KOMITE Olimpiade Internasional (IOC), Jumat (25/2) mendesak semua federasi olahraga internasional membatalkan semua acara yang dijadwalkan digelar di Rusia. Desakan itu muncul menyusul agresi militer yang dilakukan Rusia ke Ukraina.
"Dewan eksekutif IOC hari ini mendesak semua federasi olahraga internasional untuk merelokasi atau membatalkan acara olahraga mereka yang saat ini direncanakan di Rusia atau Belarusia," jelas IOC dalam sebuah pernyataan.
"Mereka harus mempertimbangkan pelanggaran Gencatan Senjata Olimpiade oleh pemerintah Rusia dan Belarusia dan memberikan prioritas mutlak pada keselamatan dan keamanan para atlet," tambah pernyataan tersebut.
Pada Kamis (24/2), IOC dan Komite Paralimpiade Internasional (IPC) mengutuk pelanggaran tersebut setelah Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan serangan militer ke Rusia.
IOC menunjukkan bahwa semua 193 negara anggota PBB pada Desember lalu menyetujui untuk gencatan senjata global yang dimulai tujuh hari sebelum dimulainya Olimpiade di Beijing, 4 Februari dan berakhir tujuh hari setelah penutupan Paralimpiade, 13 Maret.
"Selain itu, Dewan Eksekutif IOC mendesak agar tidak ada bendera nasional Rusia atau Belarusia yang ditampilkan dan tidak ada lagu kebangsaan Rusia atau Belarusia yang dimainkan dalam acara olahraga internasional yang belum menjadi bagian dari sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA) masing-masing untuk Rusia," jelas IOC.
IOC juga mengatakan mereka melakukan semua yang mereka bisa untuk memastikan para atlet Ukraina selamat. "IOC mengungkapkan keprihatinan mendalam tentang keselamatan anggota Komunitas Olimpiade di Ukraina. Satuan tugas IOC melakukan kontak dengan Komunitas Olimpiade di negara itu untuk mengoordinasikan bantuan kemanusiaan jika memungkinkan," ungkap IOC. (AFP/OL-15)