan ego. Kita bisa melihat level Fadia berada di bawah Apri," ujar Eng Hian.
"Apri tidak bisa memaksakan dia (Fadia) harus bisa seperti Greysia Polii atau harus seperti dirinya. Dia harus menahan emosi dan ego, dan komunikasi yang bagus ke Fadia kira-kira kurang lebihnya apa," lanjutnya.
Meski begitu, Eng Hian melihat Apri mampu mengayomi rekannya di lapangan, bahkan selalu berusaha membantu pasangannya agar tidak merasa tegang ketika bertanding.
Pelatih yang akrab disapa Koh Didi itu juga berharap Apri/Fadia bisa semakin kompak dan padu dalam setiap turnamen yang akan mereka ikuti ke depan.
Dia menargetkan anak asuhnya untuk mengikuti enam hingga tujuh turnamen sepanjang tahun ini demi mendapat posisi ranking dunia.
"Alhamdulillah mereka bisa mengatasi (tantangan), dan kita bisa melihat sosok Apri bisa membawa Fadia mengatasi rasa nervous dan tegang. Apri bisa membimbing," ucapnya.
"Masih ada setengah tahun untuk mengejar ranking dan membentuk pola permainan mereka," pungkas Eng Hian. (Ant/OL-1)
Dari segi peringkat, Greysia/Apriyani memang jauh lebih diunggulkan karena berada di peringkat keenam dunia, sedangkan Chow/Lee bertengger di urutan ke-11.
"Persiapan harus terus kami kencangkan tidak boleh kendur, kami juga akan belajar pengalaman dari pertandingan pertama,"
Greysia/Apriyani, yang menempati peringkat keenam dunia itu, menang lewat pertarungan tiga gim 24-22, 13-21, dan 21-8.
Sejak badminton dipertandingkan di Olimpiade, mulai 1992, belum ada pasangan Merah Putih yang mampu melewati babak perempat final.
Greysia/Apriyani hari ini lolos ke babak semifinal Olimpiade Tokyo 2020 setelah menyingkirkan pasangan China Du Yue/Li Yin Hui lewat pertandingan rubber game 21-15, 20-22, 21-17.
"Semoga mereka bisa membuat lompatan prestasi besar. Memang tidak mudah, tetapi semuanya tidak ada yang mustahil,"
Ganda putri kedua Indonesia Siti Fadia Ramadhanti/Ribka Sugiarto mengalahkan pasangan Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai dengan 21-19, 14-21, dan 21-15.
Berbekal etos dan inspirasi dari peraih medali medali emas Olimpiade Tokyo 2020 tersebut, Siti Fadia/Ribka bisa bermain penuh semangat.
KEJUTAN dilakukan pasangan ganda putri Siti Fadia Silva Ramaddhani/Ribka Sugiarto di turnamen bulutangkis Prancis Terbuka 2021.
Meski mengaku sedih bakal berpisah, keduanya tidak ambil pusing atas perombakan dan berjanji tampil sebaik mungkin siapa pun pasangannya.
"Kemenangan ini sebenarnya seperti bonus buat kami. Kami tadi hanya ingin menikmati pertandingan sebenarnya. Alhamdulillah bisa menang."
Apriyani/Fadia hanya membutuhkan waktu 28 menit untuk mengunci kemenangan atas pasangan Pham Thi Khanh/Than Van Anh dengan skor akhir 21-3 dan 21-9.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved