Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMBALAP MotoGP DARI TIM Gresini Racing Enea Bastianini berhasil merebut kemenangan kedua kalinya di musim ini. Setelah tampil tercepat di GP Qatar, Maret lalu, pembalap Italia itu kembali menjadi yang tercepat di GP Amerika, Senin (11/4) dini hari WIB.
Jika kemenangan di Qatar mengejutkan banyak pihak, raihan podium utama Bastianini di Circuit of The Americas (COTA) sudah terprediksi. Pasalnya, dia menunjukkan performa yang baik selama sesi latihan dan qualifikasi.
Sejumlah pembalap, termasuk juara dunia bertahan Fabio Quartararo serta bintang Repsol Honda Marc Marquez, bahkan sempat menyebutkan bahwa rider asal Italia tersebut sebagai favorit untuk bisa memenangi GP Amerika.
Baca juga: Bastianini Juarai GP AS
Dan, La Bestia -julukan Bastianini- membuktikan itu dengan penampilan solid. Dengan motor spek lebih lawas, Desmosedici GP21, ia mampu melewati empat pengguna prototipe anyar Ducati (Desmosedici GP21).
"Qatar sangat bagus untuk Ducati, ada banyak trek lurus dan kami memanfaatkan keunggulan power. Tetapi di sini saya juga melaju cepat dibandingkan pengguna Ducati lainnya. Saya harap saya bisa terus mengulang hasil seperti ini di masa depan. Sekarang saya ingin merayakan momen," kata Bastianini dikutip dari Motorsport, Senin (11/4).
Berbicara terkait kemenangannya di COTA, Bastianini menyebutkan kemenangan ini lebih penting baginya dari kemenangannya di GP Qatar. Sebab kemenangan ini menjadi bukti konsistensinya untuk Moto-GP musim ini.
"Semua balapan penting bagi saya, ini masalah mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya. Kemenangan di Qatar sangat istimewa, saya bisa mendedikasikannya untuk Fausto (Gresini) dan itu yang pertama untuk Gresini," ujar Bastianini.
"Namun bagi saya pribadi, hari ini (GP Amerika) lebih baik karena membuktikan saya bisa konsisten. Di Argentina, akhir pekan saya aneh, tetapi saya merasa biasa saja. Jadi, untuk saya, kemenangan hari ini lebih istimewa," tambahnya.
Sepanjang balapan, La Bestia terlihat berkendara dengan tenang, meskipun banyak tekanan di sekitar, seolah-olah mudah baginya. Rider 24 tahun tersebut mengatakan itu tak semudah yang tampak di luar.
"Secara mental tidak ada balapan yang sederhana, setidaknya buat saya. Sekarang saya tahu di titik mana saya harus mendorong dengan keras, saya sangat termotivasi dengan motor dan cara kerjanya," ucap La Bestia.
"Setiap pembalap punya gaya berkendara sendiri, Miller sangat mirip dengan saya dan terkadang saya membandingkan datanya dengan saya, tidak ada perbedaan besar antara motor (Desmosedici) 2021 dan 2022, Saat ini semuanya bekerja dengan baik." jelasnya.
Kemenangan ini pun membawa Bastianini berdiri kokoh di puncak klasemen pembalap dengan mengunpulkan 61 poin. Alex Rins (Suzuki) berada di posisi kedua dengan 56 poin, sementara Aleix Espargaro (Aprilia) mrlengkapi posisi tiga besar di klasemen dengan 50 poin.
Adapun setelah menggelar empat seri balapan di luar wilayah Eropa, MotoGP akan bersiap memulai balapan di Eropa. GP Portugal akan menjadi seri pertama MotoGP di benua Eropa pada musim ini, dengan balapan dijadwalkan berlangsung pada Minggu (24/4).
Setidaknya ada 12 seri balapan yang akan berlangsun di Eropa, sebelum kemudian MotoGP akan pergi ke Jepang, Thailand, Australia, Malaysia dan menyelesaikan seri penutup di GP Valencia, November mendatang. (Motorsport/OL-1)
Pembalap Ducati Francesco Bagnaia membukukan posisi pole ketiganya secara beruntun pada musim MotoGP kali ini di GP Amerika, Sabtu (2/10).
Marquez, yang mengawali balapan dari bari ketiga, langsung merebut posisi terdepan dari awal laga dan sukses finis pertama mengungguli pemuncak klasemen Fabio Quartararo.
Verstappen, yang unggul enam poin di klasemen pembalap dari Hamilton, meraih posisi pole kesembilannya pada musim 2021 dengan catatan waktu 1 menit dan 32,91 detik.
Pembalap Red Bull itu meraih kemenangan pertamanya di Circuit of the Americas di hadapan sekitar 140 ribu penonton.
"Dokter telah mengizinkan Marc Marquez kembali ke kompetisi Grand Prix setelah terjatuh dalam pemanasan GP Indonesia dan diagnosa diplopia berikutnya."
Meski langganan juara di Circuit of the Americas, the Baby Alien kali ini tak mau mematok target tinggi dan hanya ingin mengembalikan naluri membalapnya lagi dengan tunggangan RC213V.
"Ekspektasi musim ini tinggi karena tahun lalu, di pengujung musim, kami meraih dua podium. Saya rasa saya bisa kompetitif di MotoGP."
Pada musim ini, Bastianini akan menggunakan motor baru Desmosedici GP21 dari Ducati setelah tujuh tahun terakhir Gresini Racing bermitra dengan pabrikan Aprilia.
Meski sempat mendapati posisinya melorot setelah start yang buruk, Bastianini tidak kehilangan kecepatan dan mampu menjaga performa bannya hingga menjuarai balapan.
Setelah mengikuti balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Enea Bastianini siap melakukan performa yang lebih baik. Apalagi, jika sirkuit kembali dalam keadaan basah.
Di Grand Prix ke-500 tersebut, Bastianini kembali ke puncak klasemen dengan koleksi 61 poin, dibayangi Rins, yang terpaut lima poin di peringkat kedua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved