Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
FEDERASI Renang Internasional (FINA) membatalkan penyelenggaraan kejuaraan dunia renang junior yang dijadwalkan digelar di Rusia, menyusul invasi 'Negeri Beruang Merah' itu ke Ukraina. FINA juga mengancam pihaknya tidak akan menggelar kejuaraan lainnya di Rusia jika invasi Rusia ke Ukraina terus berlanjut.
"FINA sangat prihatin dengan perang yang terus berlanjut di Ukraina. Setelah konsultasi berkelanjutan dengan atlet dan pemangku kepentingan dari keluarga olahraga air, FINA dapat mengonfirmasi Kejuaraan dunia renang junior kedelapan dibatalkan," tulis FINA dalam keterangan resmi, dikutip dari AFP, Senin (28/2).
"FINA juga tidak akan mengadakan kejuaraan di masa depan di Rusia jika krisis besar ini berlanjut," tambahnya.
Baca juga: Perenang Putri Indonesia Masih Kalah Saing
Setidaknya ada dua agenda FINA yang dijadwalkan digelar di Rusia pada tahun ini, dengan yang pertama yakni Kejuaraan dunia renang junior yang dijadwalkan akan diadakan di Kazan, Rusia, pada Agustus mendatang dan yang kedua yakni Kejuaraan Renang Dunia nomor jarak pendek (25 meter) yang dijadwalkan digelar pada Desember di kota yang sama.
Menanggapi keputusan yang diambil FINA, Federasi Renang Australia menyambut baik keputusan tersebut dan mengatakan keselamatan atlet menjadi prioritas utama.
"Keputusan telah dibuat dengan prioritas keselamatan atlet dan staf, sementara juga mengakui peran yang harus dimainkan olahraga dalam lanskap internasional," katanya dalam sebuah pernyataan dikutip AFP.
"Federasi Renang Australia mengutuk keras tindakan pemerintah Rusia dan terkejut dengan perkembangan di Ukraina." terangnya.
Invasi Rusia ke Ukraina telah memicu reaksi luas di dunia Olahraga, selain FINA sejumlah federasi olahraga dunia juga membatalkan kegiataanya yang semula akan digelar di Rusia termasuk final Liga Champions UEFA yang dipindahkan ke Prancis dan Grand Prix Formula 1 Rusia dibatalkan.
Selain itu, Presiden Rusia Vladimir Putin juga dicopot sementara dari jabatan Presiden Kehormatan Federasi Judo Internasional (IJF) setelah negaranya melancatkan invasi ke Ukraina. (AFP/OL-1)
Donald Trump akan berupaya mengembalikan sebagian wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia, saat bertemu dengan Vladimir Putin di Alaska, Jumat.
PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky pada Sabtu (9/8) menegaskan setiap keputusan yang diambil tanpa melibatkan Ukraina tidak akan membawa perdamaian.
Zelensky mengatakan Ukraina siap untuk keputusan nyata yang dapat membawa perdamaian, dan itu haruslah perdamaian yang bermartabat.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump, Jumat (8/8), mengumumkan bahwa dia akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus di Negara Bagian Alaska.
Putin menawarkan Washington untuk mengakhiri permusuhan di Ukraina dengan imbalan Kyiv menyerahkan seluruh Oblast Donetsk, The Wall Street Journal melaporkan.
KREMLIN mengumumkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menggelar pertemuan puncak dalam waktu dekat.
Xi Jinping dilaporkan menyambut baik dialog antara Washington dan Moskow dan menegaskan kembali dukungan Beijing terhadap upaya penyelesaian perang.
Pemimpin Ukraina mengisyaratkan bahwa sikap Rusia yang tampaknya melunak menunjukkan ancaman sanksi sekunder AS terhadap pembeli minyak Rusia berhasil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved