Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pemain Rusia dan Belarus Masih Diizinkan Bertanding

Basuki Eka Purnama
02/3/2022 08:26
Pemain Rusia dan Belarus Masih Diizinkan Bertanding
Petenis Rusia Daniil Medvedev(AFP/PEDRO PARDO)

PETENIS Rusia dan Belarus masih diizinkan bertanding di turnamen ATP dan WTA serta Grand Slam. Hal itu diungkapkan oleh otoritas tenis dunia, Selasa (1/3).

Pernyataan bersama yang dirilis ATP, WTA, ITF, dan penyelenggara empat turnamen Grand Slam menyatakan petenis Rusia dan Belarus masih bisa bertanding di turnamen resmi meski 'Negeri Beruang Merah' itu melancarkan invasi ke Ukraina.

Namun, mereka tidak diizinkan bertanding dengan membawa nama Rusia dan Belarus.

Baca juga: Petenis Ukraina Tolak Pertandingan Melawan Petenis Rusia di Monterrey Open

ITF telah menskors kedua negara dari kompetisi tenis beregu, Piala Davis dan Piala Billie Jean King.

Selain itu, turnamen ATP dan WTA yang seharusnya digelar di Rusia telah dibatalkan.

Komite Olimpiade Internasional  (IOC), Senin (28/2), telah menyerukan federasi olahraga untuk tidak melibatkan atlet dari Rusia dan Belarus di laga internasional.

FIFA dan UEFA menyusul langkah IOC dengan menskors Rusia dari turnamen sepak bola internasional begitu juga dengan World Athletic dan Asosiasi Balap Sepeda Dunia (UCI) melakukan hal serupa.

Keputusan ATP, WTA, dan ITF itu berarti petenis nomor satu dunia Daniil Medvedev masih bisa terus bertanding.

Medvedev merupakan petenis putra pertama sejak 2004 yang menjadi petenis nomor satu dnia selain Novak Djokovic, Rafael Nadal, Roger Federer, dan Andy Murray.

Adapun tiga petenis putri di daftar 20 dunia berasal dari Belarus dan Rusia. Mereka adalah Aryna Sabalenka dan Victoria Azarenka (Belarus) dan Anastasia Pavlyuchenkova (Rusia).

Medvedev merupakan salah satu dari petenis Rusia dan Belarus yang menyerukan perdamaian lewat media sosial.

"Saya mengharapkan perdamaian di dunia dan damai antarbanga," unggahnya pada Minggu (27/2).

Petenis peringkat enam dunia Andrey Rublev menuliskan 'No war please' di kamera pertandingan saat tampil di Dubai, pekan lalu.

"Saya telah membela Rusia seumur hidup saya. Itu adalah rumah dan negara saya. Namun, saat ini, saya ketakutan," ujar Pavlyuchenkova di media sosial.

"Saya hanyalah atlet yang bermain tenis. Saya bukan poliisi, bukan figur publik. Saya tidak punya pengalaman soal ini. Saya hanya bisa menyatakan tidak sepakat dengan keptuusan yang diambil. Hentika kekerasan, hentikan perang," pungkasnya. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya