Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KETUA Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari akan segera melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak perihal cabang olahraga angkat besi yang tidak masuk ke dalam program atau daftar olahraga Olimpiade Los Angeles 2028.
Hal itu, lanjut Okto, karena cabor angkat besi masuk dalam daftar Desain Besar Olahraga Nasional dan penyumbang medali di multiajang Olimpiade.
"Kita akan segera kita koordinasikan dengan pihak Komite Olimpiade Internasional (IOC), PABBSI, dan Federasi Angkat Besi Internasional (IWF). Kalau ini memang sudah diputuskan artinya kan ini harus diikuti. Tapi kalau masih ada kemungkinan diubah, kita akan coba minta IWF untuk lebih aktif ke IOC," tutur Okto, sapaan akrab Raja Sapta, saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (12/12) pagi WIB.
"Kabar angin ini sebetulnya kita sudah dengar sejak lama, terkait dengan banyaknya tantangan masalah doping di angkat besi. Kita sendiri harus siap dengan segala kemungkinan, artinya kita sama-sama ketahui cabor bulutangkis, angkat besi, dan panahan selalu menjadi kelompok besar dalam kontingen Olimpiade," lanjutnya.
Sependapat dengan Okto, pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Jonni Mardizal mengungkapkan pemerintah mendukung adanya jalur komunikasi KOI kepada pihak-pihak terkait.
Baca juga : KOI Harapkan Ketua PB ISSI Baru Lanjutkan Program Pengurus Sebelumnya
"Untuk menyelamatkan cabor angkat besi agar tetap dipertandingkan di olimpiade, perlu kerja keras kita semua. KOI (komunikasi) ke IOC dan PB PABBSI ke IWF. Tentu semuanya itu atas dukungan Pemerintah RI," ungkap Jonni.
Sementara itu, lifter Eko Yuli Irawan optimistis keputusan itu masih bisa diubah. Ia mengharapkan adanya IWF mampu menjalankan instruksi dari IOC supaya angkat besi dapat dipertandingkan.
"Masih belum pasti ya, tapi ya mudah-mudahan IWF bisa jalanin instruksi dari IOC. Supaya angkat besi tetep bisa di pertandingkan di Olimpiade 2028. Jangan sampai karena kepengurusan federasi yang bermasalah, kitanya yang jadi korban tidak bisa ikut olimpiade," tutur Eko.
Kepala Pelatih Angkat Besi Indonesia Dirja Wihardja lebih ingin memfokuskan komunikasi mendalam, ketika IWF sudah memiliki ketua yang baru pada awal tahun 2022.
"Saya kira kita tunggu ketua umum baru IWF. Awal januari 2022 ada pemilihan ketua baru, kita lihat perkembangan hasil kongres," kata Dirja. (OL-7)
Kehadiran atlet murni adalah langkah maju dalam perkembangan MMA di Tanah Air.
Presiden IOC Thomas Bach akan secara resmi menyerahkan jabatan presiden kepada Presiden terpilih Kirsty Coventry dalam upacara serah terima khusus di Olympic House di Lausanne, Swiss.
Harapan besar IPSI agar pencak silat dapat tampil sebagai cabang olahraga ekshibisi di Olimpiade Los Angeles 2028.
Memperingati Hari Ulang Tahun IPSI ke-77, ribuan pendekar pencak silat akan berkumpul dalam Apel Nasional Pendekar Pencak Silat
IPSI mengikhtiarkan berbagai upaya agar pencak silat mendapat pengakuan resmi sebagai olahraga Olimpiade.
Hendra Kwee, Ph.D. menyelesaikan pendidikan sarjana dari jurusan Fisika ITB, pendidikan master dan doctoral dari the College of William and Mary, USA.
Regulasi baru IWF menghapus sejumlah kelas lama di cabang olahraga angkat besi dan menggantinya dengan kategori baru.
Lokasi Pelatnas yang berada di lingkungan militer turut mendukung pengawasan terhadap para atlet secara intensif selama 24 jam.
Lifter Eko Yuli Irawan mendukung kehadiran Program Indonesian Student Athlete yang memperjuangkan pendidikan ramah untuk atlet di Indonesia.
Di angkat besi, latihan harus kontinu dan tidak boleh terputus. Program sudah dirancang sehingga atlet memang tidak pulang saat Lebaran.
Selama berpuasa, porsi latihan lifter Rizki Juniansyah dalam satu hari berkurang dari sebelumnya dua kali (pagi dan sore) menjadi hanya satu kali.
Sebanyak 16 atlet yang masuk pelatnas 2024 masih fokus berlatih intensif di Pelatnas Kwini Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved